9 Sekolah Unik di Dunia, Nomor 4 Siswa Boleh Bermain Api dan Kotor-kotoran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah sekolah di dunia sangat unik. Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang tidak terbatas oleh gedung, guru, dan murid saja.
Sekolah harus bisa menjadi sarana proses belajar yang membebaskan anak untuk mengembangkan pikirannya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 9 sekolah unik di dunia.
1.Sekolah Apung Makoko di Lagos, Nigeria
Foto/ist
Sekolah ini disebut unik karena memiliki tempat yang mengapung di kawasan pinggir laut Afrika. Dibuka untuk umum dari segala usia. Awalnya, sekolah ini dibangun untuk menahan luapan air pasang di daerah danau.
Kemudian sekolah ini menjadi tempat belajar yang memiliki dua ruangan yakni ruangan belajar dan ruangan bermain. Sekolah apung ini mampu menampung hingga 100 murid bahkan pada kondisi cuaca terburuk sekalipun.
2.Sekolah Kubus di Copenhagen, Denmark
Foto/ist
Dilihat dari bentuk tempatnya jelas sekolah ini memiliki keunikan karena berbentuk kubus raksasa terbuat dari kaca dan tidak memiliki ruangan-ruangan terpisah.
Ruangan terbuka yang sangat besar itu hanya dipisahkan oleh “tong” raksasa yang dilengkapi tempat duduk nyaman untuk beristirahat dan mendorong siswa untuk berpikir kreatif.
Ruangan kubus ini mampu menampung lebih dari 1.100 siswa. Proses belajar mengajar diadakan di sebuah ruang kaca yang luas, yang biasa mereka sebut gimnasium.
3.Sekolah Pendekatan Individu di Australia
Foto/ist
Keunikan sekolah satu ini bisa dilihat dari kurikulumnya. Seperti namanya, sekolah ini memiliki strategi belajar yang sangat berbeda dari sekolah pada umumnya.
Di sekolah ini, setiap siswa memiliki rencana belajar berbeda-beda dan bisa dengan mudah disesuaikan sesuai kebutuhan oleh guru atau orang tua.
Siswa-siswi di sini juga bisa mengajukan usulan sendiri untuk meningkatkan proses belajarnya dan membuat proses belajarnya lebih nyaman. Dalam proses belajar mengajar, sekolah ini membagi kelas menjadi grup kecil, sehingga guru dapat memperhatikan siswanya lebih khusus.
4.Sekolah yang Mengajarkan Hal Berbahaya, California Amerika
Foto/ist
Sekolah ini menyusun kurikulumnya yang terdiri dari hal-hal berbahaya. Biasanya, orang tua akan melarang anaknya untuk melakukan hal tersebut.
Siswa-siswi di sini diperbolehkan bermain api, membongkar alat-alat rumah tangga, bermain kotor-kotoran, atau sekedar menggambar. Sekolah ini dimaksudkan agar anak-anak menjadi pencetus proses pembelajarannya sendiri.
5.Sekolah Bebas Gender di Stockholm, Swedia
Foto/ist
Seperti namanya, sekolah ini tidak membedakan anak laki-laki dan perempuan. Di sekolah ini, semuanya memiliki peran yang sama.
Para guru menghindari panggilan khusus untuk anak laki-laki atau perempuan seperti “She” atau “He”. Semua anak dipanggil namanya atau dengan kata ganti dia. Sekolah ini bermaksud melawan anggapan-anggapan yang membedakan anak laki-laki dan perempuan.
6.Sanggar Anak Alam di Yogyakarta, Indonesia
Foto/ist
Tempat belajar satu ini memiliki gagasan awal bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan tidaklah cukup hanya dilakukan di dalam ruang kelas antara guru dan siswa.
Maka diperlukan proses belajar yang secara holistik terbangun relasi dengan orang tua murid dan lingkungan setempat.
Proses belajar tersebut merupakan gerakan untuk menemukan nilai-nilai serta pemahaman hidup yang lebih baik sebagai hakekat dari “Sekolah Kehidupan”.
7.Sekolah Steve Jobs di Amsterdam, Belanda
Sekolah ini menggunakan sistem belajar mandiri. Setiap anak memiliki program belajarnya sendiri. Tapi, setiap 6 minggu sekali, program itu akan diatur ulang oleh anak itu sendiri, orang tua, dan gurunya. Sehingga, proses belajar tetap terkontrol oleh guru. Sekolah ini dibuka untuk anak kelas 4 sampai kelas 12.
8.Sekolah yang Mendorong Rasa Empati dan Kreatifitas di New York, Amerika
Pendiri sekolah ini percaya bahwa sekolah harus seperti taman bermain. Sistem pendidikan yang berlaku di sekolah ini diharapkan bisa mendorong siswanya agar meluangkan waktu untuk belajar.
Siswa kelas 2 sampai kelas 8 mendiskusikan cara untuk meningkatkan proses daur ulang, membuat miniatur tiga dimensi kota New York, dan melakukan hal seru lainnya untuk mengembangkan keingintahuan siswanya.
9.Sekolah Gunung dan Gua di Stockholm, Swedia
Bukan sekolah yang berada di dalam gua sungguhan, tetapi sekolah ini didesain menjadi sebuah gunung-gunung dan gua sehingga anak-anak yang bersekolah di sini tidak akan merasa bosan.
Di sekolah ini, tidak ada ruang kelas. Jadi, sekolah ini merupakan ruang terbuka yang luas dengan miniatur alam. Proses belajarnya pun memadukan unsur seni, musik, dan tarian.
Sekolah harus bisa menjadi sarana proses belajar yang membebaskan anak untuk mengembangkan pikirannya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 9 sekolah unik di dunia.
1.Sekolah Apung Makoko di Lagos, Nigeria
Foto/ist
Sekolah ini disebut unik karena memiliki tempat yang mengapung di kawasan pinggir laut Afrika. Dibuka untuk umum dari segala usia. Awalnya, sekolah ini dibangun untuk menahan luapan air pasang di daerah danau.
Kemudian sekolah ini menjadi tempat belajar yang memiliki dua ruangan yakni ruangan belajar dan ruangan bermain. Sekolah apung ini mampu menampung hingga 100 murid bahkan pada kondisi cuaca terburuk sekalipun.
2.Sekolah Kubus di Copenhagen, Denmark
Foto/ist
Dilihat dari bentuk tempatnya jelas sekolah ini memiliki keunikan karena berbentuk kubus raksasa terbuat dari kaca dan tidak memiliki ruangan-ruangan terpisah.
Ruangan terbuka yang sangat besar itu hanya dipisahkan oleh “tong” raksasa yang dilengkapi tempat duduk nyaman untuk beristirahat dan mendorong siswa untuk berpikir kreatif.
Baca Juga
Ruangan kubus ini mampu menampung lebih dari 1.100 siswa. Proses belajar mengajar diadakan di sebuah ruang kaca yang luas, yang biasa mereka sebut gimnasium.
3.Sekolah Pendekatan Individu di Australia
Foto/ist
Keunikan sekolah satu ini bisa dilihat dari kurikulumnya. Seperti namanya, sekolah ini memiliki strategi belajar yang sangat berbeda dari sekolah pada umumnya.
Di sekolah ini, setiap siswa memiliki rencana belajar berbeda-beda dan bisa dengan mudah disesuaikan sesuai kebutuhan oleh guru atau orang tua.
Siswa-siswi di sini juga bisa mengajukan usulan sendiri untuk meningkatkan proses belajarnya dan membuat proses belajarnya lebih nyaman. Dalam proses belajar mengajar, sekolah ini membagi kelas menjadi grup kecil, sehingga guru dapat memperhatikan siswanya lebih khusus.
4.Sekolah yang Mengajarkan Hal Berbahaya, California Amerika
Foto/ist
Sekolah ini menyusun kurikulumnya yang terdiri dari hal-hal berbahaya. Biasanya, orang tua akan melarang anaknya untuk melakukan hal tersebut.
Siswa-siswi di sini diperbolehkan bermain api, membongkar alat-alat rumah tangga, bermain kotor-kotoran, atau sekedar menggambar. Sekolah ini dimaksudkan agar anak-anak menjadi pencetus proses pembelajarannya sendiri.
5.Sekolah Bebas Gender di Stockholm, Swedia
Foto/ist
Seperti namanya, sekolah ini tidak membedakan anak laki-laki dan perempuan. Di sekolah ini, semuanya memiliki peran yang sama.
Para guru menghindari panggilan khusus untuk anak laki-laki atau perempuan seperti “She” atau “He”. Semua anak dipanggil namanya atau dengan kata ganti dia. Sekolah ini bermaksud melawan anggapan-anggapan yang membedakan anak laki-laki dan perempuan.
6.Sanggar Anak Alam di Yogyakarta, Indonesia
Foto/ist
Tempat belajar satu ini memiliki gagasan awal bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan tidaklah cukup hanya dilakukan di dalam ruang kelas antara guru dan siswa.
Maka diperlukan proses belajar yang secara holistik terbangun relasi dengan orang tua murid dan lingkungan setempat.
Proses belajar tersebut merupakan gerakan untuk menemukan nilai-nilai serta pemahaman hidup yang lebih baik sebagai hakekat dari “Sekolah Kehidupan”.
7.Sekolah Steve Jobs di Amsterdam, Belanda
Sekolah ini menggunakan sistem belajar mandiri. Setiap anak memiliki program belajarnya sendiri. Tapi, setiap 6 minggu sekali, program itu akan diatur ulang oleh anak itu sendiri, orang tua, dan gurunya. Sehingga, proses belajar tetap terkontrol oleh guru. Sekolah ini dibuka untuk anak kelas 4 sampai kelas 12.
8.Sekolah yang Mendorong Rasa Empati dan Kreatifitas di New York, Amerika
Pendiri sekolah ini percaya bahwa sekolah harus seperti taman bermain. Sistem pendidikan yang berlaku di sekolah ini diharapkan bisa mendorong siswanya agar meluangkan waktu untuk belajar.
Siswa kelas 2 sampai kelas 8 mendiskusikan cara untuk meningkatkan proses daur ulang, membuat miniatur tiga dimensi kota New York, dan melakukan hal seru lainnya untuk mengembangkan keingintahuan siswanya.
9.Sekolah Gunung dan Gua di Stockholm, Swedia
Bukan sekolah yang berada di dalam gua sungguhan, tetapi sekolah ini didesain menjadi sebuah gunung-gunung dan gua sehingga anak-anak yang bersekolah di sini tidak akan merasa bosan.
Di sekolah ini, tidak ada ruang kelas. Jadi, sekolah ini merupakan ruang terbuka yang luas dengan miniatur alam. Proses belajarnya pun memadukan unsur seni, musik, dan tarian.
(wyn)