Kepala BSKAP Ungkap Kriteria Penilaian Tes SNPMB 2023, Simak Agar Bisa Lulus
Selasa, 10 Januari 2023 - 16:56 WIB
JAKARTA - Kepala BSKAP Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengungkapkan kriteria penilaian tes pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023. Dia pun memastikan kriteria ini akan banyak mendukung program Merdeka Belajar yang bertujuan membuat pembelajaran menjadi lebih mendalam, lebih menantang, dan lebih menyenangkan.
“Dan bagaimanapun kita tidak bisa memungkiri bahwa ujian itu memengaruhi bagaimana guru mengajar dan bagaimana siswa belajar. Dalam hal ini ujian masuk perguruan tinggi itu sangat memengaruhi bagaimana guru di tingkat SMA, SMK itu mengajar dan bagaimana siswa SMA SMK dan sederajat itu belajar,” kata Anindito saat Konferensi Pers Pembukaan Pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 secara virtual, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Bertambah 12 PTN, 137 Kampus Siap Jadi Pilihan Mahasiswa Baru di 2023
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) menjelaskan, kriteria penilaian ini telah dirumuskan di dalam Permendikbud 48 tahun 2022. Pertama, jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi sekarang menghargai semua mata pelajaran.
“Ini pesan yang ingin kita sampaikan adalah adik-adik di SMA ini belajar untuk semua mata pelajaran, jadi tidak ada mata pelajaran yang diremehkan diabaikan lagi karena tidak diberi porsi di dalam seleksi masuk PTN-nya tapi juga ada penekanan pada mata pelajaran-mata pelajaran spesifik yang paling relevan untuk Prodi yang dituju,” jelas Anindito.
Anindito juga mengungkapkan agar calon mahasiswa baru harus serius memikirkan minat dan bakatnya. “Dan kemudian mempelajari secara lebih mendalam, requirement, primer knowledge, pengetahuan spesifik yang diperlukan untuk Prodi yang mereka inginkan nantinya,” katanya.
Baca juga: Tes Calon Mahasiswa Vokasi SNPMB 2023, Kepala BSKAP: Kedepankan Daya Nalar dan Literasi
Kedua, kata Anindito, untuk jalur seleksi nasional yang berdasarkan tes sekarang tidak lagi mengukur penguasaan materi atau konten yang secara luas. “Jadi yang kita pentingkan bukan hafalannya, ini sesuai dengan transformasi yang kita terapkan di Dasmen, pendidikan dasar dan menengah.”
“Kita secara bertahap menerapkan kurikulum baru, Kurikulum Merdeka yang kontennya lebih sedikit yang orientasinya adalah pada pengembangan kompetensi bernalar dan karakter secara utuh. Nah ini yang diukur dan di dalam seleksi masuk perguruan tinggi jalur tes, jalur berdasarkan tes,” tandasnya.
“Dan bagaimanapun kita tidak bisa memungkiri bahwa ujian itu memengaruhi bagaimana guru mengajar dan bagaimana siswa belajar. Dalam hal ini ujian masuk perguruan tinggi itu sangat memengaruhi bagaimana guru di tingkat SMA, SMK itu mengajar dan bagaimana siswa SMA SMK dan sederajat itu belajar,” kata Anindito saat Konferensi Pers Pembukaan Pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 secara virtual, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Bertambah 12 PTN, 137 Kampus Siap Jadi Pilihan Mahasiswa Baru di 2023
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) menjelaskan, kriteria penilaian ini telah dirumuskan di dalam Permendikbud 48 tahun 2022. Pertama, jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi sekarang menghargai semua mata pelajaran.
“Ini pesan yang ingin kita sampaikan adalah adik-adik di SMA ini belajar untuk semua mata pelajaran, jadi tidak ada mata pelajaran yang diremehkan diabaikan lagi karena tidak diberi porsi di dalam seleksi masuk PTN-nya tapi juga ada penekanan pada mata pelajaran-mata pelajaran spesifik yang paling relevan untuk Prodi yang dituju,” jelas Anindito.
Anindito juga mengungkapkan agar calon mahasiswa baru harus serius memikirkan minat dan bakatnya. “Dan kemudian mempelajari secara lebih mendalam, requirement, primer knowledge, pengetahuan spesifik yang diperlukan untuk Prodi yang mereka inginkan nantinya,” katanya.
Baca juga: Tes Calon Mahasiswa Vokasi SNPMB 2023, Kepala BSKAP: Kedepankan Daya Nalar dan Literasi
Kedua, kata Anindito, untuk jalur seleksi nasional yang berdasarkan tes sekarang tidak lagi mengukur penguasaan materi atau konten yang secara luas. “Jadi yang kita pentingkan bukan hafalannya, ini sesuai dengan transformasi yang kita terapkan di Dasmen, pendidikan dasar dan menengah.”
“Kita secara bertahap menerapkan kurikulum baru, Kurikulum Merdeka yang kontennya lebih sedikit yang orientasinya adalah pada pengembangan kompetensi bernalar dan karakter secara utuh. Nah ini yang diukur dan di dalam seleksi masuk perguruan tinggi jalur tes, jalur berdasarkan tes,” tandasnya.
(nnz)
tulis komentar anda