Implementasi Kurikulum Merdeka Tarik Minat Ribuan Sekolah di Maluku Utara

Jum'at, 28 April 2023 - 08:25 WIB
loading...
Implementasi Kurikulum...
Perwakilan BKHM Kemendikbudristek Seno Hartono (kiri) dan Kepala BPMP Maluku Utara Santoso (kanan). Foto/BKHM.
A A A
MALUKU UTARA - Implementasi Kurikulum Merdeka ( IKM ) telah diterapkan di 163 sekolah di di Ternate, Maluku Utara. Terbaru, sekitar 2.000 sekolah tertarik untuk mendaftarkan diri ke salah satu program unggulan Kemendikbudristek tersebut.

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Maluku Utara Santoso mengatakan, saat ini sudah ada 163 satuan pendidikan di Maluku Utara yang menerapkan program Kurikulum Merdeka itu.

"163 sekolah ini merupakan angkatan pertama yang dengan keberaniannya melakukan proses transformasi pendidikan di Maluku Utara," kata Santoso, dalam keterangannya di SMAN 4 Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (27/4/2023).

Sedangkan di tahun 2023 ini, jelasnya, ada sekitar 2.000 sekolah yang sudah mendaftarkan diri mengikuti jejak 163 sekolah lainnya yang sudah menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka di Maluku Utara.

Dia menjelaskan, agar proses penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah yang baru mendaftar berjalan lancar maka pihaknya bersama Balai Guru Penggerak (BGP) Maluku Utara akan melakukan proses pendampingan dan bimbingan melalui strategi Kenduri Merdeka Belajar.

Baca juga: Ini 20 SMA Terbaik di Jawa Barat Versi LTMPT, Layak Dijadikan Referensi PPDB 2023

"Strategi ini kamu lakukan untuk proses advokasi dan pendampingan dari pemerintah daerah sehingga kebijakan dari Kemendikbudristek bisa diimplementasikan dengan semangat gotong royong," ungkapnya.

Dia menjelaskan, konsep dari kenduri Merdeka Belajar ini adalah memperkuat kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk berperan bersama agar kebijakan dari Kemendikbudristek, seperti Kurikulum Merdeka maupun Sekolah Penggerak bisa berjalan baik di daerahnya.

Santoso menuturkan, meski menemui tantangan geografis namun pihaknya terus mengawal kebijakan maupun program Kemendikbudristek ini mulai dari kabupaten kota bahkan sampai ke daerah perbatasan untuk mempercepat berjalannya kebijakan Kemendikbudristek di kawasan tersebut.

Implementasi Kurikulum Merdeka Tarik Minat Ribuan Sekolah di Maluku Utara


Diskusi Implementasi Kurikulum Merdeka dan Program Guru Penggerak di SMA Negeri 4 Ternate. Foto/BKHM.

"Meski menemui tantangan namun kami harapkan mutu pendidikan berkembang baik namun seluruh upayanya harus bermuara ke peserta didik," tutur Santoso.

Sementara Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Maluku Utara Subagiana menjelaskan, melalui bimbingan dari BPMP dan juga peran serta berbagai komunitas pendidikan Kurikulum Merdeka bisa dijalankan di 163 sekolah di Tahun Akademik 2023/2023.

"Daerah kami merupakan daerah kepulauan dan merupakan suatu lompatan luar biasa ada sekitar 2.000 sekolah yang mendaftar di IKM," imbuhnya.

Baca juga: 20 SMK Terbaik di Jateng Versi UTBK 2022, Mana Sekolah Impianmu?

Dia menyatakan, pihaknya memang memiliki keterbatasan baik dalam sarana prasarana dan juga SDM. Oleh karena itu kolaborasi pemerintah daerah dan juga komunitas untuk mendukung IKM dan program Kemendikbudristek lainnya sangat diperlukan.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 4 Ternate Kandacong mengatakan, tahun ini sekolah yang dipimpinnya memberanikan diri untuk turut menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah.

Dia mengungkapkan, SMAN 4 Ternate pada implementasi Kurikulum 2005 ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara terbatas. Lalu pada Kurikulum 2013 dan program sekolah zonasi, sekolah ini juga menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menerapkannya.

"Dan itu membuat saya tertantang. Perubahan kurikulum itu adalah sebuah keniscayaan, berubah sesuai zaman dan Gen Z saat ini berbeda dengan generasi saya dulu," ucapnya.

Dia menuturkan, sekolahnya menjadi pilot project program presisi dari Ditjen Kebudayaan untuk mengangkat kebudayan-kebudayaan lokal seperti kegiatan membuat sabun dengan aroma cengkeh.

Dia menyampaikan tantangan terbesar dari Kurikulum Merdeka ini adalah banyaknya informasi-informasi hoax yang bermunculan di media sosial. Misalnya adanya Kurikulum Merdeka akan menghilangkan pelajaran agama dan Pancasila.

Selain itu banyak guru yang termakan isu akan terhapusnya Tunjangan Profesi Guru (TPG) jika sekolahnya berpindah ke Kurikulum Merdeka.

"Ini yang membuat saya tertarik untuk mengejar (informasi) Kurikulum Merdeka ini melalui media
yang disiapkan karena untuk melawan hoax itu ke fakta. Jadi tantangan terberatnya itu adalah melawan isu-isu tentang Kurikulum Merdeka ini sendiri," tandasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Selamatkan Generasi...
Selamatkan Generasi Muda, Edutainment Anti-Narkoba Hadir di Tengah Pelajar
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan...
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan Karakter dan Keterampilan Hidup lewat 5C
Dari Slawi hingga Makasar,...
Dari Slawi hingga Makasar, 155 Sekolah Luar Biasa Direvitalisasi
Jadwal ANBK 2025 untuk...
Jadwal ANBK 2025 untuk SD, SMP, dan SMA, Cek Asesmen yang Diujikan
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
Hardiknas 2025, Ribuan...
Hardiknas 2025, Ribuan Siswa dan Guru Tanam Sayuran di Sekolah
Prabowo Tegur Pejabat...
Prabowo Tegur Pejabat karena Banyak Sekolah Rusak: Jangan Korupsi dengan Segala Akal
Rekomendasi
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Adian Dorong Peningkatan...
Adian Dorong Peningkatan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online
Prabowo Ajak Negara...
Prabowo Ajak Negara OKI Bela Palestina secara Nyata: Jangan Sekadar Diskusi
MNC Peduli Raih Platinum...
MNC Peduli Raih Platinum Award di Ajang 2nd Bina Mitra UMKM Award 2025
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Dari Sayang Jadi Santet,...
Dari Sayang Jadi Santet, Tenny Tap Ungkap Kisah Mencekam Santet dari Mantan
Berita Terkini
48 Tahun Jadi Kampus...
48 Tahun Jadi Kampus Unggulan di Indonesa, UWKS Telah Luluskan 48.000 Sarjana
Pelajar Indonesia Harumkan...
Pelajar Indonesia Harumkan Nama Bangsa di Asia Youth International Model United Nations 17th
Wisuda 2025, Plt Rektor...
Wisuda 2025, Plt Rektor Moestopo Tekankan Lifelong Learning ke Wisudawan
Siswa SMAK 7 Penabur...
Siswa SMAK 7 Penabur Raih Juara di Olimpiade Fisika, Ini Rahasianya
Apakah STIN Buka Pendaftaran...
Apakah STIN Buka Pendaftaran Calon PNS 2025? Lulus Jadi Intel Negara
Kisah Gelar Abdi, Anak...
Kisah Gelar Abdi, Anak ART dari Pati yang Tembus 22 Kampus Dunia
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved