Hari Kesaktian Pancasila, Simak Pesan Mendikbudristek
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 15:54 WIB
JAKARTA - Memperingati Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak) 2022 merupakan sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi bangsa Indonesia, karena Indonesia mampu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari krisis global pandemi Covid-19. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai petunjuk dan tujuan hidup sehari-hari rakyat Indonesia.
“Saktinya Pancasila terletak pada bagaimana kita menjadikan nilai-nilai di dalamnya sebagai petunjuk dan tujuan hidup kita sehari-hari sebagai bangsa Indonesia. Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang aman dan nyaman, yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, serta bebas dari kekerasan,” disampaikan Mendikbudristek dalam pidato Hapsak Tahun 2022 yang ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, melalui siaran pers, Sabtu (1/10/2022).
Baca juga: Pemerataan Pendidikan, Kemenag Usul Penegerian 106 Madrasah Swasta ke Kemenpan RB
Mendikbudristek juga mengatakan, saktinya Pancasila terletak pada komitmen bersama bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya. “Merdeka bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk belajar dan untuk berkarya,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Mendikbudristek, Kemendikbudristek telah berkomitmen untuk terus menghadirkan transformasi yang selalu sejalan dengan pesan Bung Karno dalam pidato Lahirnya Pancasila. “Di atas kelima dasar Pancasila kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi,” ujarnya.
Di dalam forum-forum Internasional seperti G20 dan Transforming Education Summit dan MONDIACULT yang diselenggarakan PBB, kata Mendikbudristek, Indonesia telah memperkenalkan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia, seperti gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika, serta Pancasila.
“Nilai-nilai luhur yang menjadi keunggulan kita di panggung global ini terus kita gerakan melalui gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, yang terus kita dorong dan kuatkan bersama,” ungkapnya.
Melalui terobosan Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pembelajaran berbasis projek termasuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila, lanjut Mendikbudristek, anak-anak Indonesia didorong menjadi pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Di samping itu, para seniman dan budayawan bangsa Indonesia saat ini semakin tergerak untuk berkarya dalam semangat gotong royong dengan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Ruang ekspresi dan apresiasi semakin terbuka lebar dengan menguatnya komunitas, serta lembaga dan organisasi seni dan budaya.
“Saktinya Pancasila terletak pada bagaimana kita menjadikan nilai-nilai di dalamnya sebagai petunjuk dan tujuan hidup kita sehari-hari sebagai bangsa Indonesia. Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang aman dan nyaman, yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, serta bebas dari kekerasan,” disampaikan Mendikbudristek dalam pidato Hapsak Tahun 2022 yang ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, melalui siaran pers, Sabtu (1/10/2022).
Baca juga: Pemerataan Pendidikan, Kemenag Usul Penegerian 106 Madrasah Swasta ke Kemenpan RB
Mendikbudristek juga mengatakan, saktinya Pancasila terletak pada komitmen bersama bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya. “Merdeka bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk belajar dan untuk berkarya,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Mendikbudristek, Kemendikbudristek telah berkomitmen untuk terus menghadirkan transformasi yang selalu sejalan dengan pesan Bung Karno dalam pidato Lahirnya Pancasila. “Di atas kelima dasar Pancasila kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi,” ujarnya.
Di dalam forum-forum Internasional seperti G20 dan Transforming Education Summit dan MONDIACULT yang diselenggarakan PBB, kata Mendikbudristek, Indonesia telah memperkenalkan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia, seperti gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika, serta Pancasila.
“Nilai-nilai luhur yang menjadi keunggulan kita di panggung global ini terus kita gerakan melalui gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, yang terus kita dorong dan kuatkan bersama,” ungkapnya.
Melalui terobosan Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pembelajaran berbasis projek termasuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila, lanjut Mendikbudristek, anak-anak Indonesia didorong menjadi pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Di samping itu, para seniman dan budayawan bangsa Indonesia saat ini semakin tergerak untuk berkarya dalam semangat gotong royong dengan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Ruang ekspresi dan apresiasi semakin terbuka lebar dengan menguatnya komunitas, serta lembaga dan organisasi seni dan budaya.
tulis komentar anda