Mulai Maret, 59.852 Santri Pesantren Salafiyah Ikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag akan kembali menggelar ujian pendidikan kesetaran bagi para santri pesantren salafiyah.
Ujian kesetaraan akan digelar pada tiga jenjang pendidikan, yaitu: Ula (setingkat SD/MI), Wustha (setingkat SMP/MTs), dan Ulya (setingkat SMA/MA).
Peserta ujian adalah para santri Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS). Ini adalah layanan pendidikan melalui jalur pendidikan non-formal bagi masyarakat, khususnya santri berusia 6-24 tahun.
Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur mengatakan, ujian kesetaraan tahun ini akan diikuti 59.852 Santri. Prosesnya harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan sehingga diperlukan rumusan kisi-kisi dan juknis dalam pelaksanaannya.
“Kesemuanya harus memenuhi standar nasional pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam soal ujian pada mata pelajaran umum tanpa menghilangkan ciri khas pondok pesantren salafiyah. Perwujudannya juga termasuk dalam soal ujian pada mata pelajaran Dirasah Islamiyah,” tegas Waryono seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Sabtu (4/3/2023).
Menurutnya, ujian pada PKPPS ini akan diselenggarakan mulai Maret hingga Mei 2023 sesuai dengan jenjangnya. Untuk jenjang Ulya, ujian digelar 6-12 Maret 2023. Mata pelajaran yang diujikan meliputi mata pelajaran umum dan Dirasah Islamiyah.
Walaupun semua santri Ulya pada PKPPS adalah santri yang tinggal di asrama (mukim), lanjut Waryono, tetapi jadwal ujian susulan juga disiapkan untuk mengantisipasi santri yang sakit atau benar-benar berhalangan. Santri Ulya yang mengikuti USP pada PKPPS terbagi menjadi dua jurusan, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
“Pelaksanaan ujian untuk jenjang Ulya diselesaikan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan,” jelas Waryono.
Ujian kesetaraan akan digelar pada tiga jenjang pendidikan, yaitu: Ula (setingkat SD/MI), Wustha (setingkat SMP/MTs), dan Ulya (setingkat SMA/MA).
Peserta ujian adalah para santri Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS). Ini adalah layanan pendidikan melalui jalur pendidikan non-formal bagi masyarakat, khususnya santri berusia 6-24 tahun.
Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur mengatakan, ujian kesetaraan tahun ini akan diikuti 59.852 Santri. Prosesnya harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan sehingga diperlukan rumusan kisi-kisi dan juknis dalam pelaksanaannya.
“Kesemuanya harus memenuhi standar nasional pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam soal ujian pada mata pelajaran umum tanpa menghilangkan ciri khas pondok pesantren salafiyah. Perwujudannya juga termasuk dalam soal ujian pada mata pelajaran Dirasah Islamiyah,” tegas Waryono seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Sabtu (4/3/2023).
Baca Juga
Menurutnya, ujian pada PKPPS ini akan diselenggarakan mulai Maret hingga Mei 2023 sesuai dengan jenjangnya. Untuk jenjang Ulya, ujian digelar 6-12 Maret 2023. Mata pelajaran yang diujikan meliputi mata pelajaran umum dan Dirasah Islamiyah.
Walaupun semua santri Ulya pada PKPPS adalah santri yang tinggal di asrama (mukim), lanjut Waryono, tetapi jadwal ujian susulan juga disiapkan untuk mengantisipasi santri yang sakit atau benar-benar berhalangan. Santri Ulya yang mengikuti USP pada PKPPS terbagi menjadi dua jurusan, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
“Pelaksanaan ujian untuk jenjang Ulya diselesaikan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan,” jelas Waryono.