6 Bulan Tak Digaji, 595 Guru Madrasah di Labuhanbatu Menjerit

Rabu, 22 Juli 2020 - 21:27 WIB
loading...
6 Bulan Tak Digaji, 595 Guru Madrasah di Labuhanbatu Menjerit
Ratusan guru Madrasah Diniyyah di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara, menjerit akibat enam bulan belum menerima gaji. Foto/Fachrizal
A A A
LABUHANBATU - Ratusan guru Madrasah Diniyyah di Kabupaten Labuhanbatu , Provinsi Sumatera Utara, menjerit akibat enam bulan belum menerima gaji. Padahal, uang gaji tersebut sangat berguna bagi para guru untuk keperluan hidup sehari-hari.

Sedikitnya ada 595 guru MDTA se-Kabupaten Labuhanbatu, hingga saat ini belum menerima gaji yang ditanggung melalui dana hibah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Adapun besaran gaji yang diterima berkisar Rp750 ribu per bulannya. Uang gaji tersebut langsung masuk ke rekening masing-masing guru melalui transferan Bank. (Baca juga: Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Mundur, Kemendikbud: Masih Komunikasi )

Kepala Sekolah Madrasah Diniyyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Sentosa Adlin Nasution membenarkan, sudah 6 bulan ratusan guru Madrasah di Labuhanbatu belum menerima gaji. Padahal, para guru MDTA sangat berharap honor yang tertunggak segera dibayar.

"Di tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19 saat ini, tentu uang gaji tersebut sangat berguna bagi kami, para guru untuk keperluan hidup sehari-hari," kata Adlin Nasution, Rabu (22/7/2020).

Adlin mencontohkan, misalnya di sekolahnya, MDTA di Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, sedikitnya ada sembilan guru yang harus mengajar sebanyak 200 siswa lebih. Sementara, hak-haknya mendapatkan gaji selama 6 bulan mengajar belum dibayarkan. (Baca juga: Kemendagri Bakal Sanksi Daerah Tak Respons Permintaan Layanan Online )

"Jujur kami ikhlas mengajar para murid disini, demi menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki iman dan Taqwa, selain itu mengajar di sekolah ini kami anggap merupakan ladang ibadah bagi para guru di sini," terangnya.

Namun, karena adanya anggaran yang diberikan kepada para guru MDTA setiap bulanya melalui dana hibah APBD Labuhanbatu, pihaknya berharap segera dicairkan. Terlebih, sudah enam bulan ini sejumlah guru tidak menerima gaji.

"Besar harapan kami, agar Bapak Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, bisa mendengar keluhan para guru MDTA dan segera secepatnya membayar honor intensif guru yang tertunda. (Baca juga: PNS 18 Lembaga Dibubarkan Kembali ke Instansi Awal, Honorer Diberhentikan )

Sementara, Pembayaran Honor Intensif guru MDTA merupakan salah satu dari 12 program unggulan peduli keumatan yang digaungkan Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe di masa kepemimpinannya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)