Dipandang Sebelah Mata, Driver Ojol Asal NTT Ini Nekat Kuliah Pascasarjana demi Mengubah Nasib
Rabu, 21 Desember 2022 - 15:17 WIB
JAKARTA - Meski berprofesi sebagai tukang ojek online , cita-cita Syaiful Muhammad Usman, mahasiswa Jurusan Sosiologi Program Pascasarjana UMM asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) setinggi langit. Pria asli Pulau Timor ini ingin menjadi seorang negarawan.
“Saya kuliah tidak semata-semata untuk memperoleh gelar, namun juga untuk menambah ilmu sebanyak mungkin dan menambah relasi. Saya ingin belajar tentang sosiologi dan politik, karena ingin menjadi negarawan,“ ujarnya.
Berbekal manajemen waktu yang baik, Syaiful menyelaraskan langkahnya untuk tetap bekerja dengan profesional tanpa menyisihkan kewajiban belajarnya. Meski dilakukan secara online, setiap perkuliahan dia ikuti dengan sungguh-sungguh.
“Kerja mulai pagi sampai malam. Kalau sedang ada jadwal kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Selesai kuliah lanjut ngojek lagi,” ujarnya.
Meski mungkin ada yang memandang sebelah mata, Syaiful tak lantas minder dengan pekerjaannya. Menjadi driver ojek online memberikan banyak kemudahan dalam hidupnya.
Sehari, ia bisa mendapat ratusan ribu. Meski terlihat sedikit, tapi menurutnya lama-kelamaan akan menjadi banyak dan mampu menghidupinya serta membayar kuliah. Kuncinya adalah tidak merasa gengsi karena yang penting pekerjaan bisa menghasilkan dan berkah.
Tekad Syaiful yang besar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga ia usahakan melalui jalur beasiswa. “Alhamdulillah Allah memberikan jalan dan kemudahan dari arah yang tidak di sangka-sangka. Saya mendapatkan potongan biaya dari pihak kampus karena aktif di Pemuda Muhammadiyah Kupang, selain itu juga ada bantuan dari BAZNAS, dompet Dhuafa dan LAZISMU,” ucapnya senang.
“Saya kuliah tidak semata-semata untuk memperoleh gelar, namun juga untuk menambah ilmu sebanyak mungkin dan menambah relasi. Saya ingin belajar tentang sosiologi dan politik, karena ingin menjadi negarawan,“ ujarnya.
Baca Juga
Berbekal manajemen waktu yang baik, Syaiful menyelaraskan langkahnya untuk tetap bekerja dengan profesional tanpa menyisihkan kewajiban belajarnya. Meski dilakukan secara online, setiap perkuliahan dia ikuti dengan sungguh-sungguh.
“Kerja mulai pagi sampai malam. Kalau sedang ada jadwal kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Selesai kuliah lanjut ngojek lagi,” ujarnya.
Meski mungkin ada yang memandang sebelah mata, Syaiful tak lantas minder dengan pekerjaannya. Menjadi driver ojek online memberikan banyak kemudahan dalam hidupnya.
Baca Juga
Sehari, ia bisa mendapat ratusan ribu. Meski terlihat sedikit, tapi menurutnya lama-kelamaan akan menjadi banyak dan mampu menghidupinya serta membayar kuliah. Kuncinya adalah tidak merasa gengsi karena yang penting pekerjaan bisa menghasilkan dan berkah.
Tekad Syaiful yang besar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga ia usahakan melalui jalur beasiswa. “Alhamdulillah Allah memberikan jalan dan kemudahan dari arah yang tidak di sangka-sangka. Saya mendapatkan potongan biaya dari pihak kampus karena aktif di Pemuda Muhammadiyah Kupang, selain itu juga ada bantuan dari BAZNAS, dompet Dhuafa dan LAZISMU,” ucapnya senang.
tulis komentar anda