Ukrida Sediakan Beasiswa Kuliah untuk Anak Papua
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 11:27 WIB
JAKARTA - Universitas Kristen Krida Wacana ( Ukrida ) menyediakan program beasiswa untuk anak tidak mampu dari Papua. Dengan adanya beasiswa ini maka hak anak untuk mendapatkan pendidikan tinggi pun akan terpenuhi.
Rektor Ukrida Dr. dr. Wani Devita Gunardi mengatakan, Ukrida memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul di level nasional dan internasional berdasarkan nilai Kristiani.
“Sebagai perwujudan nilai Kristiani, Ukrida bukan hanya menerima mahasiswa yang mampu secara finansial dan di Jakarta tetapi juga mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk Papua, yang membutuhkan dukungan beasiswa," ujar Rektor Ukrida, dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: Mahasiswi Unpad Sabet 3 Medali Kejuaraan Catur Asia, Kenalan Yuk
Rektor menyampaikan, sejak 2019 sampai dengan 2022 mahasiswa Ukrida yang berasal dari Papua ada sebanyak 61 orang. Menurutnya, pemberian beasiswa untuk anak Papua ini menjadi bagian tekad kampusnya untuk mewujudkan pemerataan pendidikan.
Selain beasiswa Papua, dia menyampaikan, kampusnya juga menyediakan berbagai program beasiswa untuk Gereja Kristen Indonesia (GKI) seperti beasiswa Klasis di Jakarta dan beberapa di Jawa Barat, juga berbagai beasiswa lainnya.
Sementara itu, pimpinan Sinode GKI Sinode wilayah Jawa Barat, Gereja Kristus, Gereja Kristus Yesus, Gereja Metodis, Gereja Kalam Kudus, dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bertemu dan berdiskusi di Auditorium Seruni Rumah Sakit UKRIDA, Kamis (27/10/2022).
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom menyampaikan, kepedulian gereja-gereja di Indonesia terhadap masyarakat miskin sudah dimulai sejak 1970. Dalam Sidang Raya Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (dulu DGI, sekarang menjadi PGI) 1971, gereja-gereja menyadari bahwa dirinya bertanggung jawab untuk membebaskan manusia dari penderitaan yang disebabkan oleh keterbelakangan, penyakit, dan kemiskinan.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa ADik untuk Penyandang Disabilitas Dibuka
Salah satu perwujudkan kesadaran itu adalah dibentuknya Pusat Pelatihan Motivator di Cikembar, Sukabumi. Gereja-gereja mengirimkan para pemudanya untuk dilatih selama setahun di Cikembar untuk menjadi penggerak pembangunan desa. Pasca diperlengkapi, para pemuda ini tinggal di desa-desa dan menjadi penggerak pembangunan desa.
Sayangnya, kegiatan ini berhenti, padahal motivator penggerak desa ini adalah cara kreatif dan efektif mengentaskan kemiskinan. Karena itu, Pendeta Gomar Gultom mengapresiasi apa yang dilakukan kelima sinode gereja ini. “Pelayanan saudara-saudara adalah perwujudan oikumene gereja. Kiranya hal ini terus berjalan dan jika memungkinkan, kelima sinode yang berkumpul hari ini dapat menghidupkan kembali motivator PGI,” pesannya.
Sementara Direktur Rumah Sakit Ukrida dr. Eka Widrian Suradji memperkenalkan komitmen RS Ukrida menjadi RS yang mengobati dengan kasih dan merawat dengan hati (healing with care, caring with heart). Salah satu misi RS Ukrida juga adalah mengembangkan RS Pendidikan yang berkualitas Bersama FKIK Ukrida.
Rektor Ukrida Dr. dr. Wani Devita Gunardi mengatakan, Ukrida memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul di level nasional dan internasional berdasarkan nilai Kristiani.
“Sebagai perwujudan nilai Kristiani, Ukrida bukan hanya menerima mahasiswa yang mampu secara finansial dan di Jakarta tetapi juga mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk Papua, yang membutuhkan dukungan beasiswa," ujar Rektor Ukrida, dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: Mahasiswi Unpad Sabet 3 Medali Kejuaraan Catur Asia, Kenalan Yuk
Rektor menyampaikan, sejak 2019 sampai dengan 2022 mahasiswa Ukrida yang berasal dari Papua ada sebanyak 61 orang. Menurutnya, pemberian beasiswa untuk anak Papua ini menjadi bagian tekad kampusnya untuk mewujudkan pemerataan pendidikan.
Selain beasiswa Papua, dia menyampaikan, kampusnya juga menyediakan berbagai program beasiswa untuk Gereja Kristen Indonesia (GKI) seperti beasiswa Klasis di Jakarta dan beberapa di Jawa Barat, juga berbagai beasiswa lainnya.
Sementara itu, pimpinan Sinode GKI Sinode wilayah Jawa Barat, Gereja Kristus, Gereja Kristus Yesus, Gereja Metodis, Gereja Kalam Kudus, dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bertemu dan berdiskusi di Auditorium Seruni Rumah Sakit UKRIDA, Kamis (27/10/2022).
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom menyampaikan, kepedulian gereja-gereja di Indonesia terhadap masyarakat miskin sudah dimulai sejak 1970. Dalam Sidang Raya Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (dulu DGI, sekarang menjadi PGI) 1971, gereja-gereja menyadari bahwa dirinya bertanggung jawab untuk membebaskan manusia dari penderitaan yang disebabkan oleh keterbelakangan, penyakit, dan kemiskinan.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa ADik untuk Penyandang Disabilitas Dibuka
Salah satu perwujudkan kesadaran itu adalah dibentuknya Pusat Pelatihan Motivator di Cikembar, Sukabumi. Gereja-gereja mengirimkan para pemudanya untuk dilatih selama setahun di Cikembar untuk menjadi penggerak pembangunan desa. Pasca diperlengkapi, para pemuda ini tinggal di desa-desa dan menjadi penggerak pembangunan desa.
Sayangnya, kegiatan ini berhenti, padahal motivator penggerak desa ini adalah cara kreatif dan efektif mengentaskan kemiskinan. Karena itu, Pendeta Gomar Gultom mengapresiasi apa yang dilakukan kelima sinode gereja ini. “Pelayanan saudara-saudara adalah perwujudan oikumene gereja. Kiranya hal ini terus berjalan dan jika memungkinkan, kelima sinode yang berkumpul hari ini dapat menghidupkan kembali motivator PGI,” pesannya.
Sementara Direktur Rumah Sakit Ukrida dr. Eka Widrian Suradji memperkenalkan komitmen RS Ukrida menjadi RS yang mengobati dengan kasih dan merawat dengan hati (healing with care, caring with heart). Salah satu misi RS Ukrida juga adalah mengembangkan RS Pendidikan yang berkualitas Bersama FKIK Ukrida.
(nnz)
tulis komentar anda