Belajar Anti Hoaks, Ratusan Mahasiswa Ikuti Sekolah Kebangsaan di LSPR Institute
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ratusan mahasiswa dan generasi muda yang tergabung dalam Program Tular Nalar mengikuti kegiatan Sekolah Kebangsaan di 10 wilayah di Indonesia.
Di wilayah Jakarta ada dua kelompok fasilitator yang menggelar kegiatan tersebut, salah satunya dipimpin oleh Kepala Publikasi LSPR Institute , Xenia Angelica Wijayanto.
Fasilitator lainnya dari Mafindo/Japelidi, yakni: Fizzy Andriani dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Sari Monik Agustin dari Universitas Multimedia Nusantara, Desideria Lumongga Dwihadiah & Rose Tarigan dari Universitas Pelita Harapan.
Serta 6 fasilitator lainnya dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR yaitu Chrisdina, Dewi Rachmawati, Elke Alexandrina, Lamria Raya Fitriyani, Lestari Nurhajati, dan Yolanda Stellarosa.
Sekolah Kebangsaan yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia ini digelar di Kampus LSPR Institut Komunikasi dan Bisnis, Transpark Bekasi.
Kegiatan ini difasilitasi oleh para dosen dan menyasar anak muda dan mahasiswa dengan kriteria pemilih pemula pada Pemilihan Umum 2024 mendatang.
“Dari data KPU, jumlah pemilih pada 2024 mendatang 53% lebih berasal dari generasi muda, diperkirakan angkanya lebih dari 107 juta, untuk itu menjadi penting generasi muda ini paham dari segala kemungkinan adanya hoaks yang berkaitan dengan pemilu dan pilpres,” ungkap Xenia, koordinator kegiatan Sekolah Kebangsaan wilayah Jakarta A.
Situasi politik yang kondusif sangat mungkin terganggu dengan makin banyaknya hoaks politik menjelang tahun politik Indonesia, 2024 mendatang. Bahkan Kominfo mencatat hingga awal Januari 2023, sudah dilakukan penutupan atau penanganan konten hoaks politik, sebanyak 1.321 informasi.
Raihan, salah seorang mahasiswa sekaligus pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) LSPR, peserta Sekolah Kebangsaan, mengungkapkan manfaat dari kegiatan yang digagas Mafindo tersebut.
Di wilayah Jakarta ada dua kelompok fasilitator yang menggelar kegiatan tersebut, salah satunya dipimpin oleh Kepala Publikasi LSPR Institute , Xenia Angelica Wijayanto.
Baca Juga
Fasilitator lainnya dari Mafindo/Japelidi, yakni: Fizzy Andriani dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Sari Monik Agustin dari Universitas Multimedia Nusantara, Desideria Lumongga Dwihadiah & Rose Tarigan dari Universitas Pelita Harapan.
Serta 6 fasilitator lainnya dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR yaitu Chrisdina, Dewi Rachmawati, Elke Alexandrina, Lamria Raya Fitriyani, Lestari Nurhajati, dan Yolanda Stellarosa.
Sekolah Kebangsaan yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia ini digelar di Kampus LSPR Institut Komunikasi dan Bisnis, Transpark Bekasi.
Kegiatan ini difasilitasi oleh para dosen dan menyasar anak muda dan mahasiswa dengan kriteria pemilih pemula pada Pemilihan Umum 2024 mendatang.
“Dari data KPU, jumlah pemilih pada 2024 mendatang 53% lebih berasal dari generasi muda, diperkirakan angkanya lebih dari 107 juta, untuk itu menjadi penting generasi muda ini paham dari segala kemungkinan adanya hoaks yang berkaitan dengan pemilu dan pilpres,” ungkap Xenia, koordinator kegiatan Sekolah Kebangsaan wilayah Jakarta A.
Situasi politik yang kondusif sangat mungkin terganggu dengan makin banyaknya hoaks politik menjelang tahun politik Indonesia, 2024 mendatang. Bahkan Kominfo mencatat hingga awal Januari 2023, sudah dilakukan penutupan atau penanganan konten hoaks politik, sebanyak 1.321 informasi.
Raihan, salah seorang mahasiswa sekaligus pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) LSPR, peserta Sekolah Kebangsaan, mengungkapkan manfaat dari kegiatan yang digagas Mafindo tersebut.