PPDB Resmi Diganti Jadi SPMB, Mendikdasmen: Bukan Sekedar Nama Baru

Kamis, 30 Januari 2025 - 11:45 WIB
loading...
PPDB Resmi Diganti Jadi...
Mendikdasmen Abdul Muti mengatakan perubahan PPDB menjadi SPMB ini bukan sekadar ganti nama melainkan ada sejumlah kebijakan baru. Foto/Kemendikdasmen.
A A A
JAKARTA - PPDB kini berganti nama menjadi SPMB. Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan perubahan ini bukan sekadar ganti nama melainkan ada sejumlah kebijakan baru.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kini berganti nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru atau disingkat SPMB ini karena pemerintah ingin memberikan layanan pendidikan yang terbaik.

"Kedua, ada beberapa kelemahan dari sistem lama yang perlu kita perbaiki solusinya, yang sudah baik kita pertahankan," kata Mendikdasmen di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Guru Besar UIN Jakarta itu menampik perubahan nama PPDB menjadi SPMB itu hanya sekedar ganti nama saja.

"Jadi kalau ada yang kritik paling hanya ganti nama ujung-ujungnya sama, saya kir atidak sama. Kalau sama kenapa harus diganti namanya," tegas Mu'ti.

"Sekali lagi SPMB itu bukan sekedar nama baru tapi memang ada yang baru dalam kebijakan kamu untuk memastikan setiap warga negara menfdapat pelayanan pendidikan yang benar," kata dia.

Tidak Ada Perubahan untuk Penerimaan SD


Abdul Mu'ti mengatakan, perubahan nama PPDB menjadi SPMB ini akan diikuti dengan beberapa kebijakan baru namun ini tidak berlaku untuk jenjang Sekolah Dasar (SD).

Perubahan kebijakan yang berlaku, terangnya, adalah di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Untuk SMP, jalur penerimaan muridnya masih sama. Diketahui ada empat jalur penerimaan yaitu domisili, prestasi, afirmasi, dan jalur mutasi.

"Untuk SMP jalurnya tetap sama, perubahannya pada persentase masing-masing jalur," jelasnya.

Sedangkan perubahan untuk SMA adalah penerimaan sesuai domisili itu berdasarkan lintas kabupaten kota sehingga penetapannya adalah berdasarkan provinsi.

Sebelumnya diberitakan, Mendikdasmen Abdul Mu'ti sudah melaporkan ke Presiden Prabowo Subianto mengenai perubahan PPDB yang saat ini diketahui sudah berganti nama menjadi SPMB.

Salah satu isu yang mengemuka adalah mengenai PPDB Zonasi yang tiap tahunnya menimbulkan masalah di lapangan. Kemendikdasmen pun mengevaluasi sistem zonasi dengan mengundang sejumlah pakar hingga kepala daerah untuk Menyusun formula yang lebih baik untuk penerimaan siswa baru tiap tahunnya itu.

Dia menjelaskan zonasi bisa menjawab persoalan akan kesenjangan mutu Pendidikan. Adanya keberadaan sekolah elite yang akhirnya menjadi sekolah favorit tujuan masyarakat. Namun PPDB Zonasi hanya menerima siswa dengan mempertimbangkan domisili murid dan jarak ke sekolah kadang kala menimbulkan kesenjangan di bidang kemampuan akademik murid.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kemendikdasmen Pantau...
Kemendikdasmen Pantau Kesiapan Daerah Menuju SPMB 2025
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Tunjangan Guru Langsung...
Tunjangan Guru Langsung Transfer ke Rekening, Prabowo: Kita Bikin Cepat, Singkat
Mendikdasmen Abdul Muti...
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Sekolah Rakyat Butuh 60 Ribu Guru
Kabar Baik, Pemerintah...
Kabar Baik, Pemerintah akan Bangun Rumah Layak Huni untuk Guru
Persyaratan SPMB 2025,...
Persyaratan SPMB 2025, Periksa Batas Usia dan Dokumen yang Diperlukan
Menteri Abdul Muti Beberkan...
Menteri Abdul Mu'ti Beberkan Perbedaan SPMB dengan PPDB
Mendikdasmen Abdul Muti...
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Resmi Umumkan Sistem Penerimaan Murid Baru, Terdiri dari 4 Pilar
Mendikdasmen Jawab Kepastian...
Mendikdasmen Jawab Kepastian Libur Sekolah Ramadan 2025 Dimajukan: Akan Ada Edaran Resmi
Rekomendasi
Jennifer Coppen Dilirik...
Jennifer Coppen Dilirik Justin Hubner saat Unggah Nonton Timnas Indonesia di GBK
Warga Kanada Boikot...
Warga Kanada Boikot Liburan ke AS, Ekonomi Amerika Bisa Tekor Rp33 Triliun
Mantan Pacar Sebut Kematian...
Mantan Pacar Sebut Kematian Kim Sae Ron Disebabkan Masalah Pernikahan dan Keluarga
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek Dipadati Kendaraan Pemudik, Rest Area KM 57 Membeludak
Timnas Indonesia Jaga...
Timnas Indonesia Jaga Asa ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Ini Baru Awal!
Asyik! Pos Pelayanan...
Asyik! Pos Pelayanan Weru Cirebon Sediakan Pijat Gratis bagi Pemudik
Berita Terkini
Beasiswa Semesta 2025...
Beasiswa Semesta 2025 Resmi Dibuka! Bisa Kuliah Gratis, Gaji Bulanan, Kontrak Kerja
10 menit yang lalu
Bagaimana Cara Meningkatkan...
Bagaimana Cara Meningkatkan Peluang Diterima di SNBT 2025?
2 jam yang lalu
OTC Bali Dukung Sinergi...
OTC Bali Dukung Sinergi Pemerintah untuk Perlindungan Siswa PKL di Luar Negeri
14 jam yang lalu
Jejak Pendidikan Willie...
Jejak Pendidikan Willie Salim, Konten Kreator yang Viral karena Tragedi Rendang Hilang di Palembang
18 jam yang lalu
Perhatian, Ini 10 Kesalahan...
Perhatian, Ini 10 Kesalahan Fatal yang Bisa Menyebabkan Siswa Gagal Lolos UTBK SNBT 2025
22 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Hendi...
Riwayat Pendidikan Hendi Pratama, Dosen Unnes dan Content Creator yang Viral di Instagram
23 jam yang lalu
Infografis
Gunung Berapi Bawah...
Gunung Berapi Bawah Laut Jadi Ancaman AS setelah Kebakaran Hutan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved