Di Usia 16 Tahun Miska Lolos ke Unair Lewat SNBP, Impiannya Jadi Data Scientist
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Airlangga (Unair) menerima sejumlah calon mahasiswa termuda melalui jalur SNBP 2023. Salah satunya adalah Miska Chirzia, siswa dari SMAN 2 Kudus.
Tak hanya menjadi peserta termuda, Miska juga masuk dalam prodi terketat ke-9 SNBP di Unair dengan rasio keketatan sebesar 6,14 persen. Senang dan bahagia menyelimuti hatinya saat ini karena ia mampu mewujudkan impiannya kuliah di Unair, terlebih bisa studi di prodi favoritnya.
Baca juga: Kisah Inspiratif Mahasiswa Baru Termuda Unair Baru Berumur 16 Tahun
“Sudah tahu (keketatan teknologi sains data di Unair). Alhamdulillah, sangat senang dan bersyukur bisa menjadi bagian dari prodi Teknologi Sains Data,” katanya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (1/4/2023).
Gadis asal Kabupaten Kudus ini menceritakan perjalanannya menjadi peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) termuda. Menurutnya, ketika dirinya berusia 5 tahun dia tidak menjalani pendidikan anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK) namun langsung masuk Sekolah Dasar (SD).
Selanjutnya, ketika menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Miska mengambil program Sistem Kredit Semester (SKS) dengan menempuh pendidikan selama dua tahun atau lebih cepat satu tahun dari batas waktu normal.
Dalam hal ini, Miska melewati dua tahap seleksi yakni pertama berdasarkan nilai rapor dan keaktifan belajar saat pembelajaran daring.
Kedua, melakukan tes ujian mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris, serta tes Intelligent Quotient (IQ). Perjuangan Miska setelah menerima program SKS adalah ia harus konsisten dalam mempertahankan prestasi akademiknya.
“Setelah lulus seleksi dan diterima di SKS dua tahun, nantinya setiap semester ada seleksi lagi. Apabila nilainya tidak memenuhi kriteria minimum yang diharapkan sekolah, maka bisa dikeluarkan dari SKS dua tahun,” ungkapnya.
Baca juga: 6 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan BMKG, Nomor Terakhir dari Lulusan Teknik
Hebatnya lagi, pencapaian Miska di bangku sekolah ini ia lewati tanpa harus mengikuti kursus apapun. Namun ia berjuangdengan belajar mandiri dan bermodal motivasi tinggi hanya untuk membanggakan keluarga.
Mahasiswi dari SMAN 2 Kudus tersebut berharap ke depan ia dapat menjalani perkuliahan dengan lancar. “Ketika jadi mahasiswa nanti, saya ingin memperbanyak pengalaman dan meancoba hal-hal baru di dunia perkuliahan sehingga cita-cita saya jadi data scientist bisa tercapai,” pungkasnya.
Tembus ke Prodi Terketat ke-9 Unair
Perempuan yang belum genap berusia 16 tahun itu, berhasil lolos sebagai mahasiswa baru program studi (prodi) S1 Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair.Tak hanya menjadi peserta termuda, Miska juga masuk dalam prodi terketat ke-9 SNBP di Unair dengan rasio keketatan sebesar 6,14 persen. Senang dan bahagia menyelimuti hatinya saat ini karena ia mampu mewujudkan impiannya kuliah di Unair, terlebih bisa studi di prodi favoritnya.
Baca juga: Kisah Inspiratif Mahasiswa Baru Termuda Unair Baru Berumur 16 Tahun
“Sudah tahu (keketatan teknologi sains data di Unair). Alhamdulillah, sangat senang dan bersyukur bisa menjadi bagian dari prodi Teknologi Sains Data,” katanya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (1/4/2023).
Perjalanan Studi Miska dari SD hingga SMA
Gadis asal Kabupaten Kudus ini menceritakan perjalanannya menjadi peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) termuda. Menurutnya, ketika dirinya berusia 5 tahun dia tidak menjalani pendidikan anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK) namun langsung masuk Sekolah Dasar (SD).
Selanjutnya, ketika menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Miska mengambil program Sistem Kredit Semester (SKS) dengan menempuh pendidikan selama dua tahun atau lebih cepat satu tahun dari batas waktu normal.
Dalam hal ini, Miska melewati dua tahap seleksi yakni pertama berdasarkan nilai rapor dan keaktifan belajar saat pembelajaran daring.
Kedua, melakukan tes ujian mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris, serta tes Intelligent Quotient (IQ). Perjuangan Miska setelah menerima program SKS adalah ia harus konsisten dalam mempertahankan prestasi akademiknya.
“Setelah lulus seleksi dan diterima di SKS dua tahun, nantinya setiap semester ada seleksi lagi. Apabila nilainya tidak memenuhi kriteria minimum yang diharapkan sekolah, maka bisa dikeluarkan dari SKS dua tahun,” ungkapnya.
Baca juga: 6 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan BMKG, Nomor Terakhir dari Lulusan Teknik
Hebatnya lagi, pencapaian Miska di bangku sekolah ini ia lewati tanpa harus mengikuti kursus apapun. Namun ia berjuangdengan belajar mandiri dan bermodal motivasi tinggi hanya untuk membanggakan keluarga.
Bercita-cita Jadi Data Scientist
Kini Miska tengah memetik buah dari hasil kerja kerasnya dengan berhasil lolos SNBP di pilihan pertama sesuai passionnya. Sedari bangku sekolah, ia memang menargetkan prodi Teknologi Sains Data karena melihat jurusan tersebut memiliki prospek karier bagus di masa depan.Mahasiswi dari SMAN 2 Kudus tersebut berharap ke depan ia dapat menjalani perkuliahan dengan lancar. “Ketika jadi mahasiswa nanti, saya ingin memperbanyak pengalaman dan meancoba hal-hal baru di dunia perkuliahan sehingga cita-cita saya jadi data scientist bisa tercapai,” pungkasnya.
(nnz)