IKJ Gelar Animakini, Dekatkan Pendidikan Animasi ke Generasi Muda
Sabtu, 17 Desember 2022 - 12:37 WIB
JAKARTA - Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) menggelar Animasi Cikini (Animakini) 2022. Animakini diikuti institusi akademikdari 26 perguruan tinggi dan siswa dari 14 SMA/SMK di Indonesia.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) Anindyo Widito mengatakan, Animakini merupakan ajang animasi tahunan yang selalu ditunggu oleh para oleh mahasiswa dan siswa yang mempelajari pendidikan animasi. Mereka juga bisa mendengar pengalaman langsung dari para ahli tentang perkembangan animasi terkini.
"Kegiatan ini menghubungkan lagi sekolah-sekolah yang jauh secara luring. Peserta lumayan banyak, 135 peserta yang mengirimkan karya dari 26 kampus dan 14 SMA dan SMK di Indonesia," kata Anindyo, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dia mengatakan, saat ini industri dunia sedang bergerak ke bidang-bidang kreatif seperti animasi dan desain. Di Indonesia, lanjutnya, industri kreatif semakin menunjukkan perkembangan bagus dan membutuhkan perhatian dari pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: IPB Masuk Daftar 35 Kampus Hijau Berkelanjutan Dunia
Menurutnya, sudah semakin banyaknya animator-animator dari Indonesia yang telah bekerja di perusahaan film besar dan berpengaruh di luar negeri. "Perusahaan film dengan spesial efek itu butuh ribuan animator dan banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri," ucapnya.
Bagi mahasiswa yang ingin bergelut di dunia animasi, Anindyo mengatakan, open your mind atau berpikiran terbuka menjadi kunci untuk sukses menjadi animator handal. "Karena dunia kreatif menuntut kebebasan berpikir dan berkreasi," ungkapnya.
Animakini mengusung tema Reconnecting yang menghubungkan pada forum temu para pelaku ekosistem animasi Indonesia yang melibatkan 5 unsur Pentahelix, didukung Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Jakpro, Asosiasi industri Animasi Indonesia (AINAKI), institusi akademik dari 26 kampus animasi/multimedia/DKV dari Malaysia, Batam,Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, hingga Bali.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) Anindyo Widito mengatakan, Animakini merupakan ajang animasi tahunan yang selalu ditunggu oleh para oleh mahasiswa dan siswa yang mempelajari pendidikan animasi. Mereka juga bisa mendengar pengalaman langsung dari para ahli tentang perkembangan animasi terkini.
"Kegiatan ini menghubungkan lagi sekolah-sekolah yang jauh secara luring. Peserta lumayan banyak, 135 peserta yang mengirimkan karya dari 26 kampus dan 14 SMA dan SMK di Indonesia," kata Anindyo, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dia mengatakan, saat ini industri dunia sedang bergerak ke bidang-bidang kreatif seperti animasi dan desain. Di Indonesia, lanjutnya, industri kreatif semakin menunjukkan perkembangan bagus dan membutuhkan perhatian dari pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: IPB Masuk Daftar 35 Kampus Hijau Berkelanjutan Dunia
Menurutnya, sudah semakin banyaknya animator-animator dari Indonesia yang telah bekerja di perusahaan film besar dan berpengaruh di luar negeri. "Perusahaan film dengan spesial efek itu butuh ribuan animator dan banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri," ucapnya.
Bagi mahasiswa yang ingin bergelut di dunia animasi, Anindyo mengatakan, open your mind atau berpikiran terbuka menjadi kunci untuk sukses menjadi animator handal. "Karena dunia kreatif menuntut kebebasan berpikir dan berkreasi," ungkapnya.
Animakini mengusung tema Reconnecting yang menghubungkan pada forum temu para pelaku ekosistem animasi Indonesia yang melibatkan 5 unsur Pentahelix, didukung Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Jakpro, Asosiasi industri Animasi Indonesia (AINAKI), institusi akademik dari 26 kampus animasi/multimedia/DKV dari Malaysia, Batam,Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, hingga Bali.
Lihat Juga :
tulis komentar anda