Pengumuman SNBT 2023, Dua Jurusan Ini Paling Diminati di Universitas Brawijaya
loading...
2 jurusan kuliah ini menjadi yang paling diminati calon mahasiswa baru Universitas Brawijaya di SNBT 2023. Foto/Dok/SINDOnews.
A
A
A
JAKARTA - Program Studi Psikologi dan Kedokteran menjadi peminat terbanyak di Universitas Brawijaya pada jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes ( SNBT ). Keduanya berada di program studi saintek dan sosial humaniora.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Imam Santoso mengatakan, pada tahun ini, sebanyak 62.327 siswa mendaftar SNBT di Universitas Brawijaya (UB). Hal ini membuat UB menjadi perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak di Indonesia.
Untuk saintek jumlah peminat dari Prodi Kedokteran sebanyak 3.305, disusul Teknik Informatika sebanyak 2.312, dan Sistem Informasi sebanyak 1.498.
"Sedangkan untuk Sosial Humaniora Prodi Psikologi menempati posisi pertama dengan jumlah peminat sebanyak 3.248, diikuti Prodi Ilmu Hukum sebanyak 3156, dan Manajemen sebanyak 2.308,” katanya, dikutip dari laman Universitas Brawijaya, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: UPN Yogya Terima 2.683 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2023, Intip Daftar Prodi Terketatnya
Prof. Imam menambahkan, dari sisi keketatan, Prodi Kedokteran dan Psikologi mempunyai peluang siswa yang diterima hanya tiga persen dari jumlah peminat.
“Ditambah lagi Prodi Kedokteran skornya paling tinggi selain dari keketatannya grade nilainya juga paling tinggi. Farmasi yang diterima tiga persen tapi nilainya tidak setinggi Prodi Kedokteran,” katanya.
Baca juga: Berusia 16 Tahun, Arsinta dan Alifia Jadi Mahasiswa Termuda Unair di Jalur SNBT 2023
Setelah pengumuman SNBT, siswa yang lolos diharuskan melakukan daftar ulang dengan mengisi dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait penentuan UKT.
“UB termasuk salah satu perguruan tinggi yang memperhatikan betul kondisi orang tua, UKT golongan 1-8 tiap fakultas bervariasi sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing,” katanya.
Prof. Imam menambahkan, pada SNBT kali ini jumlah kuota yang ditetapkan UB untuk semua jalur adalah 30 persen (SNBP); 30 persen (SNBT); dan 40 persen (Mandiri).
“Jika nanti ada siswa yang tidak daftar ulang, maka kuotanya akan dilimpahkan pada jalur lainnya. Misalnya kuota siswa yang tidak daftar ulang pada SNBP akan dilimpahkan pada jalur SNBT. Begitupula siswa yang tidak daftar ulang pada jalur SNBT, kuotanya akan dilimpahkan pada jalur Mandiri,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Imam Santoso mengatakan, pada tahun ini, sebanyak 62.327 siswa mendaftar SNBT di Universitas Brawijaya (UB). Hal ini membuat UB menjadi perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak di Indonesia.
Untuk saintek jumlah peminat dari Prodi Kedokteran sebanyak 3.305, disusul Teknik Informatika sebanyak 2.312, dan Sistem Informasi sebanyak 1.498.
"Sedangkan untuk Sosial Humaniora Prodi Psikologi menempati posisi pertama dengan jumlah peminat sebanyak 3.248, diikuti Prodi Ilmu Hukum sebanyak 3156, dan Manajemen sebanyak 2.308,” katanya, dikutip dari laman Universitas Brawijaya, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: UPN Yogya Terima 2.683 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2023, Intip Daftar Prodi Terketatnya
Prof. Imam menambahkan, dari sisi keketatan, Prodi Kedokteran dan Psikologi mempunyai peluang siswa yang diterima hanya tiga persen dari jumlah peminat.
“Ditambah lagi Prodi Kedokteran skornya paling tinggi selain dari keketatannya grade nilainya juga paling tinggi. Farmasi yang diterima tiga persen tapi nilainya tidak setinggi Prodi Kedokteran,” katanya.
Baca juga: Berusia 16 Tahun, Arsinta dan Alifia Jadi Mahasiswa Termuda Unair di Jalur SNBT 2023
Setelah pengumuman SNBT, siswa yang lolos diharuskan melakukan daftar ulang dengan mengisi dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait penentuan UKT.
“UB termasuk salah satu perguruan tinggi yang memperhatikan betul kondisi orang tua, UKT golongan 1-8 tiap fakultas bervariasi sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing,” katanya.
Prof. Imam menambahkan, pada SNBT kali ini jumlah kuota yang ditetapkan UB untuk semua jalur adalah 30 persen (SNBP); 30 persen (SNBT); dan 40 persen (Mandiri).
“Jika nanti ada siswa yang tidak daftar ulang, maka kuotanya akan dilimpahkan pada jalur lainnya. Misalnya kuota siswa yang tidak daftar ulang pada SNBP akan dilimpahkan pada jalur SNBT. Begitupula siswa yang tidak daftar ulang pada jalur SNBT, kuotanya akan dilimpahkan pada jalur Mandiri,” pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
