Bukan Dilihat dari Kompetensi, Ini Peran Guru yang Baik Menurut Nadiem Makarim
Senin, 29 Agustus 2022 - 16:09 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim turut membeberkan peran penting seorang guru dalam dunia pendidikan. Namun, kata Nadiem, baik buruknya guru bagi murid bukan dilihat dari segi kompetensi.
Menurut Nadiem, kedekatan batin antara guru dan murid adalah faktor utama yang dapat meningkatkan kualitas murid di Indonesia. Sehingga, lanjutnya, para guru perlu meningkatkan kedekatan batin dengan muridnya dalam melaksanakan proses pendidikan.
“Tanpa ada kedekatan batin, tidak punya rasa ingin tahu, pembelajaran tidak bisa terjadi,” ujar Nadiem di Rakernas Lembaga Pendidikan Ma'arif NU di Aula Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022).
Lebih lanjut, Nadiem menuturkan, para siswa akan semangat melakukan proses belajar dan mengajar bila memiliki kedekatan dengan gurunya. Sehingga, kata Nadiem, pelibatan batin adalah kunci utama pengajar, karena dialah orang tua murid di sekolah sampai usia 9 tahun.
Terlebih, kata Nadiem, Ia mengingatkan agar guru-guru menaruh kepercayaan terhadap potensi seluruh siswanya. “Guru harus percaya terhadap potensi siswa,” ungkapnya.
Menurut Nadiem, kepercayaan guru terhadap potensi siswanya merupakan kunci dalam sebuah proses pendidikan. Bahkan, ungkapnya, jika tidak ada kepercayaan terhadap potensi siswa, guru itu tergolong tidak baik, sekalipun terhadap siswa yang paling susah.
“Kalau guru tidak percaya bahwa murid yang paling disruptif, paling susah di kelas, paling lambat, anak-anak seperti itu, itu bukan guru yang baik,” paparnya.
Mas Menteri menegaskan, bahwa guru-guru yang memiliki kualifikasi akademik yang tinggi, akan tetapi tidak memiliki kedekatan batin dengan peserta didik dan tidak percaya dengan potensi peserta didik maka akan kalah dengan guru yang tidak memiliki kualifikasi akademik tinggi, tapi memiliki kedekatan batin dengan peserta didik.
Sebab, kata Nadiem, proses pembelajaran bukan perkara sederhana. Namun, harus ada pelibatan batin antara dosen dan guru sebagai pendidik dengan siswa dan mahasiswanya sebagai peserta didik.
Menurut Nadiem, kedekatan batin antara guru dan murid adalah faktor utama yang dapat meningkatkan kualitas murid di Indonesia. Sehingga, lanjutnya, para guru perlu meningkatkan kedekatan batin dengan muridnya dalam melaksanakan proses pendidikan.
“Tanpa ada kedekatan batin, tidak punya rasa ingin tahu, pembelajaran tidak bisa terjadi,” ujar Nadiem di Rakernas Lembaga Pendidikan Ma'arif NU di Aula Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022).
Lebih lanjut, Nadiem menuturkan, para siswa akan semangat melakukan proses belajar dan mengajar bila memiliki kedekatan dengan gurunya. Sehingga, kata Nadiem, pelibatan batin adalah kunci utama pengajar, karena dialah orang tua murid di sekolah sampai usia 9 tahun.
Terlebih, kata Nadiem, Ia mengingatkan agar guru-guru menaruh kepercayaan terhadap potensi seluruh siswanya. “Guru harus percaya terhadap potensi siswa,” ungkapnya.
Menurut Nadiem, kepercayaan guru terhadap potensi siswanya merupakan kunci dalam sebuah proses pendidikan. Bahkan, ungkapnya, jika tidak ada kepercayaan terhadap potensi siswa, guru itu tergolong tidak baik, sekalipun terhadap siswa yang paling susah.
“Kalau guru tidak percaya bahwa murid yang paling disruptif, paling susah di kelas, paling lambat, anak-anak seperti itu, itu bukan guru yang baik,” paparnya.
Mas Menteri menegaskan, bahwa guru-guru yang memiliki kualifikasi akademik yang tinggi, akan tetapi tidak memiliki kedekatan batin dengan peserta didik dan tidak percaya dengan potensi peserta didik maka akan kalah dengan guru yang tidak memiliki kualifikasi akademik tinggi, tapi memiliki kedekatan batin dengan peserta didik.
Sebab, kata Nadiem, proses pembelajaran bukan perkara sederhana. Namun, harus ada pelibatan batin antara dosen dan guru sebagai pendidik dengan siswa dan mahasiswanya sebagai peserta didik.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda