Mahasiswa UNS Berhasil Terbitkan Jurnal Internasional Terindeks Scopus, Ini Rahasianya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Pascasarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Indriana Anggun Febrianti berhasil menerbitkan artikel jurnal internasional terindeks Scopus Q3. Jurnal itu diterbitkan oleh Journal of Graphic Engineering and Design (JGED) dari Serbia dengan akses terbuka dan gratis.
Mahasiswa yang akrab disapa Anggun ini merupakan mahasiswa pascasarjana yang menempuh gelar magister selama dua tahun dengan jalur beasiswa. Untuk itu, Anggun diwajibkan untuk menulis jurnal Internasional terindeks Scopus.
Anggun mengatakan bahwa menulis jurnal merupakan pengalaman baru untuknya. Dirinya tidak menyangka bahwa artikel jurnal yang telah ia tulis diterima penerbit hanya dalam waktu tiga bulan lebih empat hari.
Baca juga: Prodi S2 Ilmu Kimia FMIPA UI Raih Akreditasi Internasional RSC
“Benar-benar tidak menyangka, saya mengirimkan artikel pada 24 September 2022 dan mendapatkan balasan email peninjau telah merekomendasikan publikasi pada 16 November 2022 dengan revisi minor, akhirnya saya mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) pada 20 Desember 2022,” katanya, dikutip dari laman UNS, Sabtu (21/1/2023).
Meski demikian, Anggun mengaku jika dalam proses penulisannya sempat mengalami masa-masa sulit karena ditolak oleh dua penerbit yang berbeda.
“Saat itu mereka mengatakan jika saya kehilangan fokus pada masalah ilmiah yang lebih umum dan fokus penelitian tidak mungkin menarik bagi khalayak pembaca yang lebih luas. Karena itu saya bersama pembimbing memutuskan untuk membuat alternatif penelitian baru berdasarkan masukan dari beberapa penerbit,” ungkap Anggun.
Baca juga: Program Kampus Merdeka Ini Bantu Mahasiswa Cepat Dapat Kerja dan Bergaji Tinggi
Pengalaman baru yang membuahkan hasil manis ini tentunya tidak terlepas dari peran serta dosen pembimbing sekaligus kontributor dalam artikel tersebut, yakni Dr. Andreas Slamet Widodo dan Dr. Ahmad Faizin serta peran serta dosen S1 Desain Komunikasi Visual, yaitu Sayid Mataram yang telah banyak memberikan masukan untuk menembus jurnal internasional terindeks Scopus.
Anggun juga memberikan tips bagaimana agar artikel penelitian dapat terbit pada jurnal internasional terindeks Scopus.
“Topik penelitian adalah kunci utama. Topik penelitian harus memiliki relevansi untuk memberikan dampak positif secara global, cari penerbit jurnal internasional terindex Scopus yang memiliki batas waktu yang jelas, open akses dan banyaklah berdiskusi dengan orang yang berpengalaman dalam menulis jurnal internasional,” ujarnya.
Lihat Juga: 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Publikasi Riset Nature Index, PTS Ini Bersaing Ketat
Mahasiswa yang akrab disapa Anggun ini merupakan mahasiswa pascasarjana yang menempuh gelar magister selama dua tahun dengan jalur beasiswa. Untuk itu, Anggun diwajibkan untuk menulis jurnal Internasional terindeks Scopus.
Anggun mengatakan bahwa menulis jurnal merupakan pengalaman baru untuknya. Dirinya tidak menyangka bahwa artikel jurnal yang telah ia tulis diterima penerbit hanya dalam waktu tiga bulan lebih empat hari.
Baca juga: Prodi S2 Ilmu Kimia FMIPA UI Raih Akreditasi Internasional RSC
“Benar-benar tidak menyangka, saya mengirimkan artikel pada 24 September 2022 dan mendapatkan balasan email peninjau telah merekomendasikan publikasi pada 16 November 2022 dengan revisi minor, akhirnya saya mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) pada 20 Desember 2022,” katanya, dikutip dari laman UNS, Sabtu (21/1/2023).
Meski demikian, Anggun mengaku jika dalam proses penulisannya sempat mengalami masa-masa sulit karena ditolak oleh dua penerbit yang berbeda.
“Saat itu mereka mengatakan jika saya kehilangan fokus pada masalah ilmiah yang lebih umum dan fokus penelitian tidak mungkin menarik bagi khalayak pembaca yang lebih luas. Karena itu saya bersama pembimbing memutuskan untuk membuat alternatif penelitian baru berdasarkan masukan dari beberapa penerbit,” ungkap Anggun.
Baca juga: Program Kampus Merdeka Ini Bantu Mahasiswa Cepat Dapat Kerja dan Bergaji Tinggi
Pengalaman baru yang membuahkan hasil manis ini tentunya tidak terlepas dari peran serta dosen pembimbing sekaligus kontributor dalam artikel tersebut, yakni Dr. Andreas Slamet Widodo dan Dr. Ahmad Faizin serta peran serta dosen S1 Desain Komunikasi Visual, yaitu Sayid Mataram yang telah banyak memberikan masukan untuk menembus jurnal internasional terindeks Scopus.
Anggun juga memberikan tips bagaimana agar artikel penelitian dapat terbit pada jurnal internasional terindeks Scopus.
“Topik penelitian adalah kunci utama. Topik penelitian harus memiliki relevansi untuk memberikan dampak positif secara global, cari penerbit jurnal internasional terindex Scopus yang memiliki batas waktu yang jelas, open akses dan banyaklah berdiskusi dengan orang yang berpengalaman dalam menulis jurnal internasional,” ujarnya.
Lihat Juga: 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Publikasi Riset Nature Index, PTS Ini Bersaing Ketat
(nnz)