Profil Nabil Satria, Direktur UNU Jogja yang Masih Berusia 28 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta melantik dan memperkenalkan jajaran pimpinannya untuk masa bakti 2022-2026. Pelantikan tersebut dilakukan pada 27 Mei 2022 di Kampus UNU Jogja yang berlokasi di Jalan Lowanu, Yogyakarta.
Dari sederet pimpinan baru yang diumumkan, terselip nama Muhammad Nabil Satria Faradis atau yang lebih akrab disapa Nabil Satria.
Ia didapuk menjadi Direktur Kerja Sama Industri UNU yang baru. Nabil Satria menyita perhatian lantaran usianya yang masih sangat muda, yakni 28 tahun.
Berdasarkan penelusuran tim Litbang melalui laman PDDikti, Nabil menjadi mahasiswa program studi (prodi) Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2012.
Baca juga: Jadi Wisudawan Doktor Termuda dan Terbaik Unair, Maria Lulus di Usia 24 Tahun
Ia dinyatakan lulus pada tahun 2016 dengan IPK nyaris sempurna, 3,99. Karena itulah, ia menyabet penghargaan sebagai lulusan terbaik.
Selama berkuliah, Nabil sempat menerima beberapa beasiswa, seperti Shell Power Technology Scholarship (2016), General Electric Foundation (2013-2016), beasiswa Lembaga Pendidikan Insani (2013-2015), dan masih banyak lainnya.
Selain itu, Nabil juga memiliki beberapa penghargaan di tahun 2014-2016. Sederet penghargaan tersebut di antaranya adalah Insan Berprestasi UGM (Dies Natalies UGM), Mahasiswa Berprestasi (the most outstanding student) UGM tahun 2015, dan the most inspiring student by Gadjah Mada Awards tahun 2014.
Nabil melanjutkan pendidikan S2 di University of Melbourne, Australia dengan fokus yang sama seperti saat S1. Pada tahun 2020, ia pun resmi menyandang gelar M.Eng atau Master of Engineering.
Sama gemilangnya dengan studi S1, di program S2 tersebut Nabil memperoleh IPK di atas rata-rata, yakni 3,84.
Dari sederet pimpinan baru yang diumumkan, terselip nama Muhammad Nabil Satria Faradis atau yang lebih akrab disapa Nabil Satria.
Ia didapuk menjadi Direktur Kerja Sama Industri UNU yang baru. Nabil Satria menyita perhatian lantaran usianya yang masih sangat muda, yakni 28 tahun.
Berdasarkan penelusuran tim Litbang melalui laman PDDikti, Nabil menjadi mahasiswa program studi (prodi) Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2012.
Baca juga: Jadi Wisudawan Doktor Termuda dan Terbaik Unair, Maria Lulus di Usia 24 Tahun
Ia dinyatakan lulus pada tahun 2016 dengan IPK nyaris sempurna, 3,99. Karena itulah, ia menyabet penghargaan sebagai lulusan terbaik.
Selama berkuliah, Nabil sempat menerima beberapa beasiswa, seperti Shell Power Technology Scholarship (2016), General Electric Foundation (2013-2016), beasiswa Lembaga Pendidikan Insani (2013-2015), dan masih banyak lainnya.
Selain itu, Nabil juga memiliki beberapa penghargaan di tahun 2014-2016. Sederet penghargaan tersebut di antaranya adalah Insan Berprestasi UGM (Dies Natalies UGM), Mahasiswa Berprestasi (the most outstanding student) UGM tahun 2015, dan the most inspiring student by Gadjah Mada Awards tahun 2014.
Nabil melanjutkan pendidikan S2 di University of Melbourne, Australia dengan fokus yang sama seperti saat S1. Pada tahun 2020, ia pun resmi menyandang gelar M.Eng atau Master of Engineering.
Sama gemilangnya dengan studi S1, di program S2 tersebut Nabil memperoleh IPK di atas rata-rata, yakni 3,84.