Australia Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia dan IPK di Bawah 3

Senin, 23 Januari 2023 - 09:49 WIB
loading...
Australia Buka Pendaftaran...
Pemerintah Australia kembali membuka beasiswa Australia Awards Scholarships (AAS) 2023. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, Departemen Pendidikan dan Pelatihan, serta Pusat Riset Pertanian Internasional Australia (ACIAR) kembali membuka beasiswa Australia Awards Scholarships (AAS) 2023.

Beasiswa Australia Awards Scholarships 2023 bisa menjadi pilihan pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3 di Australia. Beasiswa yang dibuka pada 1 Februari 2023 ini tidak menetapkan batas umur dan IPK bisa di bawah 3.

Baca juga: Ini Jadwal Pendaftaran Beasiswa LPDP 2023, Cek Tahapan dan Cara Daftar

Kelebihan beasiswa ini memprioritaskan para pendaftar perempuan, penyandang disabilitas dan mahasiswa atau pendaftar dari wilayah target beasiswa ini, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Kemudian ada Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Lampung. Seluruh pendaftar yang diprioritaskan ini masuk ke dalam daftar Equity Target Groups.

Bagi mahasiswa Master Degree (S2) akan didanai melalui beasiswa dengan durasi maksimal 2 tahun dan Doctorated Degree (PhD) dengan durasi maksimal 4 tahun.

Baca juga: Beasiswa S2 ke Jepang, Kuliah Gratis dan Tunjangan Sebesar Rp21,2 Juta per Bulan

Tujuan beasiswa ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, hubungan pendidikan, serta hubungan jangka panjang yang positif antara Australia, negara tetangga dan masyarakat global.

Jika tertarik, ketahui syarat dan jadwal pendaftaran beasiswa Australia yang tanpa batas usia dan IPK di bawah 3 ini.

Cakupan Beasiswa AAS:

- Pembiayaan penuh biaya kuliah S2 dan S3
- Program pelatihan Bahasa Inggris di Indonesia sebelum keberangkatan
- Transportasi dari daerah asal ke lokasi Pre Departure Training
- Uang saku selama Pre Daparture Training
- Biaya visa serta pemeriksaan medis
- Tiket pesawat PP Indonesia – Autralia
- Tunjangan Kedatangan di Autralia
- Biaya hidup selama menjalani pendidikan di Australia
- Asuransi Kesehatan
- Dukungan Akademik
- Tunjangan ketika Program Kerja Lapangan
- Tiket peaswat reuni PP Indonesia Australia bagi penerima beasiswa yang tidak membawa keluarga.

Persyaratan Umum:

1. Merupakan warga negara Indonesia dan bertempat tinggal dan melamar beasiswa dari Indonesia.

2. Tidak menikah atau bertunangan dengan warga negara Australia atau Selandia Baru atau status penduduk tetap, pada setiap tahap aplikasi, seleksi, proses mobilisasi atau selama beasiswa di Australia.

3. Memenuhi persyaratan Pemerintah Australia (kesehatan, karakter, dan lainnya).

4. Tidak sedang mengajukan visa untuk tinggal di Australia.

5. Tidak melamar Beasiswa Australia Award jangka panjang lainnya.

6. Memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Indonesia atau pemerintah Indonesia.

7. Bukan anggota militer yang sedang bertugas.

8. Memenuhi semua persyaratan Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan untuk visa pelajar DFAT.

9. Mampu memenuhi persyaratan penerimaan universitas Australia pilihan.

Persyaratan Khusus:

1. Mendaftar untuk program studi yang termasuk dalam bidang prioritas pengembangan, yakni Health Security (Ketahanan kesehatan), Stability (Stabilitas), serta Economic Recovery (Pemulihan ekonomi).

2. Memiliki IPK minimal 2,9 (skala 4.0). Untuk pelamar yang tergolong equity target group memiliki IPK sama atau lebih tinggi dari 2,75.

3. Untuk pelamar S2 memiliki skor (pilih salah satu) :

- Minimal 6,0 IELTS
- Minimal 525 TOEFL ITP
- Minimal 80 TOEFL iBT,
- Minimal 56 untuk PTE akademik.

Untuk pelamar dari equity target groups memiliki skor (pilih salah satu):

- Minimal 5,0 IELTS
- Minimal 495 TOEFL ITP
- Minimal 63 TOEFL iBT
- Minimal 46 untuk Pearson PTE.

Untuk pelamar program PhD atau S3 memiliki skor (pilih salah satu):

- Minimal 6,0 IELTS
- Minimal 525 TOEFL ITP
- Minimal 80 TOEFL iBT,
- Minimal 56 untuk PTE akademik.

4. Hasil IELTS, TOEFL atau PTE Academic harus terkini atau 2 tahun terkahir.

5. Sudah memegang gelar sarjana, jika melamar Magister. Sudah memiliki gelar Magister, jika melamar Doktor.

7. Menjawab semua pertanyaan yang relevan pada formulir aplikasi.

8. Bersedia mengikuti pelatihan Bahasa Inggris untuk Keperluan Akademik (EAP) penuh waktu (Senin-Jumat dari jam 8 pagi hingga 4 sore) di Indonesia sebelum belajar di Australia, jika mendapatkan tawaran beasiswa.

Dokumenen yang dibutuhkan:

- Curriculum Vitae terbaru
- Salinan akta kelahiran atau yang serupa
- Bukti kewarganegaraan, contohnya KTP atau halaman informasi pada paspor
- Salinan ijazah resmi yang dilegalisir
- Salinan transkrip nilai resmi yang dilegalisir
- Hasil tes bahasa Inggris IELTS atau TOEFL atau Pearson PTE terbaru, dimana hasil tes yang diperoleh dalam jangka waktu 2 tahun terakhir dianggap baru
- Pelamar beasiswa Master harus melampirkan salinan ijazah, transkrip D3 yang dilegalisir jika menggunakan ijazah atau transkrip D4 atau S1 Ekstensi
Pelamar beasiswa PhD harus melampirkan salinan ijazah atau transkrip Sarjana yang dilegalisir
- Referensi akademis dari pembimbing Master bagi pelamar program PhD
- Bagi PNS menyertakan Surat Keputusan Pengangkatan PNS.

Untuk informasi dokumen lebih lengkap, bisa mengecek laman: https://www.australiaawardsindonesia.org/ .

Jadwal pendaftar beasiswa Australia Awards:

- Pendaftaran: 1 February - 1 May 2023 pukul 20.59 WIB
- Pengumuman: Juni 2023
- Seleksi wawancara: Juli 2023
- Pengumuman akhir: Agustus 2023.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pelajar Indonesia Harumkan...
Pelajar Indonesia Harumkan Nama Bangsa di Asia Youth International Model United Nations 17th
Kapan Pendaftaran Beasiswa...
Kapan Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 2025 Dibuka? Ini Perkiraan Jadwalnya
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Menjangkau Pelosok Negeri,...
Menjangkau Pelosok Negeri, Unika Atma Jaya Salurkan Beasiswa Rp44 Miliar
Kapan Dana KJMU 2025...
Kapan Dana KJMU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi dan Syarat Penerimanya
PBNU Buka Pendaftaran...
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa untuk Santri Kuliah di Maroko, Ini Syarat dan Jadwalnya
Indonesia-Australia...
Indonesia-Australia Sepakat Selesaikan Ratifikasi Kerja Sama Pertahanan
Prabowo Undang PM Australia...
Prabowo Undang PM Australia Tinggal di Padepokannya: Saya Ajak Naik Kuda
Pasukan Berkuda Iringi...
Pasukan Berkuda Iringi Kedatangan PM Australia Anthony Albanese ke Istana
Rekomendasi
Tantangan Industri,...
Tantangan Industri, Nabel Sakha Group Tekankan Pentingnya Efisiensi
Jonatan Christie dan...
Jonatan Christie dan Chico Wardoyo Tinggalkan Pelatnas, Pilih Jalur Profesional
Roy Suryo Dicecar 24...
Roy Suryo Dicecar 24 Pertanyaan di Polda Metro Jaya terkait Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Profil Revolusioner...
Profil Revolusioner India Mahatma Gandhi: Pemberontak yang Tak Pernah Meneriakkan Perang
Perangi Premanisme,...
Perangi Premanisme, Kapolri: Tindak Tegas Siapapun yang Meresahkan Masyarakat
Menkes Budi Gunadi Sadikin...
Menkes Budi Gunadi Sadikin Disarankan Perbaiki Gaya Komunikasi Pakai Teks
Berita Terkini
UUM dan Uhamka Perpanjang...
UUM dan Uhamka Perpanjang Kerja Sama Strategis Bidang Pendidikan
Daftar Gaji PPPK 2025...
Daftar Gaji PPPK 2025 Golongan 1 hingga 17, Cek Nominal Terbaru di Sini
Darunnajah Hadirkan...
Darunnajah Hadirkan Akademisi Dunia dalam ICOP 2025
4 Perbedaan PNS Pusat...
4 Perbedaan PNS Pusat dan Daerah, Gajinya Besaran Mana?
Libatkan BEM, Kemendiktisaintek...
Libatkan BEM, Kemendiktisaintek Luncurkan Program Mahasiswa Berdampak
5 Sekolah Kedinasan...
5 Sekolah Kedinasan Semi Militer untuk Jadi Calon PNS, Nomor 1 Ahli Intelijen
Infografis
3 Jenis Orangutan yang...
3 Jenis Orangutan yang Ada di Indonesia dan Terancam Punah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved