Penerima KIP Kuliah Ini Jadi Wisudawan Terbaik UHO, Raih IPK 3,91
loading...
Ririn Gyantri Ashara Putri, penerima KIP Kuliah UHO Kendari lulus dengan menjadi wisudawan terbaik. Foto/Laman Puslapdik.
A
A
A
JAKARTA - Penerima KIP Kuliah di Universitas Halu Oleo ( UHO ) KendariRirin Gyantri Ashara Putri, lulus dengan menjadi wisudawan terbaik. Ririn pun sukses meraih IPK tertinggi di antara 1.330 wisudawan.
Keterbatasan finansial ekonomi keluarga tidak menghalangi semangat kuliah Ririn yang lahir tahun 2002 di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ayahnya tidak mempunyai pekerjaan tetap. Kadang mencari uang sebagai tukang kayu atau pun tukang batu. Apapun pekerjaan halal ayahnya lakukan. Sementara ibunya berprofesi sebagai cleaning service.
Meski lahir dari keluarga tidak mampu, namun Ririn kecil tetap semangat sekolah dengan beragam beasiswa. Dia meraih beasiswa saat duduk di SDN 7 Baruga.
Ririn kemudian kembali mendapat Bantuan Siswa Miskin untuk menyelesaikan sekolah di SMP 12. Kemudian saat di SMK 6 Kota Kendari, dia mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dikdasmen.
Baca juga: PT KAI Buka Rekrutmen Eksternal untuk Lulusan SLTA-S1, Cek Syarat dan Pendaftaran di Link
Adanya KIP Dikdasmen inilah menjadi tiket bagi Ririn untuk memperoleh bantuan biaya pendidikan tinggi Kemendikburistek yaitu Bidikmisi pada 2019 lalu. Diketahui, Bidikmisi beralih nama kini menjadi KIP Kuliah.
Dengan beasiswa Bidikmisi Ririn kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO Kendari dan mengambil jurusan Administrasi Bisnis.
"Orang tua saya tidak perlu lagi dibebani bayar UKT tiap semesternya, dan kebutuhan kuliah saya juga bisa terpenuhi, syukur Alhamdulillah," katanya, dikutip dari laman Puslapdik, Jumat (10/2/2023).
Bantuan biaya pendidikan sejak di bangku SMP hingga perguruan tinggi, siswa terbaik ke-2 se-SMK Kota Kendari itupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk aktif berprestasi.
Saat duduk di bangku SMK, Ririn aktif di OSIS, menjadi anggota Paskibraka, hingga berkutat di usat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR).
Ririn kemudian menyibukkan diri di BEM dan himpunan mahasiswa hingga bergabung di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta di Ikatan Mahasiswa Administrasi Bisnis (IMABI).
Bahkan gadis yang berasal dari Suku Tolaki ini menjadi Finalis Putra-Putri Kampus Indonesia Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Begini Persyaratan Pendaftaran Jalur Golden Ticket ITS
Saat duduk di semester V, Ririn menjadi peserta Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama enam bulan di Perum Bulog.
“Hasil dari magang tersebut dikonversi menjadi nilai SKS sehingga saat itu nilai IPK saya sempat 4.0, “ujarnya bangga.
Meski aktif di berbagai kegiatan, namun Ririn tetap menjunjung tinggi proses perkuliahannya di UHO. Usaha tak mengkhianati hasil, Rrin pun meraih predikat sebagai wisudawan terbaik.
Ririn sukses meraih IPK tertinggi yakni 3,91 di antara 1.330 wisudawan pada Wisuda UHO Gelombang ke-2 periode Oktober 2022-Januari 2023.
Selepas wisuda, Ririn mengaku ingin melanjutkan kuliah ke jenjang Magister. Kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah dia menitip pesan khusus.
“Selesaikan kuliah secepat mungkin dengan nilai akademik yang bagus. Kalau bisa selesai kuliah secepatnya, setidaknya bisa mengurangi beban negara. Misalnya saya selesai kuliah dalam 7 semester dari durasi Bidikmisi yang 8 semester, kan anggaran satu semester bisa dihemat pemerintah," tandasnya.
Keterbatasan finansial ekonomi keluarga tidak menghalangi semangat kuliah Ririn yang lahir tahun 2002 di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ayahnya tidak mempunyai pekerjaan tetap. Kadang mencari uang sebagai tukang kayu atau pun tukang batu. Apapun pekerjaan halal ayahnya lakukan. Sementara ibunya berprofesi sebagai cleaning service.
Meski lahir dari keluarga tidak mampu, namun Ririn kecil tetap semangat sekolah dengan beragam beasiswa. Dia meraih beasiswa saat duduk di SDN 7 Baruga.
Ririn kemudian kembali mendapat Bantuan Siswa Miskin untuk menyelesaikan sekolah di SMP 12. Kemudian saat di SMK 6 Kota Kendari, dia mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dikdasmen.
Baca juga: PT KAI Buka Rekrutmen Eksternal untuk Lulusan SLTA-S1, Cek Syarat dan Pendaftaran di Link
Adanya KIP Dikdasmen inilah menjadi tiket bagi Ririn untuk memperoleh bantuan biaya pendidikan tinggi Kemendikburistek yaitu Bidikmisi pada 2019 lalu. Diketahui, Bidikmisi beralih nama kini menjadi KIP Kuliah.
Dengan beasiswa Bidikmisi Ririn kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO Kendari dan mengambil jurusan Administrasi Bisnis.
"Orang tua saya tidak perlu lagi dibebani bayar UKT tiap semesternya, dan kebutuhan kuliah saya juga bisa terpenuhi, syukur Alhamdulillah," katanya, dikutip dari laman Puslapdik, Jumat (10/2/2023).
Bantuan biaya pendidikan sejak di bangku SMP hingga perguruan tinggi, siswa terbaik ke-2 se-SMK Kota Kendari itupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk aktif berprestasi.
Saat duduk di bangku SMK, Ririn aktif di OSIS, menjadi anggota Paskibraka, hingga berkutat di usat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR).
Ririn kemudian menyibukkan diri di BEM dan himpunan mahasiswa hingga bergabung di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta di Ikatan Mahasiswa Administrasi Bisnis (IMABI).
Bahkan gadis yang berasal dari Suku Tolaki ini menjadi Finalis Putra-Putri Kampus Indonesia Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Begini Persyaratan Pendaftaran Jalur Golden Ticket ITS
Saat duduk di semester V, Ririn menjadi peserta Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama enam bulan di Perum Bulog.
“Hasil dari magang tersebut dikonversi menjadi nilai SKS sehingga saat itu nilai IPK saya sempat 4.0, “ujarnya bangga.
Meski aktif di berbagai kegiatan, namun Ririn tetap menjunjung tinggi proses perkuliahannya di UHO. Usaha tak mengkhianati hasil, Rrin pun meraih predikat sebagai wisudawan terbaik.
Ririn sukses meraih IPK tertinggi yakni 3,91 di antara 1.330 wisudawan pada Wisuda UHO Gelombang ke-2 periode Oktober 2022-Januari 2023.
Selepas wisuda, Ririn mengaku ingin melanjutkan kuliah ke jenjang Magister. Kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah dia menitip pesan khusus.
“Selesaikan kuliah secepat mungkin dengan nilai akademik yang bagus. Kalau bisa selesai kuliah secepatnya, setidaknya bisa mengurangi beban negara. Misalnya saya selesai kuliah dalam 7 semester dari durasi Bidikmisi yang 8 semester, kan anggaran satu semester bisa dihemat pemerintah," tandasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
