Kekurangan serta Kelebihan Memilih Gap Year dan Ikut Jalur Seleksi Mandiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kekurangan serta kelebihan memilih gap year dan ikut jalur seleksi mandiri menarik untuk diulas. Sebagai informasi, gap year adalah cuti dari proses pendidikan formal. Gap year dilakukan dengan sejumlah alasan.
Jika seseorang yang telah lulus SMA memilih untuk tidak langsung melanjutkan kuliah, maka hal ini berarti ia sedang mengambil gap year. Biasanya lulusan SMA yang mengambil gap year ini akan melanjutkan pendidikannya pada tahun berikutnya atau hingga saat dirinya benar-benar mendapat kesempatan yang benar dan tepat.
Gap year dapat menjadi sesuatu yang positif atau negatif. Hal ini tentu saja tergantung pada individu yang menjalankannya. Apabila salah dalam menjalaninya, gap year hanya akan membuang waktu yang ada menjadi sia-sia. Tak jarang, gap year sering dianggap sekadar menganggur setahun sebelum kuliah.
Mereka harus tetap mengisi waktu untuk belajar untuk dapat melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya. Jika tidak, maka waktunya akan terbuang percuma.
Selain itu, memutuskan untuk gap year membuat seseorang mempunyai pengalaman untuk menghadapi tes atau seleksi selanjutnya. Jika ia gagal lulus tes masuk perguruan tinggi negeri lalu memutuskan mengambil gap year, maka ia dapat mengoreksi ulang kesalahan yang dilakukannya pada tes tersebut.
Tak hanya memiliki bekal pengalaman, ia juga dapat merancang strategi dan taktik untuk menghadapi tes yang sama di masa mendatang.
Dalam masa gap year, seseorang juga bisa memanfaatkan waktu untuk menjelajahi minatnya. Ia mungkin akan menemukan minat baru yang bisa menjadi pertimbangan pilihan jurusan saat mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri.
Banyak hal lain yang bisa dilakukan di waktu gap year, misalnya mempelajari bahasa, bekerja paruh waktu, kursus, atau memperluas koneksi. Semua aktivitas tersebut dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang.
Gap year juga dapat mengakibatkan seseorang tertinggal akademik. Terlebih lagi bila ia sudah mempunyai usaha atau penghasilan. Biasanya hal tersebut dapat menyurutkan minat seseorang untuk melanjutkan kuliah dan lebih memilih terus bekerja.
Maka dari itu, ada juga lulusan SMA yang memilih untuk langsung melanjutkan kuliah dengan tes mandiri daripada harus menjalani gap year. Biasanya seleksi mandiri diadakan atas kewenangan masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN) dan dilakukan setelah pengumuman hasil jalur SBMPTN.
Tentu saja, mengikuti seleksi tes mandiri perlu merogoh kocek cukup dalam. Biaya seleksi hingga masuk dari tes mandiri juga pastinya mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Namun, jika memilih mengikuti seleksi mandiri dan diterima, dirinya tidak “membuang waktu” dan dapat meneruskan pendidikan di bangku kuliah.
Jika seseorang yang telah lulus SMA memilih untuk tidak langsung melanjutkan kuliah, maka hal ini berarti ia sedang mengambil gap year. Biasanya lulusan SMA yang mengambil gap year ini akan melanjutkan pendidikannya pada tahun berikutnya atau hingga saat dirinya benar-benar mendapat kesempatan yang benar dan tepat.
Gap year dapat menjadi sesuatu yang positif atau negatif. Hal ini tentu saja tergantung pada individu yang menjalankannya. Apabila salah dalam menjalaninya, gap year hanya akan membuang waktu yang ada menjadi sia-sia. Tak jarang, gap year sering dianggap sekadar menganggur setahun sebelum kuliah.
Kelebihan Gap Year
Apabila lulusan SMA memilih untuk gap year, terdapat beberapa kelebihan yang akan ia miliki. Salah satunya, ia dapat beristirahat sejenak untuk menjernihkan pikiran. Namun demikian, bukan berarti para lulusan SMA ini tidak melakukan apa pun atau bahkan tidak merencanakan hal untuk masa depannya.Mereka harus tetap mengisi waktu untuk belajar untuk dapat melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya. Jika tidak, maka waktunya akan terbuang percuma.
Selain itu, memutuskan untuk gap year membuat seseorang mempunyai pengalaman untuk menghadapi tes atau seleksi selanjutnya. Jika ia gagal lulus tes masuk perguruan tinggi negeri lalu memutuskan mengambil gap year, maka ia dapat mengoreksi ulang kesalahan yang dilakukannya pada tes tersebut.
Tak hanya memiliki bekal pengalaman, ia juga dapat merancang strategi dan taktik untuk menghadapi tes yang sama di masa mendatang.
Dalam masa gap year, seseorang juga bisa memanfaatkan waktu untuk menjelajahi minatnya. Ia mungkin akan menemukan minat baru yang bisa menjadi pertimbangan pilihan jurusan saat mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri.
Banyak hal lain yang bisa dilakukan di waktu gap year, misalnya mempelajari bahasa, bekerja paruh waktu, kursus, atau memperluas koneksi. Semua aktivitas tersebut dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang.
Kekurangan Gap Year
Meski gap year memberikan beberapa kelebihan, terdapat pula kekurangannya. Biaya yang dikeluarkan serta diperlukan di masa gap year bisa jadi tidak sedikit. Misalnya saja, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti sejumlah try out sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya.Gap year juga dapat mengakibatkan seseorang tertinggal akademik. Terlebih lagi bila ia sudah mempunyai usaha atau penghasilan. Biasanya hal tersebut dapat menyurutkan minat seseorang untuk melanjutkan kuliah dan lebih memilih terus bekerja.
Memilih Seleksi Mandiri
Di Indonesia sendiri, orang yang memilih gap year masih dianggap sebelah mata. Hal ini karena masyarakat lebih menghargai prestasi akademis. Orang yang bisa langsung kuliah selulus SMA akan lebih dipandang ketimbang mereka yang memilih gap year, yang kerap dipandang “pengangguran”.Maka dari itu, ada juga lulusan SMA yang memilih untuk langsung melanjutkan kuliah dengan tes mandiri daripada harus menjalani gap year. Biasanya seleksi mandiri diadakan atas kewenangan masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN) dan dilakukan setelah pengumuman hasil jalur SBMPTN.
Tentu saja, mengikuti seleksi tes mandiri perlu merogoh kocek cukup dalam. Biaya seleksi hingga masuk dari tes mandiri juga pastinya mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Namun, jika memilih mengikuti seleksi mandiri dan diterima, dirinya tidak “membuang waktu” dan dapat meneruskan pendidikan di bangku kuliah.
(mpw)