4 Fakta Menarik STIN, Sekolah Kedinasan untuk Ahli Intelijen

JAKARTA - Sekolah Tinggi Intelijen Negara ( STIN ) merupakan salah satu sekolah kedinasan yang banyak diincar lulusan SMA dan sederajat. Namun sejauhmana kalian tahu mengenai sekolah tinggi yang mempelajari ilmu intelijen itu?

Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) merupakan perguruan tinggi kedinasan yang dikelola oleh instansi pemerintah. STIN menyiapkan lulusan untuk menjadi SDM intelijen yang bisa menangkal dan menanggulangi ancaman keamanan negara.

Sebagai salah satu sekolah kedinasan dengan sistem ikatan dinas, para lulusan STIN yang kampusnya berada di Bogor, Jawa Barat ini juga akan direkrut menjadi calon PNS untuk kebutuhan Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: 4 PTN BH Raih Pendanaan untuk Hilirisasi Riset dan Teknologi

Pemerintah telah mengumumkan jika sekolah kedinasan akan kembali membuka penerimaan pada seleksi CPNS 2023. Ini pun menjadi kesempatan bagi kalian yang ingin masuk ke STIN.

Bagi kalian yang ingin masuk STIN, berikut ini fakta-fakta menarik mengenai STIN sebagai informasi dasar sebelum pendaftaran sekolah kedinasan resmi diumumkan jadwalnya, dikutip dari laman resmi STIN.

1. Fakta sejarah

STIN merupakan sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN). Awal mula pendirian STIN yaitu pada tahun 2002 ketika Kepala BIN Prof. Dr. A.M. Hendropriyono memprakarsai pendirian perguruan tinggi di bidang ilmu intelijen.

Pada 9 Juli 2003 Presiden Megawatui Soekarno Putri meresmikan berdirinya IIN (Institut Intelijen Negara). Perkuliahan dimulai sejak 2004 dan IIN berubah menjadi STIN .

2. Lulusannya langsung direkrut BIN