Mahasiswa UPER Kembangkan Aplikasi Skrining Diabetes Berbasis Kecerdasan Buatan
loading...
A
A
A
Pengembangan platform DIA-BEAT tersebut menggunakan super komputer NVIDIA DGX-A100 yang difasilitasi oleh IARC-DIKTI. Super komputer AI yang berperan untuk menguji data dan memvalidasi model platform tersebut.
Umumnya, dalam proses pengujian dan validasi data yang terdiri dari ribuan data akan membutuhkan waktu yang lama. Menggunakan NVIDIA DGX-A100, proses tersebut hanya memakan waktu 1 sampai 2 menit.
“DIA-BEAT juga memiliki kelebihan lain seperti aksesibilitas pengujian yang lebih mudah, proses akuisisi dan analisis yang cepat, konsisten, serta dapat diunduh oleh pengguna,” tambah Fadhlan.
Untuk diketahui, pada 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat terdapat 537 juta orang dewasa usia 20 sampai 79 tahun di dunia menderita penyakit diabetes.
Indonesia sendiri berstatus waspada, menduduki posisi kelima jumlah pengidap diabetes terbanyak di dunia. Pada 2021, jumlah penderita diabetes di Indonesia naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya hingga mencapai 19,47 juta.
Celakanya, data WHO menyebut setengah penderita tak menyadari mereka telah mengidap diabetes. Alhasil penyakit gula ini menjadi penyebab 236 ribu kematian di Indonesia sepanjang 2021.
Umumnya, dalam proses pengujian dan validasi data yang terdiri dari ribuan data akan membutuhkan waktu yang lama. Menggunakan NVIDIA DGX-A100, proses tersebut hanya memakan waktu 1 sampai 2 menit.
“DIA-BEAT juga memiliki kelebihan lain seperti aksesibilitas pengujian yang lebih mudah, proses akuisisi dan analisis yang cepat, konsisten, serta dapat diunduh oleh pengguna,” tambah Fadhlan.
Untuk diketahui, pada 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat terdapat 537 juta orang dewasa usia 20 sampai 79 tahun di dunia menderita penyakit diabetes.
Indonesia sendiri berstatus waspada, menduduki posisi kelima jumlah pengidap diabetes terbanyak di dunia. Pada 2021, jumlah penderita diabetes di Indonesia naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya hingga mencapai 19,47 juta.
Celakanya, data WHO menyebut setengah penderita tak menyadari mereka telah mengidap diabetes. Alhasil penyakit gula ini menjadi penyebab 236 ribu kematian di Indonesia sepanjang 2021.
(mpw)