Mendikbudristek Buka PKN Tingkat II, Dorong Pejabat untuk Tingkatkan Kompetensi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VIII 2023. Program ini sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan strategis pejabat eselon II di sektor publik.
PKN kali ini mengangkat tema “Transformasi Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk Mendukung Pengentasan Kemiskinan”, para peserta PKN diharapkan dapat mewujudkan misi Presiden Joko Widodo yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Selamat mengikuti dan menuntaskan pelatihan ini. Jalinlah kerja sama dan sinergi yang baik dengan berbagai pihak agar gerak langkah dan kerja kita bermakna bagi masyarakat dan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi Indonesia,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat membuka PKN Tingkat II, melalui siaran pers, Rabu (15/3/2023).
Kepada para peserta PKN, Mendikbudristek mengatakan pemimpin strategis harus mampu mengantisipasi setiap perubahan, bahkan memimpin perubahan dengan mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Baca juga: Wapres-Khofifah Hadiri Wisuda Hafidhoh Ponpes Hamalatul Qur’an Putri di Jombang
“Kita harus mampu mengantisipasi perubahan di lingkungan eksternal organisasi dan dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan baik, serta mampu bersaing dan menentukan prioritas yang tepat,” ujar Mendikbudristek.
SDM yang unggul dan berdaya saing, menurut Mendikbudristek, merupakan modal utama untuk mengubah keunggulan komparatif dalam berbagai bidang menjadi keunggulan kompetitif dengan nilai tambah yang tinggi. “Hal inilah yang diharapkan Indonesia agar memenangkan persaingan global,” ungkapnya.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan, katanya, adalah membekali para pejabat pimpinan tinggi pratama dengan Kompetensi Kepemimpinan Strategis. “Pejabat pimpinan tinggi dituntut untuk terus menerus meningkatkan kapasitas dan kompetensi, serta memperbaiki dan menyederhanakan proses bisnis pemerintahan, agar pelayanan publik menjadi lebih gesit dan lentur dalam menghadapi perubahan-perubahan yang semakin cepat,” kata Mendikbudristek.
Untuk itu, lanjut Mendikbudristek, terkait tema yang diangkat pada PKN ini, transformasi digital diperlukan dalam membangun sistem birokrasi. ”Hal ini tentu untuk memberikan layanan pada masyarakat secara transparan, efisien, fleksibel, mudah, dan cepat sehingga dapat mewujudkan e-government yang efektif dan efisien,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto menyampaikan, yang terpenting dari PKN kali ini adalah bagaimana meningkatkan kapasitas kepemimpinan para pejabat strategis. “Seorang pemimpin strategis yang mampu mengembangkan inovasi, yang mampu mengurai kemacetan birokrasi hingga menjadi pemimpin perubahan,” tutur Kepala LAN.
PKN kali ini mengangkat tema “Transformasi Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk Mendukung Pengentasan Kemiskinan”, para peserta PKN diharapkan dapat mewujudkan misi Presiden Joko Widodo yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Selamat mengikuti dan menuntaskan pelatihan ini. Jalinlah kerja sama dan sinergi yang baik dengan berbagai pihak agar gerak langkah dan kerja kita bermakna bagi masyarakat dan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi Indonesia,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat membuka PKN Tingkat II, melalui siaran pers, Rabu (15/3/2023).
Kepada para peserta PKN, Mendikbudristek mengatakan pemimpin strategis harus mampu mengantisipasi setiap perubahan, bahkan memimpin perubahan dengan mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Baca juga: Wapres-Khofifah Hadiri Wisuda Hafidhoh Ponpes Hamalatul Qur’an Putri di Jombang
“Kita harus mampu mengantisipasi perubahan di lingkungan eksternal organisasi dan dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan baik, serta mampu bersaing dan menentukan prioritas yang tepat,” ujar Mendikbudristek.
SDM yang unggul dan berdaya saing, menurut Mendikbudristek, merupakan modal utama untuk mengubah keunggulan komparatif dalam berbagai bidang menjadi keunggulan kompetitif dengan nilai tambah yang tinggi. “Hal inilah yang diharapkan Indonesia agar memenangkan persaingan global,” ungkapnya.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan, katanya, adalah membekali para pejabat pimpinan tinggi pratama dengan Kompetensi Kepemimpinan Strategis. “Pejabat pimpinan tinggi dituntut untuk terus menerus meningkatkan kapasitas dan kompetensi, serta memperbaiki dan menyederhanakan proses bisnis pemerintahan, agar pelayanan publik menjadi lebih gesit dan lentur dalam menghadapi perubahan-perubahan yang semakin cepat,” kata Mendikbudristek.
Untuk itu, lanjut Mendikbudristek, terkait tema yang diangkat pada PKN ini, transformasi digital diperlukan dalam membangun sistem birokrasi. ”Hal ini tentu untuk memberikan layanan pada masyarakat secara transparan, efisien, fleksibel, mudah, dan cepat sehingga dapat mewujudkan e-government yang efektif dan efisien,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto menyampaikan, yang terpenting dari PKN kali ini adalah bagaimana meningkatkan kapasitas kepemimpinan para pejabat strategis. “Seorang pemimpin strategis yang mampu mengembangkan inovasi, yang mampu mengurai kemacetan birokrasi hingga menjadi pemimpin perubahan,” tutur Kepala LAN.