Mahasiswa Unair Ikut Magang di DPR RI, Tuai Pengalaman dari Dunia Politik
Jum'at, 06 Januari 2023 - 15:43 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Ihya’ Ulumuddin Ar-Rayyan sukses menjalani magang di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Di Rumah Rakyat ini, ia mendapatkan pengalaman bekerja pada masa perkuliahan.
Magang di DPR merupakan program yang dicanangkan Kemendikbudristek bersama dengan Sekretariat Jenderal DPR-RI. Masa magang Rayyan dimulai dari 22 Agustus – 23 Desember dan dilaksanakan secara luring dan daring di Ibukota DKI Jakarta.
Proses seleksi magang di DPR RI ini terbilang sangat selektif. Bahkan Rayyan mengaku dia harus melewati beberapa tahapan seleksi dari pihak Kampus Merdeka Kemendikbudristek. Mulai dari, seleksi administrasi, seleksi artikel ilmiah, melampirkan surat pernyataan bahwa bukan dari anggota atau pengurus suatu partai politik, dan yang terakhir wawancara.
Baca juga: Jurusan Paling Diminati di Unpad Tahun 2022, Calon Mahasiswa Wajib Tahu
Rayyan mengaku, magang ini merupakan tantangan besar baginya. Sebab ia belum banyak mengetahui dunia perpolitikan terutama dalam lingkup legislasi. Namun hal itu memacunya untuk tidak berhenti belajar, mengetahui lebih dalam agar dapat menunjang wawasannya.
Selama magang ia ditempatkan pada unit pusat penelitian. Rayyan harus melakukan kegiatan yang dapat menunjang dan menghasilkan produk-produk di pusat penelitian. Mulai dari melakukan pengambilan data, penginputan data, mengolah data, membuat artikel jurnal, dan sebagainya.
Baca juga: Catat Ya, Masuk PKN STAN 2023 Wajib Ikut UTBK SNBT
Lebih lanjut, terdapat juga kegiatan audiensi dari berbagai unit yang harus dia lalui. Misalnya dia mendapat kesempatan mendapatkan internal lecture yang berisikan para anggota analis legislatif Utama dalam bidang kesejahteraan rakyat, politik dan hukum, hingga ekonomi dan pengembangan infrastruktur. Dia juga berkesempatan untuk mengetahui workshop mengenai produk baru pusat penelitian yakni foreign legislation analysis
Selain minimnya wawasan mengenai dunia perpolitikan, ia juga dituntut dalam hal manajemen waktu yaitu dengan membagi kegiatan perkuliahan dari kampus dan kegiatan magangnya. Tantangan yang dihadapinya terbayarkan karena pengalaman dan pembelajaran selama masa magang dapat berguna. Utamanya dalam jenjang kariernya kelak dan juga mendapatkan relasi yang luas.
“Semoga apa yang saya lalui dan dapatkan selama masa magang tidak hanya bermanfaat bagi diri saya sendiri namun juga berharap dapat menjadi kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar serta bangsa dan negara,” pungkasnya.
Magang di DPR merupakan program yang dicanangkan Kemendikbudristek bersama dengan Sekretariat Jenderal DPR-RI. Masa magang Rayyan dimulai dari 22 Agustus – 23 Desember dan dilaksanakan secara luring dan daring di Ibukota DKI Jakarta.
Proses seleksi magang di DPR RI ini terbilang sangat selektif. Bahkan Rayyan mengaku dia harus melewati beberapa tahapan seleksi dari pihak Kampus Merdeka Kemendikbudristek. Mulai dari, seleksi administrasi, seleksi artikel ilmiah, melampirkan surat pernyataan bahwa bukan dari anggota atau pengurus suatu partai politik, dan yang terakhir wawancara.
Baca juga: Jurusan Paling Diminati di Unpad Tahun 2022, Calon Mahasiswa Wajib Tahu
Rayyan mengaku, magang ini merupakan tantangan besar baginya. Sebab ia belum banyak mengetahui dunia perpolitikan terutama dalam lingkup legislasi. Namun hal itu memacunya untuk tidak berhenti belajar, mengetahui lebih dalam agar dapat menunjang wawasannya.
Selama magang ia ditempatkan pada unit pusat penelitian. Rayyan harus melakukan kegiatan yang dapat menunjang dan menghasilkan produk-produk di pusat penelitian. Mulai dari melakukan pengambilan data, penginputan data, mengolah data, membuat artikel jurnal, dan sebagainya.
Baca juga: Catat Ya, Masuk PKN STAN 2023 Wajib Ikut UTBK SNBT
Lebih lanjut, terdapat juga kegiatan audiensi dari berbagai unit yang harus dia lalui. Misalnya dia mendapat kesempatan mendapatkan internal lecture yang berisikan para anggota analis legislatif Utama dalam bidang kesejahteraan rakyat, politik dan hukum, hingga ekonomi dan pengembangan infrastruktur. Dia juga berkesempatan untuk mengetahui workshop mengenai produk baru pusat penelitian yakni foreign legislation analysis
Selain minimnya wawasan mengenai dunia perpolitikan, ia juga dituntut dalam hal manajemen waktu yaitu dengan membagi kegiatan perkuliahan dari kampus dan kegiatan magangnya. Tantangan yang dihadapinya terbayarkan karena pengalaman dan pembelajaran selama masa magang dapat berguna. Utamanya dalam jenjang kariernya kelak dan juga mendapatkan relasi yang luas.
“Semoga apa yang saya lalui dan dapatkan selama masa magang tidak hanya bermanfaat bagi diri saya sendiri namun juga berharap dapat menjadi kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar serta bangsa dan negara,” pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda