PGP Angkatan 6 Ditutup, Luluskan 7.890 Guru Penggerak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan ke-6 resmi ditutup. Sebanyak 7.890 guru lulus jadi Guru Penggerak yang terdiri dari PGP Reguler dan PGP Rekognisi.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengapresiasi perjuangan Guru Penggerak dari 136 Kab/Kota di 32 Provinsi di Indonesia yang telah menyelesaikan salah satu program Ditjen GTK dari Merdeka Belajar Episode Lima.
“Saya selalu percaya bahwa Guru Penggerak yang sudah melalui pendidikan ini adalah bagian dari para pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan. Pemimpin-pemimpin pendidikan yang menjadikan kebutuhan murid sebagai petimbangan utama dalam setiap keputusan nantinya,” katanya, dikutip dari laman Kemendikbud, Sabtu (3/6/2023).
Baca juga: Jadwal Libur Sekolah Siswa SD-SMA Bulan Juni 2023 Ada 2 Long Weekend, Ini Infonya
Nunuk Suryani juga berharap agar Guru Penggerak yang sudah mengikuti program PGP dapat segera menggerakkan ekosistem pendidikan di dalam sekolah dan juga di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
“Bersama rekan-rekan seperjuangan, yang sama-sama bergerak demi perbaikan pendidikan Indonesia, para Guru Penggerak bisa saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain,” tegasnya.
Direktur Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Praptono melaporkan, PGP angkatan keenam yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2022 sampai 13 Mei 2023 ini, telah meluluskan sebanyak 7.890 Guru Penggerak yang terdiri dari PGP Reguler dan PGP Rekognisi.
“Para Guru Penggerak yang telah selesai mengikuti program ini merupakan stok bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengangkat mereka menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Guru Penggerak ini sudah siap membawa perubahan dalam pendidikan kita,” katanya.
Baca juga: Anak Memiliki Peran Strategis dalam Mewujudkan Eksistensi Bangsa
Dalam agenda yang sama, para Guru Penggerak dari angkatan ke-6 juga turut menyampaikan pesan dan kesan mereka selama mengikuti PGP. “Saya senang dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan hasil memuaskan,” ujar Heri Setyawan, Guru SMA 1 Sekotong, NTB.
Selain itu, Lia Mastaria Polapa, SMA 1 Dungalio, Gorontalo, juga menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari Guru Penggerak. Dia mengaku bertemu dan berkolaborasi dengan para Calon Guru Penggerak yang hebat
“Dibimbing oleh Pengajar Praktik yang bijak, dan banyak belajar dari fasilitator yang luar biasa, serta diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan instruktur yang berpikir maju dan mengedepankan nilai kebajikan,” terangnya.
“Berkat pelatihan yang saya dapat melalui Pendidikan Guru Penggerak, anak-anak menjadi lebih antusias dan lebih semangat untuk melakukan proses pembelajaran setiap harinya,” ujar Astried Yanuarti Lofa, Guru TK Arraisyah Koba, Bangka Belitung yang merasa suasana belajar menjadi lebih menyenangkan setelah ia mempraktikkan materi pembelajaran yang didapat dari PGP.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengapresiasi perjuangan Guru Penggerak dari 136 Kab/Kota di 32 Provinsi di Indonesia yang telah menyelesaikan salah satu program Ditjen GTK dari Merdeka Belajar Episode Lima.
“Saya selalu percaya bahwa Guru Penggerak yang sudah melalui pendidikan ini adalah bagian dari para pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan. Pemimpin-pemimpin pendidikan yang menjadikan kebutuhan murid sebagai petimbangan utama dalam setiap keputusan nantinya,” katanya, dikutip dari laman Kemendikbud, Sabtu (3/6/2023).
Baca juga: Jadwal Libur Sekolah Siswa SD-SMA Bulan Juni 2023 Ada 2 Long Weekend, Ini Infonya
Nunuk Suryani juga berharap agar Guru Penggerak yang sudah mengikuti program PGP dapat segera menggerakkan ekosistem pendidikan di dalam sekolah dan juga di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
“Bersama rekan-rekan seperjuangan, yang sama-sama bergerak demi perbaikan pendidikan Indonesia, para Guru Penggerak bisa saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain,” tegasnya.
Direktur Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Praptono melaporkan, PGP angkatan keenam yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2022 sampai 13 Mei 2023 ini, telah meluluskan sebanyak 7.890 Guru Penggerak yang terdiri dari PGP Reguler dan PGP Rekognisi.
“Para Guru Penggerak yang telah selesai mengikuti program ini merupakan stok bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengangkat mereka menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Guru Penggerak ini sudah siap membawa perubahan dalam pendidikan kita,” katanya.
Baca juga: Anak Memiliki Peran Strategis dalam Mewujudkan Eksistensi Bangsa
Dalam agenda yang sama, para Guru Penggerak dari angkatan ke-6 juga turut menyampaikan pesan dan kesan mereka selama mengikuti PGP. “Saya senang dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan hasil memuaskan,” ujar Heri Setyawan, Guru SMA 1 Sekotong, NTB.
Selain itu, Lia Mastaria Polapa, SMA 1 Dungalio, Gorontalo, juga menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari Guru Penggerak. Dia mengaku bertemu dan berkolaborasi dengan para Calon Guru Penggerak yang hebat
“Dibimbing oleh Pengajar Praktik yang bijak, dan banyak belajar dari fasilitator yang luar biasa, serta diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan instruktur yang berpikir maju dan mengedepankan nilai kebajikan,” terangnya.
“Berkat pelatihan yang saya dapat melalui Pendidikan Guru Penggerak, anak-anak menjadi lebih antusias dan lebih semangat untuk melakukan proses pembelajaran setiap harinya,” ujar Astried Yanuarti Lofa, Guru TK Arraisyah Koba, Bangka Belitung yang merasa suasana belajar menjadi lebih menyenangkan setelah ia mempraktikkan materi pembelajaran yang didapat dari PGP.
(nnz)