Kemenkominfo Kenalkan Literasi Digital kepada Pelajar SMK Bengkulu
Senin, 17 Oktober 2022 - 11:07 WIB
JAKARTA - Kemenkominfo melaksanakan roadshow Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bersama Pandu Digital untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini adalah untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan.
Kegiatan yang mengusung tema “Cerdas Kreatif dan Produktif Bermedia Digital” ini diikuti pelajar SMKN 4 Kota Bengkulu, SMKN 3 Seluma, SMKN 2 Bengkulu Tengah, SMKN 1 Bengkulu Utara, dan SMKN 2 Bengkulu Utara dengan total target 2.500 peserta yang berasal dari pelajar SMK di wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu Paidi menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) atas penyelenggaraan program Literasi Digital bagi pelajar tingkat SMK.
“Kami sangat berterima kasih sekali pihak Kominfo berkenan untuk berbagi pengetahuan terkait bagaimana menggunakan literasi digital. Karena jujur saja, tidak sedikit masyarakat maupun kalangan pelajar belum dewasa dalam menggunakan literasi digital. Memang dari hasil riset dikatakan jumlah penggunaan internet sudah banyak, tetapi pemanfaatan internet oleh peserta didik untuk pembelajaran masih belum optimal,” ujar Paidi, melalui siaran pers, Senin (17/11/2022).
Baca juga: Termasuk Baju Adat, Ini Aturan Baru Nadiem Soal Seragam Baru SD hingga SMA
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso dalam sambutannya menjelaskan tentang program Literasi Digital sebagai salah satu program prioritas Kemenkominfo. Pada Program Literasi Digital ada 4 pilar yang menjadi materi pembelajaran utama yang akan diberikan kepada stakeholder.
Pertama adalah digital culture, ini terkait pemahaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan. Kedua digital skill atau kecakapan digital ini menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK.
Ketiga adalah digital safety, pentingnya untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak di salah guna oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Terakhir digital ethic juga perlu dipahami bagaimana etika berkomunikasi di media sosial, tentang UU ITE dan mengenai apa-apa yang boleh dan dilarang di dunia maya.
Selain itu, Bambang juga mengenalkan program Pandu Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo yaitu gerakan volunter untuk menciptakan pendamping literasi digital yang hingga saat ini sudah mencapai 18.000 Pandu Digital yang tersebar di seluruh Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang yaitu masyarakat umum, akademisi hingga pelajar SMK.
Kegiatan yang mengusung tema “Cerdas Kreatif dan Produktif Bermedia Digital” ini diikuti pelajar SMKN 4 Kota Bengkulu, SMKN 3 Seluma, SMKN 2 Bengkulu Tengah, SMKN 1 Bengkulu Utara, dan SMKN 2 Bengkulu Utara dengan total target 2.500 peserta yang berasal dari pelajar SMK di wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu Paidi menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) atas penyelenggaraan program Literasi Digital bagi pelajar tingkat SMK.
“Kami sangat berterima kasih sekali pihak Kominfo berkenan untuk berbagi pengetahuan terkait bagaimana menggunakan literasi digital. Karena jujur saja, tidak sedikit masyarakat maupun kalangan pelajar belum dewasa dalam menggunakan literasi digital. Memang dari hasil riset dikatakan jumlah penggunaan internet sudah banyak, tetapi pemanfaatan internet oleh peserta didik untuk pembelajaran masih belum optimal,” ujar Paidi, melalui siaran pers, Senin (17/11/2022).
Baca juga: Termasuk Baju Adat, Ini Aturan Baru Nadiem Soal Seragam Baru SD hingga SMA
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso dalam sambutannya menjelaskan tentang program Literasi Digital sebagai salah satu program prioritas Kemenkominfo. Pada Program Literasi Digital ada 4 pilar yang menjadi materi pembelajaran utama yang akan diberikan kepada stakeholder.
Pertama adalah digital culture, ini terkait pemahaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan. Kedua digital skill atau kecakapan digital ini menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK.
Ketiga adalah digital safety, pentingnya untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak di salah guna oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Terakhir digital ethic juga perlu dipahami bagaimana etika berkomunikasi di media sosial, tentang UU ITE dan mengenai apa-apa yang boleh dan dilarang di dunia maya.
Selain itu, Bambang juga mengenalkan program Pandu Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo yaitu gerakan volunter untuk menciptakan pendamping literasi digital yang hingga saat ini sudah mencapai 18.000 Pandu Digital yang tersebar di seluruh Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang yaitu masyarakat umum, akademisi hingga pelajar SMK.
tulis komentar anda