IAID Al-Karimiyah: Moderasi Beragama Solusi Kemajuan di Perguruan Tinggi

Senin, 06 Maret 2023 - 23:08 WIB
loading...
IAID Al-Karimiyah: Moderasi...
Rektor IAID Al-Karimiyah Dr. KH. Ahmad Patih Ghozali, MM. menjadi keynote speaker dalam Seminar Pendidikan bertema Moderasi Beragama Wujudkan Peradaban Bangsa dan Negara yang Bermartabat di IAID, Depok, Senin (6/3/2023). Foto/Dok/IAID
A A A
JAKARTA - Saat ini kasus intoleransi dan radikalisme masih menjadi ancaman bagi Perguruan Tinggi . Terlebih lagi, kondisi psikologis mahasiswa dalam proses pencarian jati diri dan bebas dalam pola berpikir. Sehingga, menjadikan banyak paham dan ideologi masuk tanpa disadari.

Seperti yang sedang dilakukan Institut Agama Islam Depok (IAID) Al-Karimiyah, menekankan mahasiswanya dalam moderasi beragama. Terlebih lagi, pada pembentukan sikap, karakter, dan pola pikir.

Baca juga: Beasiswa Kominfo 2023 Dibuka, Kuliah S2 di Kampus Dalam dan Luar Negeri

Hal itu disampaikan Rektor IAID Al-Karimiyah Dr. KH. Ahmad Patih Ghozali, MM. seusai menjadi keynote speaker dalam acara Seminar Pendidikan bertema "Moderasi Beragama Wujudkan Peradaban Bangsa dan Negara yang Bermartabat" di IAID Al-Karimiyah, Depok, Senin (6/3/2023).

"Negara begitu besar harus dibingkai dalam pendidikan yang memiliki wawasan kebangsaan, moderat dan berdasarkan nilai keadilan. Pendidikan yang didasari tanpa kebangsaan bisa menikam bangsa sendiri. Sebenarnya moderasi beragama itu sudah ada sejak dulu atau 1.500 tahun lalu. Kita mengenal sebagai Islam wasatiyyah," ujarnya.

Dirinya merasa prihatin adanya temuan di masjid sampai perguruan tinggi terpengaruh paham radikalisme dan intoleran. Selain mengajarkan ajaran agama Islam yang ramah, moderat, adil rahmatan lil alamin, juga menerapkan kurikulum.

Baca juga: Mau Kuliah S2 Gratis ke Belanda? Intip Beasiswa Ini

Pihaknya menjalankan kurikulum kampus merdeka yang salah satunya menjadikan bagian materi pancasila sebagai mata kuliah wajib pada setiap program studi. Ia menambahkan PTN maupun PTS membutuhkan moderasi beragama bila perlu setiap mata kuliah disisipkan materi moderasi beragama.

Menurutnya, melalui pembentukan mindset para mahasiswa dalam moderasi beragama yang metching dengan perkembangan zaman. Apalagi, lanjutnya, saat ini juga telah memasuki era society 5.0 dan mengejar ketertinggalan tersebut.

"Kita optimistis dengan moderasi beragama dan mindset mahasiswa yang terbuka pada kemajuan akan membawa dampak positif. Harapan membentuk peradaban bangsa Indonesia yang maju, unggul akan terwujud," harapnya.

Hal senada diutarakan Ketua Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Dr. Anis Masykhur, S.Ag, MA. Menurutnya, moderasi beragama sudah ada sejak lama. Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 143 terdapat kata ummatan wasathon atau umat yang moderat.

Meski begitu, banyak beredar pertanyaan seperti: moderasi beragama sebagai hal baru dan dinilai menyudutkan agama Islam. Di samping itu, mereka menilai Islam tidak moderat dan perlu moderasi.

Dia menilai banyak masyarakat yang belum paham mengenai moderasi agama. "Tidak hanya Islam saja dalam moderasi beragama. Namun, Kemenag mendorong agar semua agama didorong agar umatnya bersikap moderat," katanya.

Menurutnya, sejak abad-7 bangsa Indonesia melalui sejarah dikenal sudah menerapkan nilai-nilai Islam. Ia menyebutkan bangsa Arab disebutkan di dalam manuskrip bahwa melalui Ratu Shima sebagai pemimpin yang adil.

Salah satu contohnya, barang yang hilang akan tetap terjaga di kerajaan tersebut atau menjaga barang milik orang lain. Dirinya menambahkan, Islam masuk ke Indonesia melalui dakwah yang lemah lembut seperti dengan dakwahnya para Wali Songo.

"Berdasarkan sejarah, bangsa Indonesia sudah dikenal dengan moderasi dalam beragama. Untuk itu, agar para mahasiswa selalu menjunjung tinggi dan menjalankan moderasi beragama," katanya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Untar Siapkan Lulusan...
Untar Siapkan Lulusan Berkualitas lewat Sertifikasi Profesi
Perbedaan 3 Nama Panggilan...
Perbedaan 3 Nama Panggilan Pelajar Sekolah Kedinasan, Taruna, Praja, dan Mahasiswa
Mahasiswa DKV MNC University...
Mahasiswa DKV MNC University Kunjungi IDDC, Perluas Pengetahuan tentang Desain dan Industri Kreatif
Kapan Dana KJMU 2025...
Kapan Dana KJMU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi dan Syarat Penerimanya
Mahasiswa Sains Komunikasi...
Mahasiswa Sains Komunikasi MNC University Belajar Dubbing di Studio MNC Animation
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
Mahasiswi ITB Ditangkap...
Mahasiswi ITB Ditangkap Gara-gara Meme Prabowo dan Jokowi
Menag Nasaruddin Minta...
Menag Nasaruddin Minta Program Pendidikan Dilandasi Nilai-nilai Cinta
Percakapan Tentang Haji...
Percakapan Tentang Haji Trending Topik, Warganet Apresiasi Inovasi Pelayanan Kementerian Agama
Rekomendasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Kuatkan Ekonomi Daerah,...
Kuatkan Ekonomi Daerah, Misi Dagang Khofifah Jadi Magnet Investasi Nasional
Vespa Sprint S 150 Lengkap...
Vespa Sprint S 150 Lengkap dengan Harga dan Spesifikasi
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Toyota Siap Akuisisi...
Toyota Siap Akuisisi Neta untuk Memperkuat Pasar China
Berita Terkini
Kenapa Gaji PPPK Terlihat...
Kenapa Gaji PPPK Terlihat Lebih Besar dari PNS? Ini Penjelasan Lengkapnya
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG...
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG Siap Buka Penerimaan Taruna Baru 2025
Dosen MNC University...
Dosen MNC University dan Dosen Politeknik Nasional Gelar PKM di Bali
Gaji Dosen Honorer Ternyata...
Gaji Dosen Honorer Ternyata Segini! Cek Kisaran Terbarunya di Sini
Tingkatkan Akses Pendidikan...
Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi, UI Kembangkan Pendidikan Berbasis Siber
Mengenal 3 Jalur Mandiri...
Mengenal 3 Jalur Mandiri Universitas Jember 2025 dan Jadwal Pendaftarannya
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved