Strategi Memilih Prodi Impian, Kuliah Lancar Masa Depan Cerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Agar kuliah lancar hingga lulus dan mendapat pekerjaan yang tepat di masa depan itu ditentukan dengan memilih program studi ( prodi ) yang tepat. Namun bagaimana strategi memilihnya? Berikut jawabannya.
Koordinator Bidang Sarjana UPT Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Sebelas Maret (SPMB UNS) Widiyanto membeberkan bagaimana strategi dalam memilih prodi impian di UNS. Dia membeberkan strategi tersebut melalui rumus 4 lebih dekat.
Pertama, ujarnya, adalah lebih dekat dengan diri sendiri. “Kenali apa passion yang mampu menumbuhkan dan mendewasakan kita. Bertanya pada diri sendiri kita lahir diperuntukkan untuk apa dan ingin bermanfaat untuk siapa,” katanya, dikutip dari laman UNS, Jumat (24/2/2023).
Dia menjelaskan, calon mahasiswa harus mempelajari dan menemukan bakat atau talenta dalam diri, sehingga bisa menemukan Prodi atau bakatnya.
Kemudian lebih dekat yang kedua, menurut Widiyanto, adalah calon mahasiswa baru harus lebih dekat dengan masa depan. “Teman-teman harus bisa berpikir futuristic,” tutur Widiyanto.
Kemudian lebih dekat yang ketiga adalah lebih dekat dengan perguruan tinggi dan prodi yang akan dipilih. Pilihlah kampus yang memiliki reputasi serta pelajari kurikulum yang digunakan pada prodi yang akan dipilih. Jangan lupa untuk mempelajari pula angka keketatan persaingannya.
Baca juga: Ini 4 Pernyataan Lengkap Universitas Prasetiya Mulya yang Keluarkan Mario Dandy
Terakhir, lebih dekat yang keempat adalah lebih dekat dengan yang maha mengabulkan doa. Dia menyampaikan empat lebih dekat ini yang perlu diperhatikan dan direnungkan.
“Sementara itu, bagi teman-teman yang salah memilih prodi, biasanya karena prodi tersebut dipilihkan atau bukan pilihan sendiri. Entah memilih prodi karena sedang trend, diminta orang tua untuk memilih prodi tersebut, atau dipilihkan gurunya,” lugasnya.
“Kemudian bisa karena prodi tersebut merupakan pilihannya sendiri namun tidak memiliki cukup informasi mengenai prodi tersebut. Alhasil ketika sudah masuk prodi tersebut merasa salah jurusan karena tidak sesuai ekspektasi,” ujarnya.
Widiyanto menambahkan kunci dalam memilih Prodi impian ada pada diri kita sendiri. Misalnya saja dengan memperhatikan potensi yang telah dianugerahkan kepada kita. “Temukan talenta atau bakat unik dalam diri,” katanya.
Baca juga: Jurusan Kuliah Baru di SNBP 2023 pada Top 10 Perguruan Tinggi
Kemudian perhatikan juga aktivitas yang membuat kita rela berkorban melakukannya melakukannya meski berdarah-darah. Hal tersebut memiliki keterkaitan dengan passion.
Dampak Salah Memilih Jurusan
Lalu bagaimana jika sudah merasa salah jurusan? Widiyanto, mengatakan hal itu perlu ditelusuri kembali. Kita perlu mengonfirmasi kembali apakah benar salah jurusan.
Menurutnya, biasanya akan berdampak pada prestasi. Seperti hilangnya motivasi, menurunnya kemauan untuk menyelesaikan studi, dan lainnya.
Namun dia meyakini, setiap manusia memiliki ambang batas tertentu. Artinya pada situasi apapun mampu beradaptasi dengan segala kondisi. Karena setiap ada kemauan pasti ada jalan.
“Kalau suatu individu memiliki bibit unggul, maka individu tersebut bisa bertumbuh dan berkembang di prodi manapun,” imbuhnya.
“Pada intinya, kita harus memilih prodi berdasarkan potensi masing-masing. Serta teman-teman tak perlu risau bagi kalian yang lulusan SMA atau SMK. Karena UNS tetap membuka peluang yang sama,” seraya menekankan pilihlah prodi yang bisa membuatmu bertumbuh, berkembang dan bermanfaat.
Koordinator Bidang Sarjana UPT Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Sebelas Maret (SPMB UNS) Widiyanto membeberkan bagaimana strategi dalam memilih prodi impian di UNS. Dia membeberkan strategi tersebut melalui rumus 4 lebih dekat.
Pertama, ujarnya, adalah lebih dekat dengan diri sendiri. “Kenali apa passion yang mampu menumbuhkan dan mendewasakan kita. Bertanya pada diri sendiri kita lahir diperuntukkan untuk apa dan ingin bermanfaat untuk siapa,” katanya, dikutip dari laman UNS, Jumat (24/2/2023).
Dia menjelaskan, calon mahasiswa harus mempelajari dan menemukan bakat atau talenta dalam diri, sehingga bisa menemukan Prodi atau bakatnya.
Kemudian lebih dekat yang kedua, menurut Widiyanto, adalah calon mahasiswa baru harus lebih dekat dengan masa depan. “Teman-teman harus bisa berpikir futuristic,” tutur Widiyanto.
Kemudian lebih dekat yang ketiga adalah lebih dekat dengan perguruan tinggi dan prodi yang akan dipilih. Pilihlah kampus yang memiliki reputasi serta pelajari kurikulum yang digunakan pada prodi yang akan dipilih. Jangan lupa untuk mempelajari pula angka keketatan persaingannya.
Baca juga: Ini 4 Pernyataan Lengkap Universitas Prasetiya Mulya yang Keluarkan Mario Dandy
Terakhir, lebih dekat yang keempat adalah lebih dekat dengan yang maha mengabulkan doa. Dia menyampaikan empat lebih dekat ini yang perlu diperhatikan dan direnungkan.
“Sementara itu, bagi teman-teman yang salah memilih prodi, biasanya karena prodi tersebut dipilihkan atau bukan pilihan sendiri. Entah memilih prodi karena sedang trend, diminta orang tua untuk memilih prodi tersebut, atau dipilihkan gurunya,” lugasnya.
“Kemudian bisa karena prodi tersebut merupakan pilihannya sendiri namun tidak memiliki cukup informasi mengenai prodi tersebut. Alhasil ketika sudah masuk prodi tersebut merasa salah jurusan karena tidak sesuai ekspektasi,” ujarnya.
Widiyanto menambahkan kunci dalam memilih Prodi impian ada pada diri kita sendiri. Misalnya saja dengan memperhatikan potensi yang telah dianugerahkan kepada kita. “Temukan talenta atau bakat unik dalam diri,” katanya.
Baca juga: Jurusan Kuliah Baru di SNBP 2023 pada Top 10 Perguruan Tinggi
Kemudian perhatikan juga aktivitas yang membuat kita rela berkorban melakukannya melakukannya meski berdarah-darah. Hal tersebut memiliki keterkaitan dengan passion.
Dampak Salah Memilih Jurusan
Lalu bagaimana jika sudah merasa salah jurusan? Widiyanto, mengatakan hal itu perlu ditelusuri kembali. Kita perlu mengonfirmasi kembali apakah benar salah jurusan.
Menurutnya, biasanya akan berdampak pada prestasi. Seperti hilangnya motivasi, menurunnya kemauan untuk menyelesaikan studi, dan lainnya.
Namun dia meyakini, setiap manusia memiliki ambang batas tertentu. Artinya pada situasi apapun mampu beradaptasi dengan segala kondisi. Karena setiap ada kemauan pasti ada jalan.
“Kalau suatu individu memiliki bibit unggul, maka individu tersebut bisa bertumbuh dan berkembang di prodi manapun,” imbuhnya.
“Pada intinya, kita harus memilih prodi berdasarkan potensi masing-masing. Serta teman-teman tak perlu risau bagi kalian yang lulusan SMA atau SMK. Karena UNS tetap membuka peluang yang sama,” seraya menekankan pilihlah prodi yang bisa membuatmu bertumbuh, berkembang dan bermanfaat.
(nnz)