Jangan Bingung, Ini Perbedaan ANBK AKM dengan SNBT
Selasa, 25 Oktober 2022 - 16:17 WIB
Berdasarkan keputusan Mendikbud terbaru, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika, serta kemampuan literasi siswa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Baca juga: 8 Jurusan untuk Calon Mahasiswa yang Ingin Kuliah Sambil Bekerja, Ini Daftarnya
2. Dilihat dari soal yang disajikan
Sementara berdasarkan soal yang disajikan, soal-soal pada AKM dirancang untuk menguji apakah siswa memiliki pola pikir dan daya nalar yang benar. Hal ini diukur dari seberapa jauh pemahaman siswa akan informasi dalam soal, lalu bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan dan digunakan dalam mencari pemecahan dari masalah tersebut. Dalam AKM, ada dua sub-tes yang diuji, yaitu literasi dan numerasi. Seluruh soal diuji dengan tiga parameter, yaitu konten, konteks, dan potensi kognitif.
Sementara, SNBT yang kini hanya menguji tes skolastik akan terbagi dalam empat sub-tes, yaitu tes Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris. Keempat sub-tes ini dirancang untuk menguji kemampuan berpikir, bernalar, serta pemecahan masalah. Soal-soal SNBT nantinya akan dirumuskan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP), badan yang juga merumuskan soal-soal AKM.
Soal-soal AKM sendiri tidak akan mengalami perubahan. Perubahan hanya terjadi pada soal-soal SNBT. Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai soal yang akan diujikan di SNBT di tahun depan. Namun sesuai penjelasan Mendikbud beberapa waktu lalu, soal ini tentunya akan berupa soal tes skolastik.
Demikian perbandingan antara AKM dan SNBT dalam hal tujuan dan jenis soal yang disajikan. Dengan memahami keduanya lebih baik, tentunya kamu bisa mempersiapkan diri dengan strategi yang tepat.
Baca juga: 8 Jurusan untuk Calon Mahasiswa yang Ingin Kuliah Sambil Bekerja, Ini Daftarnya
2. Dilihat dari soal yang disajikan
Sementara berdasarkan soal yang disajikan, soal-soal pada AKM dirancang untuk menguji apakah siswa memiliki pola pikir dan daya nalar yang benar. Hal ini diukur dari seberapa jauh pemahaman siswa akan informasi dalam soal, lalu bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan dan digunakan dalam mencari pemecahan dari masalah tersebut. Dalam AKM, ada dua sub-tes yang diuji, yaitu literasi dan numerasi. Seluruh soal diuji dengan tiga parameter, yaitu konten, konteks, dan potensi kognitif.
Sementara, SNBT yang kini hanya menguji tes skolastik akan terbagi dalam empat sub-tes, yaitu tes Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris. Keempat sub-tes ini dirancang untuk menguji kemampuan berpikir, bernalar, serta pemecahan masalah. Soal-soal SNBT nantinya akan dirumuskan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP), badan yang juga merumuskan soal-soal AKM.
Soal-soal AKM sendiri tidak akan mengalami perubahan. Perubahan hanya terjadi pada soal-soal SNBT. Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai soal yang akan diujikan di SNBT di tahun depan. Namun sesuai penjelasan Mendikbud beberapa waktu lalu, soal ini tentunya akan berupa soal tes skolastik.
Demikian perbandingan antara AKM dan SNBT dalam hal tujuan dan jenis soal yang disajikan. Dengan memahami keduanya lebih baik, tentunya kamu bisa mempersiapkan diri dengan strategi yang tepat.
(nnz)
tulis komentar anda