Tak Lolos Protokol Kesehatan, 1.500 Peserta UTBK Dialihkan ke Gelombang 2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 1.500 peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) gelombang 1 dialihkan ke UTBK gelombang kedua. 1.500 peserta ini direlokasi karena suhu badannya di atas 37,5 derajat dan ada yang hasil rapid test-nya reaktif.
(Baca juga: Tingkat Kehadiran Peserta UTBK Tahap Satu Capai 93,01%)
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengatakan, karena ditengah pandemi maka dipastikan protokol kesehatan dilengkapi bersama sehingga peserta merasa aman dan terlindungi dari penyebaran virus Corona (Covid-19).
(Baca juga: Jelang Pembukaan Kembali Sekolah, Begini Cerita Persiapan Orang Tua Murid)
Nasih menerangkan, pada gelombang 1 UTBK ada 1.500an peserta yang harus direlokasi ke gelombang kedua karena suhu badannya diatas 37,5 derajat dan hasil rapid tesnya reaktif.
''Tentu kita juga tidak mau mengambil resiko untuk bisa menerima mereka dan melaksanakan UTBK. Mereka ini akan kita kasih kesempatan pada UTBK tahap yang kedua,'' katanya pada konferensi pers daring Pelaksanaan UTBK Tahap 1, Rabu (15/7/2020).
Diketahui, UTBK SBMPTN dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama dibuka pada 5-14 Juli dan gelombang kedua akan digelar pada 20-29 Juli. (Baca juga: Tahun Ajaran Baru, DPR Minta Pendidikan Jarak Jauh Dibuat Fleksibel)
Rektor Universitas Airlangga Surabaya ini menuturkan, karena LTMPT tidak menyediakan gelombang ketiga maka diharapkan kepada seluruh peserta UTBK gelombang kedua untuk menyiapkan diri sehingga tidak ada lagi yang tidak boleh ikut ujian karena suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat dan hasil rapid yang masih reaktif.
(Baca juga: Kemdikbud Mulai Buka Seleksi Calon Guru Penggerak)
Meski tidak ada gelombang ketiga, ujarnya, para calon mahasiswa yang tidak bisa mengikuti SBMPTN tidak perlu berkecil hati. Sebab masih ada jalur mandiri yang dibuka di masing-masing PTN ataupun jalur penerimaan lainnya.
''Oleh karena itu, kami mengimbau peserta untuk benar-benar menjaga kesehatan diri, rajin mengukur suhu tubuh yang mudah-mudahan terus stabil sampai hari H,'' harapnya.
(Baca juga: Tingkat Kehadiran Peserta UTBK Tahap Satu Capai 93,01%)
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengatakan, karena ditengah pandemi maka dipastikan protokol kesehatan dilengkapi bersama sehingga peserta merasa aman dan terlindungi dari penyebaran virus Corona (Covid-19).
(Baca juga: Jelang Pembukaan Kembali Sekolah, Begini Cerita Persiapan Orang Tua Murid)
Nasih menerangkan, pada gelombang 1 UTBK ada 1.500an peserta yang harus direlokasi ke gelombang kedua karena suhu badannya diatas 37,5 derajat dan hasil rapid tesnya reaktif.
''Tentu kita juga tidak mau mengambil resiko untuk bisa menerima mereka dan melaksanakan UTBK. Mereka ini akan kita kasih kesempatan pada UTBK tahap yang kedua,'' katanya pada konferensi pers daring Pelaksanaan UTBK Tahap 1, Rabu (15/7/2020).
Diketahui, UTBK SBMPTN dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama dibuka pada 5-14 Juli dan gelombang kedua akan digelar pada 20-29 Juli. (Baca juga: Tahun Ajaran Baru, DPR Minta Pendidikan Jarak Jauh Dibuat Fleksibel)
Rektor Universitas Airlangga Surabaya ini menuturkan, karena LTMPT tidak menyediakan gelombang ketiga maka diharapkan kepada seluruh peserta UTBK gelombang kedua untuk menyiapkan diri sehingga tidak ada lagi yang tidak boleh ikut ujian karena suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat dan hasil rapid yang masih reaktif.
(Baca juga: Kemdikbud Mulai Buka Seleksi Calon Guru Penggerak)
Meski tidak ada gelombang ketiga, ujarnya, para calon mahasiswa yang tidak bisa mengikuti SBMPTN tidak perlu berkecil hati. Sebab masih ada jalur mandiri yang dibuka di masing-masing PTN ataupun jalur penerimaan lainnya.
''Oleh karena itu, kami mengimbau peserta untuk benar-benar menjaga kesehatan diri, rajin mengukur suhu tubuh yang mudah-mudahan terus stabil sampai hari H,'' harapnya.
(maf)