Transformasi Seleksi Masuk PTN, DPR Ingatkan Jangan Sampai Turunkan Standar
Minggu, 11 September 2022 - 12:36 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyambut baik transformasi seleksi Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) yang berpihak kepada semua kalangan. Hal tersebut baru dirilis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada Rabu (7/9/2022).
“Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kemendikbudristek untuk melakukan transformasi Seleksi Masuk PTN. Sudah selayaknya seleksi Masuk PTN dibuat inklusif, holistik dan transparan dengan mengedepankan kemudahan dan penalaran berpikir peserta didik,” kata Hetifah kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).
“Ini dibuktikan dengan penyederhanaan tes SBMPTN dan kewajiban transparansi perguruan tinggi untuk seleksi jalur mandiri,” sambungnya.
Hetifah meyakini, keputusan ini akan berdampak besar bagi peserta didik terutama dari kalangan kurang mampu. Setidaknya kepercayaan diri peserta didik kurang mampu akan meningkat dan mereka akan mampu bersaing dengan peserta didik lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang.
Namun, Hetifah juga mengingatkan efek domino dari transformasi ini. Seperti dampak lanjutan dan aturan turunan terhadap PT dan lembaga penyelenggara tes masuk PT.
"Harus dipikirkan dampak lanjutan dan peraturan-peraturan turunan bukan hanya untuk SMA/SMK tetapi juga kepada Perguruan Tinggi dan lembaga penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi," ujarnya.
Selain itu, Hetifah menegaskan, jangan sampai transformasi Seleksi PTN ini malah menurunkan standar masuk PTN dan memunculkan potensi permainan nilai dari pihak sekolah untuk mendongkrak nilai rapor.
Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim baru saja meluncurkan Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi dalam kegiatan Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh Dua yang diselenggarakan secara daring, pada Rabu (7/9/2022).
Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi ini setidaknya didasarkan pada lima prinsip-prinsip perubahan, yakni mendorong pembelajaran menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, lebih transparan, lebih inklusif dan mengakomodasi keragaman peserta didik, dan lebih terintegrasi.
“Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kemendikbudristek untuk melakukan transformasi Seleksi Masuk PTN. Sudah selayaknya seleksi Masuk PTN dibuat inklusif, holistik dan transparan dengan mengedepankan kemudahan dan penalaran berpikir peserta didik,” kata Hetifah kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).
“Ini dibuktikan dengan penyederhanaan tes SBMPTN dan kewajiban transparansi perguruan tinggi untuk seleksi jalur mandiri,” sambungnya.
Hetifah meyakini, keputusan ini akan berdampak besar bagi peserta didik terutama dari kalangan kurang mampu. Setidaknya kepercayaan diri peserta didik kurang mampu akan meningkat dan mereka akan mampu bersaing dengan peserta didik lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang.
Namun, Hetifah juga mengingatkan efek domino dari transformasi ini. Seperti dampak lanjutan dan aturan turunan terhadap PT dan lembaga penyelenggara tes masuk PT.
"Harus dipikirkan dampak lanjutan dan peraturan-peraturan turunan bukan hanya untuk SMA/SMK tetapi juga kepada Perguruan Tinggi dan lembaga penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi," ujarnya.
Selain itu, Hetifah menegaskan, jangan sampai transformasi Seleksi PTN ini malah menurunkan standar masuk PTN dan memunculkan potensi permainan nilai dari pihak sekolah untuk mendongkrak nilai rapor.
Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim baru saja meluncurkan Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi dalam kegiatan Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh Dua yang diselenggarakan secara daring, pada Rabu (7/9/2022).
Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi ini setidaknya didasarkan pada lima prinsip-prinsip perubahan, yakni mendorong pembelajaran menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, lebih transparan, lebih inklusif dan mengakomodasi keragaman peserta didik, dan lebih terintegrasi.
(mpw)
tulis komentar anda