Kisah Inspiratif Felisha dan Henrikus, Mahasiswa 3T yang Berjuang Kuliah di ITB

Kamis, 15 Juni 2023 - 06:36 WIB
loading...
Kisah Inspiratif Felisha dan Henrikus, Mahasiswa 3T yang Berjuang Kuliah di ITB
Kisah inspiratif dari Felisha dan Henrikus, 2 mahasiswa asal 3T yang berjuang kuliah di ITB. Foto/Dok/ITB.
A A A
JAKARTA - ITB mendukung upaya pengembangan potensi "mutiara" terbaik bangsa dari daerah 3T untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam menempuh pendidikan tinggi.

Inilah kisah Kwart Felish Pitornela Wainggai, mahasiswa Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB Angkatan 2023 dan Henrikus Williams Ko’o (FMIPA Angkatan 2023).

Felisha adalah mahasiswa asal Serui, Papua yang mendapat bantuan pendidikan melalui program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Kemendikbudristek.

Sementara Henrikus mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menerima bantuan biaya pendidikan melalui program Dukungan Daerah 3T.

Baca juga: Cerita Perjuangan Ezri, Mahasiswa Asal Papua yang Sukses Tembus IISMA ke Italia

Tantangan Felisha


Dia mengaku kesulitan untuk mengakses internet di tempat tinggalnya di Serui. Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri baginya dalam mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa ITB kala itu.

Felisha bercerita, dia baru bisa mengakses internet ketika malam hari. Keterbatasan akses informasi ini yang harus dia atur sebisa mungkin agar bisa lolos penerimaan di ITB.

Hingga akhirnya dia diterima di ITB, dia pun menerima tantangan baru kembali. Yaitu suasana pembelajaran yang berbeda dari kampung halamannya.

Perbedaan cuaca, bahasa, budaya, serta kualitas pembelajaran membuatnya mengalami kesulitan pada awal perkuliahan. Selain itu, ia mengaku masa transisi dari SMA ke kuliah membuatnya sulit mengatur waktu.
Kisah Inspiratif Felisha dan Henrikus, Mahasiswa 3T yang Berjuang Kuliah di ITB

Kwart Felish Pitornela Wainggai. Foto/ITB.

Ketika menjadi mahasiswi, Felisha harus bisa membagi waktu antara belajar, mengerjakan tugas, mengikuti kegiatan nonakademik, dan bersosialisasi dengan teman.

Bersyukur ada program pendampingan dari ITB yang membantu proses adaptasi Felisha. Sesi curhat dengan dosen walinya memberinya motivasi untuk meneruskan perjalanannya di ITB.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2729 seconds (0.1#10.140)