Program PPATK Mengajar Edukasi Siswa SMA 90 Jakarta Mengenai Pencucian Uang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program PPATK Mengajar 2023 sambangi para siswa di SMA 90 Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2023). Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi dan pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) ke generasi Muda.
Program PPATK Mengajar ini diinisasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan Asuransi BRI Life. Kalangan pelajar SMA sederajat diedukasi dan juga membangun pemahaman dan kesadaran lembaga pendidikan dalam membentuk Generasi Muda Anti Pencucian Uang.
Program PPATK Mengajar menurut Direktur Kepatuhan dan Legal BRI Life I Dewa Gede Agung, merupakan program kerja sama PPATK dengan akademisi, perguruan tinggi, maupun tingkat sekolah menengah atas, sebagai salah satu strategi mitigasi risiko agar sejak dini generasi muda Indonesia peduli untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang.
Dewa memaparkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung Program PPATK Mengajar 2023, karena sejalan dengan semangat sosialisasi dan literasi di bidang keuangan perusahaannya, yang di antaranya menyasar kaum muda atau milenial.
Baca juga: PPDB 2023, 29 SMP di Sukoharjo Kekurangan Murid Baru
"Dengan harapan agar sejak dini generasi muda indonesia aware atau peduli, untuk mencegah atau memberantas tidak pidana pencucian uang," katanya, melalui siaran pers, Jumat (14/7/2023).
Seperti yang diketahui, PPATK merupakan lembaga independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang, yang berinisiatif menggandeng mitra dalam mengimplementasikan program PPATK mengajar.
Adapun metode literasi dan edukasi yang dilakukan oleh tim pengajar kali ini adalah melalui metode Mentoring in class, self–learning dengan Modul PPATK Mengajar serta pre dan post test untuk mengukur hasil pembelajaran, yang diikuti dengan diskusi serta Kompetisi “Duta APUPPT”.
Baca juga: Kampus di Indonesia yang Punya Jurusan Perpajakan,Jenjang S1 Hanya Ada Dua
Pelaksanaan PPATK Mengajar, diikuti oleh 100 peserta yang akan dibagi menjadi 5 kelompok , dengan masing-masing kelompok membahas studi kasus yang berbeda. Setiap kelompok akan berdiskusi dan menuangkan hasilnya di kertas flipchart yang telah disediakan, kemudian masing- masing wakil kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi.
Pada saat diskusi studi kasus, perwakilan dari BRI Life akan menilai dan memilih Duta APUPPT dimana kriteria pemilihan Duta APUPPT berdasarkan hasil pre dan post test serta hasil penilaian juri saat diskusi kelompok dan presentasi.
“Kegiatan ini sangat perlu, pengenalan anti pencucian uang sejak dini akan menjadi bekal dan pemahaman yang baik bagi generasi muda, untuk lebih mawas diri dan selanjutnya menjadi generasi muda yang berintegritas, berkarakter dan tentu saja anti pencucian uang” tutup Dewa.
Program PPATK Mengajar ini diinisasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan Asuransi BRI Life. Kalangan pelajar SMA sederajat diedukasi dan juga membangun pemahaman dan kesadaran lembaga pendidikan dalam membentuk Generasi Muda Anti Pencucian Uang.
Program PPATK Mengajar menurut Direktur Kepatuhan dan Legal BRI Life I Dewa Gede Agung, merupakan program kerja sama PPATK dengan akademisi, perguruan tinggi, maupun tingkat sekolah menengah atas, sebagai salah satu strategi mitigasi risiko agar sejak dini generasi muda Indonesia peduli untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang.
Dewa memaparkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung Program PPATK Mengajar 2023, karena sejalan dengan semangat sosialisasi dan literasi di bidang keuangan perusahaannya, yang di antaranya menyasar kaum muda atau milenial.
Baca juga: PPDB 2023, 29 SMP di Sukoharjo Kekurangan Murid Baru
"Dengan harapan agar sejak dini generasi muda indonesia aware atau peduli, untuk mencegah atau memberantas tidak pidana pencucian uang," katanya, melalui siaran pers, Jumat (14/7/2023).
Seperti yang diketahui, PPATK merupakan lembaga independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang, yang berinisiatif menggandeng mitra dalam mengimplementasikan program PPATK mengajar.
Adapun metode literasi dan edukasi yang dilakukan oleh tim pengajar kali ini adalah melalui metode Mentoring in class, self–learning dengan Modul PPATK Mengajar serta pre dan post test untuk mengukur hasil pembelajaran, yang diikuti dengan diskusi serta Kompetisi “Duta APUPPT”.
Baca juga: Kampus di Indonesia yang Punya Jurusan Perpajakan,Jenjang S1 Hanya Ada Dua
Pelaksanaan PPATK Mengajar, diikuti oleh 100 peserta yang akan dibagi menjadi 5 kelompok , dengan masing-masing kelompok membahas studi kasus yang berbeda. Setiap kelompok akan berdiskusi dan menuangkan hasilnya di kertas flipchart yang telah disediakan, kemudian masing- masing wakil kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi.
Pada saat diskusi studi kasus, perwakilan dari BRI Life akan menilai dan memilih Duta APUPPT dimana kriteria pemilihan Duta APUPPT berdasarkan hasil pre dan post test serta hasil penilaian juri saat diskusi kelompok dan presentasi.
“Kegiatan ini sangat perlu, pengenalan anti pencucian uang sejak dini akan menjadi bekal dan pemahaman yang baik bagi generasi muda, untuk lebih mawas diri dan selanjutnya menjadi generasi muda yang berintegritas, berkarakter dan tentu saja anti pencucian uang” tutup Dewa.
(nnz)