Istri Ridwan Kamil Raih Gelar Doktor, Disertasinya tentang Sekoper Cinta
Rabu, 12 Oktober 2022 - 10:50 WIB
JAKARTA - Atalia Praratya , Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berhasil lulus Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ( Unpad ). Atalia berhasil lulus dengan yudisium Cumlaude.
Pada kesempatan tersebut, Atalia mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal ‘Sekoper Cinta’ Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat”.
Berdasarkan penelitiannya, Atalia menemukan bahwa rancangan dan implementasi komunikasi instruksional “Sekoper Cinta” berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.
Atalia juga mengungkapkan bahwa perbedaan karakterisitik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.
Baca juga: Sembilan Guru Besar Mencalonkan Diri sebagai Rektor UNS
“Dengan demikian program komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakeristik peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, tingkat usia, status perkawinan, dan latar belakang budaya di Jawa Barat,” katanya, dikutip dari laman resmi Unpad, Rabu (12/10/2022).
Penelitian tersebut dilakukan menggunakan metode kuantitaif dengan desain studi ekplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik “Sekoper Cinta” tahun 2019 sebanyak 2.700 orang dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana.
“Pengumpulan data dilakukan di akhir tahun 2020 lalu di lokasi P2WKSS di 27 desa dan kelurahan di 27 kota kabupaten di Jawa Barat,” ungkap Atalia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sekoper Cinta.
Pada kesempatan tersebut, Atalia mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal ‘Sekoper Cinta’ Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat”.
Berdasarkan penelitiannya, Atalia menemukan bahwa rancangan dan implementasi komunikasi instruksional “Sekoper Cinta” berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.
Atalia juga mengungkapkan bahwa perbedaan karakterisitik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.
Baca juga: Sembilan Guru Besar Mencalonkan Diri sebagai Rektor UNS
“Dengan demikian program komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakeristik peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, tingkat usia, status perkawinan, dan latar belakang budaya di Jawa Barat,” katanya, dikutip dari laman resmi Unpad, Rabu (12/10/2022).
Penelitian tersebut dilakukan menggunakan metode kuantitaif dengan desain studi ekplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik “Sekoper Cinta” tahun 2019 sebanyak 2.700 orang dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana.
“Pengumpulan data dilakukan di akhir tahun 2020 lalu di lokasi P2WKSS di 27 desa dan kelurahan di 27 kota kabupaten di Jawa Barat,” ungkap Atalia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sekoper Cinta.
tulis komentar anda