Gagal di SNBT 2023? Daftar Unair di Seleksi Mandiri, Ini Prodi Terketatnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jika kalian gagal masuk Unair di SNBT 2023, kalian masih bisa mencobanya di jalur seleksi mandiri . Berikut daftar program studi dengan keketatan tertinggi hingga terendahnya.
Hari ini, Selasa (20/6/2023) akan menjadi sejarah bagi calon mahasiswa baru. Mereka akan menerima nasib lulus atau tidak lulus di Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023.
Namun bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di Universitas Airlangga (Unair) dan dinyatakan gagal di jalur SNBT, maka masih ada kesempatan di jalur seleksi mandiri.
Pendaftaran Seleksi Mandiri Unair (SMUA) juga masih dibuka dengan tanggal yang berbeda-beda di setiap jalurnya. Misalnya untuk Jalur Nilai UTBK dan TKA ditutup 22 Juni 2023.
Sementara untuk SMUA Unair Reguler Ujian Tulis itu pendaftarannya akan ditutup pada 5 Juli 2023. Begitupun dengan
SMUA Unair Kemitraan Jalur Ujian Tulis yang ditutup 5 Juli 2023.
Salah satu strategi untuk diterima di PTN ialah dengan melihat tingkat keketatan suatu program studi, baik itu program studi sains teknologi (Saintek) dan sosial humaniora (Soshum).
Baca juga: Undip Buka Prodi Baru Bisnis Digital, Lulusannya Dibutuhkan Industri Global
Keketatan jurusan adalah persentase perbandingan daya tampung dengan jumlah peminat. Semakin kecil persentase, maka semakin tinggi pula peminat dan persaingan diterima di jurusan di tahun tersebut.
Dikutip dari laman Unair, berikut informasi keketatan program studi soshum dan saintek Universitas Airlangga (Unair).
Pada 2022 lalu, prodi Unair soshum terketat jalur mandiri secara berurutan ditempati oleh:
1. Ilmu Politik (7.52 persen)
2. Ilmu Komunikasi (10.52 persen)
3. Ilmu Informasi dan Perpustakaan (11.99 persen)
4. Ilmu Hukum (13.29 persen).
5. Antropologi (13.37 persen)
6. Ilmu Hubungan Internasional (13.76 persen)
7. Psikologi (14.16 persen) 8. Bahasa dan Sastra Indonesia (15.23 persen)
9. Ekonomi Islam (17.09 persen)
10. Manajemen (17.27 persen)
11. Ilmu Sejarah (17.32 persen)
12. Ekonomi Pembangunan (19.10 persen).
Sementara, lima posisi paling lengang yaitu:
1. Administrasi Publik (24.29 persen)
2. Bahasa dan Sastra Inggris (26.92 persen)
3. Sosiologi (31.65 persen)
4. Akuntansi (35.71 persen)
5. Studi Kejepangan (45.80 persen).
Baca juga: Besok Pengumuman SNBT 2023, Lawan Pikiran Negatifmu dengan Afirmasi Positif
1. Kedokteran (3,79 persen).
2. Kedokteran Gigi (4,53 persen).
3. Sistem Informasi (9,80 persen).
4. Teknik Biomedis dengan keketatan (11,90 persen)
5. Biologi (12,89 persen)
6. Kedokteran Hewan SIKIA (Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam) Banyuwangi (13,09 persen).
7. Matematika (13,47 persen)
8. Gizi (13,45%)
9. Teknik Industri (13,74 persen)
10. Kesehatan Masyarakat SIKIA Banyuwangi (14,45 persen)
11. Farmasi (14,67 persen). 12. Statistika (14,79 persen)
13. Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan sebesar (16,48 persen)
14. Rekayasa Nanoteknologi (17,12 persen)
15. Teknologi Hasil Perikanan (17,34 persen) 16. Kimia (18,12 persen)
17. Teknik Lingkungan (18,25 persen)
18. Teknologi Sains Data (18,38 persen)
19. Keperawatan (18,63 persen)
20. Kesehatan Masyarakat (21,18 persen)
21. Kedokteran Hewan (22,08 persen)
22. Teknik Elektro (24,75 persen)
23. Akuakultur (27,78 persen)
24. Kebidanan (30,53 persen)
25. Akuakultur SIKIA Banyuwangi (31,65 persen)
26. Fisika (34,48 persen).
Hari ini, Selasa (20/6/2023) akan menjadi sejarah bagi calon mahasiswa baru. Mereka akan menerima nasib lulus atau tidak lulus di Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023.
Namun bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di Universitas Airlangga (Unair) dan dinyatakan gagal di jalur SNBT, maka masih ada kesempatan di jalur seleksi mandiri.
Pendaftaran Seleksi Mandiri Unair (SMUA) juga masih dibuka dengan tanggal yang berbeda-beda di setiap jalurnya. Misalnya untuk Jalur Nilai UTBK dan TKA ditutup 22 Juni 2023.
Sementara untuk SMUA Unair Reguler Ujian Tulis itu pendaftarannya akan ditutup pada 5 Juli 2023. Begitupun dengan
SMUA Unair Kemitraan Jalur Ujian Tulis yang ditutup 5 Juli 2023.
Salah satu strategi untuk diterima di PTN ialah dengan melihat tingkat keketatan suatu program studi, baik itu program studi sains teknologi (Saintek) dan sosial humaniora (Soshum).
Baca juga: Undip Buka Prodi Baru Bisnis Digital, Lulusannya Dibutuhkan Industri Global
Keketatan jurusan adalah persentase perbandingan daya tampung dengan jumlah peminat. Semakin kecil persentase, maka semakin tinggi pula peminat dan persaingan diterima di jurusan di tahun tersebut.
Dikutip dari laman Unair, berikut informasi keketatan program studi soshum dan saintek Universitas Airlangga (Unair).
Prodi Terketat Soshum Unair
Pada 2022 lalu, prodi Unair soshum terketat jalur mandiri secara berurutan ditempati oleh:
1. Ilmu Politik (7.52 persen)
2. Ilmu Komunikasi (10.52 persen)
3. Ilmu Informasi dan Perpustakaan (11.99 persen)
4. Ilmu Hukum (13.29 persen).
5. Antropologi (13.37 persen)
6. Ilmu Hubungan Internasional (13.76 persen)
7. Psikologi (14.16 persen) 8. Bahasa dan Sastra Indonesia (15.23 persen)
9. Ekonomi Islam (17.09 persen)
10. Manajemen (17.27 persen)
11. Ilmu Sejarah (17.32 persen)
12. Ekonomi Pembangunan (19.10 persen).
Sementara, lima posisi paling lengang yaitu:
1. Administrasi Publik (24.29 persen)
2. Bahasa dan Sastra Inggris (26.92 persen)
3. Sosiologi (31.65 persen)
4. Akuntansi (35.71 persen)
5. Studi Kejepangan (45.80 persen).
Baca juga: Besok Pengumuman SNBT 2023, Lawan Pikiran Negatifmu dengan Afirmasi Positif
Prodi Terketat Saintek Unair
1. Kedokteran (3,79 persen).
2. Kedokteran Gigi (4,53 persen).
3. Sistem Informasi (9,80 persen).
4. Teknik Biomedis dengan keketatan (11,90 persen)
5. Biologi (12,89 persen)
6. Kedokteran Hewan SIKIA (Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam) Banyuwangi (13,09 persen).
7. Matematika (13,47 persen)
8. Gizi (13,45%)
9. Teknik Industri (13,74 persen)
10. Kesehatan Masyarakat SIKIA Banyuwangi (14,45 persen)
11. Farmasi (14,67 persen). 12. Statistika (14,79 persen)
13. Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan sebesar (16,48 persen)
14. Rekayasa Nanoteknologi (17,12 persen)
15. Teknologi Hasil Perikanan (17,34 persen) 16. Kimia (18,12 persen)
17. Teknik Lingkungan (18,25 persen)
18. Teknologi Sains Data (18,38 persen)
19. Keperawatan (18,63 persen)
20. Kesehatan Masyarakat (21,18 persen)
21. Kedokteran Hewan (22,08 persen)
22. Teknik Elektro (24,75 persen)
23. Akuakultur (27,78 persen)
24. Kebidanan (30,53 persen)
25. Akuakultur SIKIA Banyuwangi (31,65 persen)
26. Fisika (34,48 persen).
(nnz)