Inovatif, Mahasiswa UGM Gagas Minyak Goreng dari Mikroalga

Jum'at, 16 September 2022 - 10:30 WIB
Mahasiswa UGM mengagas minyak goreng dari mikroalga. Foto/Dok/SINDOnews.
JAKARTA - Melonjaknya harga minyak goreng dan ditambah dengan kelangkaannya di Indonesia selama beberapa bulan terakhir menjadi permasalahan bagi kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini menggugah lima mahasiswa UGM untuk mengembangkan riset pemanfaatan mikroalga sebagai bahan alternatif bahan pokok minyak goreng komersial di Indonesia.

5 mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) ialah Jody Ashrib Satriayudistira (Jurusan Biologi angkatan 2019), Fikri Ramadhan (Jurusan Biologi angkatan 2019), Lathief Al Umami (Jurusan Biologi angkatan 2019), Anindya Destifany Salsabila (Jurusan Kimia angkatan 2019), dan Mohammad Yuzer Irosoneri (Jurusan Teknik Kimia angkatan 2020) dengan sumber dana dari Kemendikbudristek. Produk riset mereka diberi nama Choil atau Chlorella Healthy Frying Oil.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Sayur, ITS Rancang Greenhouse Berbasis Fotovoltaic



Dengan mengintegrasikan pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh di bangku kuliah, bersama-sama mereka berhasil melakukan ekstraksi minyak dari biomassa kering mikroalga Chlorella vulgaris di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dan Laboratorium Proses Pemisahan Departemen Teknik Kimia UGM.

Jody menjelaskan alasan pemilihan mikroalga sebagai bahan alternatif minyak goreng yaitu jika dibandingkan dengan tanaman konvensional, mikroalga memiliki laju fotosintesis yang lebih cepat sehingga waktu panennya lebih singkat, mampu menyerap lebih banyak karbondioksida di udara, tidak memakan banyak lahan, dan kaya akan zat gizi.

“Chlorella vulgaris adalah salah satu spesies mikroalga yang sering dikultivasikan untuk diambil lipidnya sehingga pada umumnya mikroalga ini dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel,” katanya, dikutip dari laman UGM, Jumat (16/9/2022).

Seperti diketahui, mikroalga mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat seperti berbagai macam asam lemak esensial seperti palmitic acid, myristic acid, linoleic acid, eicosatrienoic acid, erucic acid, nervonic acid, dan oleic acid. Selain mengandung karbohidrat, protein, klorofil a dan b, serta antioksidan berupa karotenoid.

Baca juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Kadar Asam Urat, Kolesterol, dan Glukosa

Fikri Ramadhan menambahkan, Chlorella vulgaris juga memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti kelapa sawit dalam pembuatan minyak goreng. Secara umum, mikroalga dikenal dapat menghasilkan minyak paling banyak dengan luas lahan lebih sedikit dibandingkan tanaman terestrial yang kita kenal saat ini.

Menurutnya, proses ekstraksinya sendiri sangat mudah untuk dilaksanakan, dengan kualitas minyak yang cukup baik menyamai kualitas minyak goreng yang umum ada di pasaran. “Hal ini sesuai dengan fakta bahwa mikroalga memang mengandung kandungan lemak dalam jumlah banyak sehingga menjadikan produk ini ekonomis,"katanya.

Ia menambahkan, apabila dikembangkan secara luas maka minyak goreng dari mikroalga ini bisa menjadi alternatif pengganti minyak goreng di pasaran dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, minyak goreng dari mikroalga ini kaya akan zat gizi sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
(nnz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More