Jalur Ujian Mandiri UGM 2023 Diikuti 39.000 Peserta, Persaingan Ketat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lebih dari 39 ribu peserta akan mengikuti Ujian Mandiri-Computer Based Test (UM-CBT) UGM 2023 yang digelar di enam kota Indonesia. Persaingan akan ketat karena yang akan diterima hanya 9.302 calon mahasiswa baru saja.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu mengatakan, UM CBT UGM 2023 akan diikuti sebanyak 39.534 peserta yang tersebar di enam kota di Indonesia
Gandes menambahkan melalui jalur seleksi UM CBT UGM nantinya akan diterima sekitar 40% dari total kuota 9.302 mahasiswa. “Hal tersebut sesuai dengan SK Rektor yang berlaku yakni untuk SNBP ada 30 persen, SNBT 30 persen, dan UM UGM 40 persen,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Gagal di SNBT 2023? Daftar Unair di Seleksi Mandiri, Ini Prodi Terketatnya
Pelaksanaan UM CBT UGM 2023 pertama akan dimulai di kota Pekanbaru dan Balikpapan pada 21-23 Juni 2023. Berikutnya di Medan pada 22-24 Juni 2023 dan Makasar pada 23-25 Juni 2023. Lalu, di Yogyakarta pada 1-8 Juli 2023 dan Jakarta pada 3-8 Juli 2023. Sementara pengumuman seleksi UM CBT UGM pada 13 Juli 2023.
Gandes menyebutkan dari 39.534 pendaftar tersebut persebaran menurut kota pelaksanaan ujian antara lain 30.791 peserta di Yogyakarta, 5.507 peserta di Jakarta, 1.200 peserta di Pekanbaru, 1.195 peserta di Medan, 371 peserta di Balikpapan, dan 470 peserta di Makasar.
Baca juga: Gagal di SNBT 2023 Bukan Akhir Segalanya, Coba 4 Hal Ini untuk Lanjut Studi
Ujian akan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya. Adapun materi ujian UM CBT UGM untuk kelompok saintek meliputi tes kemampuan akademik saintek (fisika, kimia, biologi, matematika, IPA), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), serta tes potensi akademik.
Kelompok soshum meliputi tes kemampuan akademik soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), serta tes potensi akademik.
Terarhir, kelompok campuran meliputi tes kemampuan akademik saintek (fisika, kimia, biologi, matematika, IPA), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), tes kemampuan akademik soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi), serta tes potensi akademik.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu mengatakan, UM CBT UGM 2023 akan diikuti sebanyak 39.534 peserta yang tersebar di enam kota di Indonesia
Gandes menambahkan melalui jalur seleksi UM CBT UGM nantinya akan diterima sekitar 40% dari total kuota 9.302 mahasiswa. “Hal tersebut sesuai dengan SK Rektor yang berlaku yakni untuk SNBP ada 30 persen, SNBT 30 persen, dan UM UGM 40 persen,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Gagal di SNBT 2023? Daftar Unair di Seleksi Mandiri, Ini Prodi Terketatnya
Pelaksanaan UM CBT UGM 2023 pertama akan dimulai di kota Pekanbaru dan Balikpapan pada 21-23 Juni 2023. Berikutnya di Medan pada 22-24 Juni 2023 dan Makasar pada 23-25 Juni 2023. Lalu, di Yogyakarta pada 1-8 Juli 2023 dan Jakarta pada 3-8 Juli 2023. Sementara pengumuman seleksi UM CBT UGM pada 13 Juli 2023.
Gandes menyebutkan dari 39.534 pendaftar tersebut persebaran menurut kota pelaksanaan ujian antara lain 30.791 peserta di Yogyakarta, 5.507 peserta di Jakarta, 1.200 peserta di Pekanbaru, 1.195 peserta di Medan, 371 peserta di Balikpapan, dan 470 peserta di Makasar.
Baca juga: Gagal di SNBT 2023 Bukan Akhir Segalanya, Coba 4 Hal Ini untuk Lanjut Studi
Ujian akan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya. Adapun materi ujian UM CBT UGM untuk kelompok saintek meliputi tes kemampuan akademik saintek (fisika, kimia, biologi, matematika, IPA), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), serta tes potensi akademik.
Kelompok soshum meliputi tes kemampuan akademik soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), serta tes potensi akademik.
Terarhir, kelompok campuran meliputi tes kemampuan akademik saintek (fisika, kimia, biologi, matematika, IPA), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), tes kemampuan akademik soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi), serta tes potensi akademik.
(nnz)