Dukungan Industri ke Pendidikan Vokasi Terus Meningkat

Rabu, 08 Maret 2023 - 13:04 WIB
loading...
Dukungan Industri ke...
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat melihat pameran di acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 di Jakarta. Foto/BKHM.
A A A
JAKARTA - Kemendikbudristek mengeluarkan sejumlah program untuk menghubungkan pendidikan vokasi dengan dunia industri. Kebijakan inipun mendapat reaksi positif dari dunia industri.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, melalui program Merdeka Belajar pihaknya terus mendorong penguatan kelembagaan satuan pendidikan vokasi.

Dua program unggulan yang khusus disiapkan untuk transformasi pendidikan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

Baca juga: Rekomendasi 7 Sekolah Kedinasan di Bawah Naungan Kementerian Perindustrian

Berbagai terobosan Merdeka Belajar pada pendidikan vokasi ini dinilai telah berhasil menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri.

Berbagai bentuk kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri juga terus terwujud dan semakin erat dari waktu ke waktu.

Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari terus meningkatnya partisipasi industri terhadap program-program vokasi yang diluncurkan kementerian dari tahun ke tahun.

Dukungan dari industri bagi SMK maupun perguruan tinggi vokasi diberikan dalam skema pemadanan yang jumlahnya terus meningkat.

“Dari survei yang kami lakukan kepada 708 industri mitra pendidikan vokasi, tingkat kepuasan mitra industri pada pendidikan vokasi saat ini mencapai skor 3,46 dari skala 4,” katanya.

Hal ini disampaikan Nadiem saat membuka Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 “The Future of Vocational Education and Inclusivity” di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: 9 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan DJP dan Daftar PTN Terbaiknya untuk SNBT 2023

Kepercayaan dari pihak industri tersebut, diakui Nadiem, menjadi modal penting untuk semakin mematangkan upaya kita mewujudkan lulusan vokasi sebagai SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

“Saat ini, setidaknya sepertiga (30 persen) dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan,” kata Nadiem.

Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra.
“Jumlah investasi industri yang dihasilkan dari program ini mencapai lebih dari 400 miliar,” ungkap Nadiem.

Selain program SMK Pusat Keunggulan, keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

"Pada tahun 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp133 miliar," tuturnya.

Kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri maupun berbagai stakeholder lainnya tidak hanya berdampak pada penguatan lembaga pendidikan vokasi, tetapi juga aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan vokasi. Dengan demikian seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dapat mengembangkan bakat dan potensi sesuai dengan minatnya.

“Kemendikbudristek juga terus berupaya memastikan seluruh masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Kami berupaya untuk menghadirkan layanan pendidikan vokasi yang inklusif,” kata Nadiem.

Mantan petinggi Gojek ini mencontohkan, SMK Negeri 8 Surakarta yang terus berfokus untuk mengembangkan potensi pelajar disabilitas di bidang seni.

Penguatan inklusivitas oleh pendidikan vokasi juga dibuktikan dengan kolaborasi satuan pendidikan vokasi dengan mitra strategis, yakni kolaborasi antara Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan Yayasan Pendidikan Anak Cacat dalam merancang alat rangsang fungsi syaraf untuk pasien paralisis tangan.

“Praktik baik tersebut menunjukkan bahwa pendidikan vokasi memiliki sumbangsih yang luar biasa dalam perwujudan sistem pendidikan dan masyarakat yang inklusif,” pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1214 seconds (0.1#10.140)