ITS Raih Juara 3 Dunia Kompetisi Desain Feri di Amerika
loading...
Tim Nawasena ITS saat meraih penghargaan juara pada International Student Design Competition 2023. Foto/Humas ITS.
A
A
A
JAKARTA - Kiprah mahasiswa Indonesia di kancah dunia semakin banyak meraih prestasi. Terbaru, tim Nawasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) meraih peringkat ketiga International Student Design Competition 2023 di Amerika Serikat.
International Studentd Design Competition merupakan kompetisi desain feri internasional yang digelar Worldwide Ferry Safety Association (WFSA) di New York Amerika Serikat pekan lalu. Tim Nawasena merupakan sekelompok mahasiswa ITS dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan.
General Manager Tim Nawasena ITS Ipung Nur Wahyu Fadholi mengatakan, kapal yang digunakan untuk lomba telah didesain sejak Oktober 2022. Mereka yang menamakan kapalnya itu MV Maganda dirancang oleh 10 anggota dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan.
Dia menjelaskan, penilaian kompetisi yang dilakukan sejak Februari lalu setelah hasil desain dikirimkan ke panitia ini berfokus pada perancangan kapal feri bertenaga listrik yang diproyeksikan dapat melintasi Sungai Pasig di Manila, Filipina dengan aman.
Baca juga: Rektor Unhan Ungkap Pentingnya Keamanan Maritim di Australian National University
Menyesuaikan dengan ketentuan ini, tim Nawasena ITS merancang MV Maganda sebagai kapal yang sepenuhnya ditenagai oleh listrik. Kapal ini dilengkapi dengan 15 set baterai yang masing-masing baterainya memiliki daya sebesar 8,6 kilowatt per jam.
Dia mengungkapkan, ini merupakan kali pertama tim Nawasena ITS merancang desain kapal bertenaga listrik. Sementara kapal rancangan sebelumnya adalah bertenaga diesel maupun campuran bahan bakar fosil dan listrik.
“Merancang bagian pasokan energi listrik ini merupakan tantangan yang paling sulit dalam perlombaan tersebut,” ungkapnya, melalui siaran pers, Selasa (2/5/2023).
Meskipun mengalami kesulitan pada bagian pasokan energi tersebut, Ipung mengungkapkan dia dan tim lainnya belajar banyak mengenai energi listrik pada perlombaan kali ini.
“Di sini kami belajar banyak hal terkait keamanan baterai, seperti penempatan baterai yang baik dan cara mencegah kerusakan pada baterai,” bebernya.
Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Sosok Penting di Balik Hardiknas
Mahasiswa angkatan 2019 itu berharap agar tim Nawasena ITS dapat mengikuti lebih banyak lomba-lomba internasional lain ke depannya.
"Saya juga berharap agar teman-teman di tim Nawasena ITS bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapat di tim ini saat di dunia kerja nantinya,” tuturnya penuh harap.
Pada perlombaan yang diselenggarakan secara daring ini, tim Nawasena ITS menghadapi banyak tim hebat dari berbagai negara dan perguruan tinggi. Selain itu, peserta yang mengikuti perlombaan ini tidak hanya dari mahasiswa yang menempuh pendidikan S1.
Akan tetapi ada juga peserta dari mahasiswa yang menempuh pendidikan S2. Seperti halnya tim yang menjadi juara 1 dan 2 di kompetisi ini, yakni tim dari University of Bremen dan Rostock University, Jerman.
International Studentd Design Competition merupakan kompetisi desain feri internasional yang digelar Worldwide Ferry Safety Association (WFSA) di New York Amerika Serikat pekan lalu. Tim Nawasena merupakan sekelompok mahasiswa ITS dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan.
General Manager Tim Nawasena ITS Ipung Nur Wahyu Fadholi mengatakan, kapal yang digunakan untuk lomba telah didesain sejak Oktober 2022. Mereka yang menamakan kapalnya itu MV Maganda dirancang oleh 10 anggota dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan.
Dia menjelaskan, penilaian kompetisi yang dilakukan sejak Februari lalu setelah hasil desain dikirimkan ke panitia ini berfokus pada perancangan kapal feri bertenaga listrik yang diproyeksikan dapat melintasi Sungai Pasig di Manila, Filipina dengan aman.
Baca juga: Rektor Unhan Ungkap Pentingnya Keamanan Maritim di Australian National University
Menyesuaikan dengan ketentuan ini, tim Nawasena ITS merancang MV Maganda sebagai kapal yang sepenuhnya ditenagai oleh listrik. Kapal ini dilengkapi dengan 15 set baterai yang masing-masing baterainya memiliki daya sebesar 8,6 kilowatt per jam.
Dia mengungkapkan, ini merupakan kali pertama tim Nawasena ITS merancang desain kapal bertenaga listrik. Sementara kapal rancangan sebelumnya adalah bertenaga diesel maupun campuran bahan bakar fosil dan listrik.
“Merancang bagian pasokan energi listrik ini merupakan tantangan yang paling sulit dalam perlombaan tersebut,” ungkapnya, melalui siaran pers, Selasa (2/5/2023).
Meskipun mengalami kesulitan pada bagian pasokan energi tersebut, Ipung mengungkapkan dia dan tim lainnya belajar banyak mengenai energi listrik pada perlombaan kali ini.
“Di sini kami belajar banyak hal terkait keamanan baterai, seperti penempatan baterai yang baik dan cara mencegah kerusakan pada baterai,” bebernya.
Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Sosok Penting di Balik Hardiknas
Mahasiswa angkatan 2019 itu berharap agar tim Nawasena ITS dapat mengikuti lebih banyak lomba-lomba internasional lain ke depannya.
"Saya juga berharap agar teman-teman di tim Nawasena ITS bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapat di tim ini saat di dunia kerja nantinya,” tuturnya penuh harap.
Pada perlombaan yang diselenggarakan secara daring ini, tim Nawasena ITS menghadapi banyak tim hebat dari berbagai negara dan perguruan tinggi. Selain itu, peserta yang mengikuti perlombaan ini tidak hanya dari mahasiswa yang menempuh pendidikan S1.
Akan tetapi ada juga peserta dari mahasiswa yang menempuh pendidikan S2. Seperti halnya tim yang menjadi juara 1 dan 2 di kompetisi ini, yakni tim dari University of Bremen dan Rostock University, Jerman.
(nnz)
Lihat Juga :
