MNC University Gelar Webinar Cybersecurity untuk Pelajar dan Mahasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC University menggelar webinar dengan judul Cybersecurity 101: Introduction and Career Opportunities in Digital Era pada Selasa, 31 Januari 2023. Webinar ini bertujuan mengenalkan dan mengedukasi mahasiswa serta pelajar SMA sederajat yang tertarik mengenai dunia cybersecurity atau keamanan siber, mengingat bidang ini masih kurang diperhatikan di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor III MNC University Lathiyfah Shanti, saat membuka acara webinar. "MNC Group mengambil peran untuk melahirkan ahli IT di bidang cybersecurity melalui pendidikan tinggi. MNC University yang merupakan bagian dari MNC Group memiliki profil lulusan ahli cybersecurity pada program studi ilmu komputer yang dipersiapkan untuk mampu menjawab tantangan keamanan siber di era digital," jelas Lathiyfah.
Materi yang disampaikan oleh Dr. Ir. R. Rizal Isnanto S.T., M.M., M.T., IPU, ASEAN Eng pada acara webinar ini adalah seputar urgensi cybersecurity serta prospek kerja lulusan teknologi informasi di bidang cybersecurity. Rizal menjelaskan bahwa sebesar 82% perusahaan di dunia masih kekurangan profesional di bidang keamanan siber (cybersecurity).
Keamanan siber menjadi masalah yang paling mengkhawatirkan karena ancaman dan serangan dunia maya terus berkembang. Penyerang (hacker) sekarang menggunakan teknik yang lebih canggih untuk menargetkan sistem. Individu, bisnis skala kecil hingga organisasi besar, semuanya terkena dampak.
"Jenis-jenis ancaman keamanan siber dan serangannya di antaranya adalah ransomware, serangan botnet, serangan rekayasa sosial (social engineering), pembajakan cryptocurrency, dan pengelabuan (phishing)," kata Rizal.
Rizal juga menjelaskan mengenai prospek kerja di bidang keamanan siber yang masih sangat luas. "Ada banyak peluang kerja di bidang cybersecurity, mulai dari konsultan, engineer, spesialis, analis, hingga auditor. Masing-masing profesi dalam bidang cybersecurity memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing, mulai dari mengembangkan sistem keamanan, menyediakan konsultasi untuk perusahaan yang membutuhkan keamanan, mengawasi kemungkinan serangan siber, memperbaiki sistem pengamanan yang tidak berjalan baik, hingga melakukan evaluasi terhadap kinerja sistem pengamanan yang dijalankan."
Menurutnya, hardskill yang perlu dikuasai oleh seorang cybersecurity specialist di antaranya yaitu dalam hal keamanan jaringan, forensik digital, troubleshooting, hingga kemampuan melakukan hacking secara etis, karena ada rambu-rambu etika yang perlu diperhatikan oleh seorang ahli cybersecurity dalam menjalankan tugasnya.
"Sedangkan kemampuan softskill yang perlu dikuasai oleh seorang ahli cybersecurity yang utama adalah kemampuan untuk bekerja sama di dalam tim karena menjaga keamanan jaringan ini perlu berkolaborasi dengan banyak pihak, keingintahuan yang tinggi, komunikasi, serta kemampuan beradaptasi dengan cepat," pungkasnya.
Webinar ini diharapkan dapat mengenalkan generasi muda mengenai bidang cybersecurity yang masih memerlukan banyak ahli di Indonesia. Diharapkan pada masa yang akan datang perkembangan teknologi dan ekonomi dapat diimbangi dengan keamanan yang tinggi untuk membentuk iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan bisnis di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor III MNC University Lathiyfah Shanti, saat membuka acara webinar. "MNC Group mengambil peran untuk melahirkan ahli IT di bidang cybersecurity melalui pendidikan tinggi. MNC University yang merupakan bagian dari MNC Group memiliki profil lulusan ahli cybersecurity pada program studi ilmu komputer yang dipersiapkan untuk mampu menjawab tantangan keamanan siber di era digital," jelas Lathiyfah.
Materi yang disampaikan oleh Dr. Ir. R. Rizal Isnanto S.T., M.M., M.T., IPU, ASEAN Eng pada acara webinar ini adalah seputar urgensi cybersecurity serta prospek kerja lulusan teknologi informasi di bidang cybersecurity. Rizal menjelaskan bahwa sebesar 82% perusahaan di dunia masih kekurangan profesional di bidang keamanan siber (cybersecurity).
Keamanan siber menjadi masalah yang paling mengkhawatirkan karena ancaman dan serangan dunia maya terus berkembang. Penyerang (hacker) sekarang menggunakan teknik yang lebih canggih untuk menargetkan sistem. Individu, bisnis skala kecil hingga organisasi besar, semuanya terkena dampak.
"Jenis-jenis ancaman keamanan siber dan serangannya di antaranya adalah ransomware, serangan botnet, serangan rekayasa sosial (social engineering), pembajakan cryptocurrency, dan pengelabuan (phishing)," kata Rizal.
Rizal juga menjelaskan mengenai prospek kerja di bidang keamanan siber yang masih sangat luas. "Ada banyak peluang kerja di bidang cybersecurity, mulai dari konsultan, engineer, spesialis, analis, hingga auditor. Masing-masing profesi dalam bidang cybersecurity memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing, mulai dari mengembangkan sistem keamanan, menyediakan konsultasi untuk perusahaan yang membutuhkan keamanan, mengawasi kemungkinan serangan siber, memperbaiki sistem pengamanan yang tidak berjalan baik, hingga melakukan evaluasi terhadap kinerja sistem pengamanan yang dijalankan."
Menurutnya, hardskill yang perlu dikuasai oleh seorang cybersecurity specialist di antaranya yaitu dalam hal keamanan jaringan, forensik digital, troubleshooting, hingga kemampuan melakukan hacking secara etis, karena ada rambu-rambu etika yang perlu diperhatikan oleh seorang ahli cybersecurity dalam menjalankan tugasnya.
"Sedangkan kemampuan softskill yang perlu dikuasai oleh seorang ahli cybersecurity yang utama adalah kemampuan untuk bekerja sama di dalam tim karena menjaga keamanan jaringan ini perlu berkolaborasi dengan banyak pihak, keingintahuan yang tinggi, komunikasi, serta kemampuan beradaptasi dengan cepat," pungkasnya.
Webinar ini diharapkan dapat mengenalkan generasi muda mengenai bidang cybersecurity yang masih memerlukan banyak ahli di Indonesia. Diharapkan pada masa yang akan datang perkembangan teknologi dan ekonomi dapat diimbangi dengan keamanan yang tinggi untuk membentuk iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan bisnis di Indonesia.
(zik)