Fraksi PAN Pertanyakan Konsep Pembelajaran Jarak Jauh Nadiem

Selasa, 28 Juli 2020 - 09:31 WIB
loading...
Fraksi PAN Pertanyakan...
Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay melihat ada kegelisahan orang tua siswa terkait pelaksanaan PJJ saat pandemi. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mempertanyakan konsep Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di tengah pandemi ini. Selain melarang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah yang berada di daerah terdampak COVID-19, 'Mas Menteri' tak pernah sekalipun menjelaskan metode PJJ itu yang mana setiap daerah memiliki karakteristik dan kesulitan yang berbeda.

Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay melihat ada kegelisahan orang tua siswa terkait pelaksanaan PJJ saat pandemi. Di satu sisi, mereka ingin agar anaknya segera bisa kembali belajar di sekolah sebagaimana biasanya di sisi lain, kurva penyebaran COVID-19 terus meningkat bahkan, sudah mencapai lebih 100 ribu orang. Tetapi, Kemendikbud tidak punya desain PJJ karena pola pengajaran diserahkan ke masing-masing sekolah. (Baca juga: Barisan Aplikasi Android Berbahaya Terbaru yang Perlu Anda Hapus)

“Kalau baca dari kebijakan yang ada, Nadiem itu hanya membuat aturan saja. Misalnya, sekolah hanya boleh buka di zona hijau. Kalau belajar fisik, harus begini begitu. Di luar itu, harus belajar dari rumah," ujar Saleh kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).

“Nah, kalau belajar dari rumah, bagaimana metodenya? Apa sistem yang dipakai untuk menghubungkan guru dan siswa? Apakah hanya menonton video atau live? Semua itu kelihatannya didasarkan atas prakarsa sekolah secara mandiri. Setiap sekolah berbeda antara satu dengan yang lain. Dan ini telah berlangsung kurang lebih lima bulan,” imbuhnya.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhamamdiyah itu menuturkan dirinya pun belum pernah mendengar program PJJ yang disusun oleh Nadiem Makarim di masa pandemi ini. Begitu juga dengan fasilitas PJJ yang tidak disediakan sama sekali.

Bahkan, mungkin tidak dipikirkan sama sekali sehingga faktanya, ada banyak anak yang tidak bisa belajar karena ketiadaan fasilitas dan tidak bisa mengakses pelajaran online.

“Padahal, anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu besar. Menurut UU, 20 persen dari total APBN adalah untuk pendidikan. Maka jangan heran, anggaran kegiatan program organisasi penggerak (POP) saja mencapai Rp595 miliar. Di tengah pandemi seperti ini, uang sebanyak itu sangat berarti untuk membantu masyarakat. Sayang sekali tidak dimanfaatkan secara bijaksana," sesalnya.

Karena itu, Anggota Komisi IX DPR ini menyayangkan bahwa kegiatan PJJ yang diatur sekolah tidak difasilitasi oleh Kemendikbud. Bahkan, terkesan Kemendikbud menganggap bahwa semua siswa dan orang tuanya memiliki akses untuk belajar online.

Tidak pernah juga terdengar bahwa Kemendikbud memikirkan agar paket data internet tidak memberatkan ekonomi para siswa. Atau paling tidak, seperti di negara tetangga, paket data tersebut disubsidi. (Baca juga: 9 Pemimpin Militer Paling 'Berdarah' Sepanjang Sejarah)

“Di saat-saat seperti ini, semestinya Nadiem menunjukkan kepeloporannya. Apalagi backgroundnya adalah bisnis online. Walau beda jauh, tetapi sedikit ada kemiripan dengan belajar daring. Setidaknya, mirip karena menggunakan akses internet," tukas Wakil Ketua MKD DPR itu.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Alasan Nadiem Makarim...
3 Alasan Nadiem Makarim Bubarkan BSNP yang Diketuai Prof Abdul Muti Tahun 2021
26 Episode Merdeka Belajar...
26 Episode Merdeka Belajar Era Nadiem Makarim, Akankah Dilanjutkan oleh Menteri Baru?
Sertijab Mendikdasmen,...
Sertijab Mendikdasmen, Abdul Mu'ti: Nadiem yang Menjadikan Saya Profesor
Nadiem Makarim Lengser,...
Nadiem Makarim Lengser, Ini 8 Menteri dan Wamen Penggantinya
Nadiem Makarim Pamit,...
Nadiem Makarim Pamit, Sampaikan Pesan Khusus ke 3 Menteri Penggantinya
Ada Banyak Program Kursus,...
Ada Banyak Program Kursus, UGM Luncurkan Platform Pembelajaran Online
Mengenal Pembelajaran...
Mengenal Pembelajaran Digital, Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi UPNVJ Kunjungi SEAMOLEC
Inovasi Teknologi Pembelajaran...
Inovasi Teknologi Pembelajaran akan Terus Dikembangkan
Survei: Prospek Kerja...
Survei: Prospek Kerja Bagus Jadi Alasan Utama SMK Makin Diminati Masyarakat
Rekomendasi
Guru Besar Unpad Sarankan...
Guru Besar Unpad Sarankan Pembahasan RKUHAP Dibarengi Revisi UU Polri dan Kejaksaan
Parkir Semudah Kedipan...
Parkir Semudah Kedipan Mata! SUV Jetour G700 Punya Asisten Gaib: 12 Mata & Otak Cerdas!
Bukan hanya Hiburan,...
Bukan hanya Hiburan, Preman Pensiun 10 Diharapkan Jadi Tontonan Sekaligus Tuntunan
Hasil Piala Sudirman...
Hasil Piala Sudirman 2025: Jonatan Christie Bawa Indonesia Unggul atas India 2-1 
Bank Mandiri Cetak Laba...
Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Konsolidasi Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025
Peringati Hari Down...
Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2025
Berita Terkini
Joki hingga Kamera di...
Joki hingga Kamera di Ciput Jilbab Jadi Modus Operandi Kecurangan UTBK 2025
2 jam yang lalu
Panitia SNPMB: Mayoritas...
Panitia SNPMB: Mayoritas Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Peserta dari Fakultas Kedokteran
3 jam yang lalu
Soal UTBK Disimpan Offline,...
Soal UTBK Disimpan Offline, Panitia SNPMB Pastikan Kebocoran Tidak Terjadi
4 jam yang lalu
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
5 jam yang lalu
Dukung Pendirian USG,...
Dukung Pendirian USG, Mendiktisaintek: Wujudkan Mimpi Prabowo Jadikan Indonesia Maju
5 jam yang lalu
Profil dan Riwayat Pendidikan...
Profil dan Riwayat Pendidikan Hasan Nasbi, Kepala PCO yang Mengundurkan Diri
5 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved