PPDB 2023, 29 SMP di Sukoharjo Kekurangan Murid Baru

Jum'at, 14 Juli 2023 - 15:25 WIB
loading...
PPDB 2023, 29 SMP di...
Sebanyak 29 SMP di Kabupaten Sukoharjo kekurangan siswa baru dalam PPDB online tahun ajaran 2023/2024. Foto/Dok/SINDOnews.
A A A
SUKOHARJO - Sebanyak 29 SMP di Kabupaten Sukoharjo kekurangan siswa baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ajaran 2023/2024. Kuota yang disediakan tidak terisi sepenuhnya hingga penutupan pendaftaran gelombang kedua.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Jawa Tengah Heru Indarjo mengatakan, berdasarkan data hasil rekapitulasi akhir PPDB terdapat 29 SMP yang kekurangan siswa baru. Sebanyak 20 sekolah di antaranya SMP negeri dan 9 SMP swasta. Sedangkan total SMP negeri dan swasta di Sukoharjo sebanyak 50 sekolah.

Baca juga: PPDB Sukabumi, Dari 4.979 Siswa yang Mendaftar 50 Persen Tak Diterima

“Total kuota yang tersedia sebanyak 4.569 siswa, sedangkan sekolah hanya menerima 2.525 pendaftar dan 2.044 kuota lainnya tidak terpenuhi. Jumlahnya hampir 50 persen dari daya tampung yang disediakan,” kata Heru Indarjo, Jumat (14/7/2023).

Dikatakannya, sekolah kurang pendaftar sudah melalui dua tahap pendaftaran. Setelah ikut dalam PPDB online, bagi sekolah yang kuotanya belum terpenuhi membuka gelombang pendafaran tahap kedua secara offline.

Baca juga: Tanggapi Kecurangan PPDB, Muhadjir: Kalo Sejak Awal Anak Dididik Curang Nanti Jadi Calon Koruptor

Namun, pabila kesempatan waktu PPDB offline sudah digelar sampai selesai dan pihak sekolah belum mampu memenuhi kuota 100 persen jumlah kursi, maka sekolah tetap diminta menggelar kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa seadanya.

Ditambahkan Heru Indarjo, pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pihak sekolah yang kekurangan siswa. Melakukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti pengajar dan pranata sekolah. Kemudian perbaikan fasilitas sekolah dan kebutuhan lain di lapangan agar untuk menarik minat calon siswa.

Kekurangan siswa sekolah tiap tahun ajaran baru dipengaruhi beberapa faktor, baik letak geografis, lingkungan penduduk, akses jalan, alat transportasi hingga orang tua memilih menyekolahkan anak ke daerah lain.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1683 seconds (0.1#10.140)