Kisah Noni Cantika, Guru Mengaji Ini Bisa Kuliah Gratis di UGM, Jurusan Apa?

Jum'at, 21 Juli 2023 - 12:38 WIB
loading...
Kisah Noni Cantika, Guru Mengaji Ini Bisa Kuliah Gratis di UGM, Jurusan Apa?
Noni Cantika Wiguna, seorang guru mengaji di Soreang berhasil diterima kuliah gratis di UGM. Foto/UGM.
A A A
JAKARTA - Noni Cantika Wiguna mengisi kesehariannya dengan mengajar mengaji anak-anak SD Yayasan Daarul Hq Madani Indonesia Soreang Bandung. Noni yang hidup di keluarga ekonomi lemah dengan tekad kuat belajar hingga berhasil diterima di UGM .

Noni adalah siswa dari SMAN 1 Soreang, Bandung, Jawa Barat. Dia merupakan pasangan dari Ika (38) dan Sarman Uju (43) yang meskipun hidup serba pas-pasan namun memiliki semangat hidup yang tinggi untuk meraih prestasi.

Guru Mengaji di Soreang


Keseharian Noni memang mengajar mengaji di SD Yayasan Daarul Haq Madani Indonesia Soreang Bandung. Sesekali Noni mengingatkan kembali hafalan Al-Qur'an yang salah dibaca oleh beberapa siswa.

Tidak lupa ia juga terkadang menegur secara halus siswa yang masih sibuk berbincang dengan temannya. Total ada 15 siswa yang diajarinya kitab suci agama Islam tersebut. "Ya ada sekitar 15 anak yang mengaji," katanya, dikutip dari laman UGM, Jumat (21/7/2023).

Noni mengaku materi yang ia dapat dari mengajar mengaji ini tak seberapa. Namun Noni tetap tekun dan ikhlas mengajari anak-anak SD itu hingga bisa membaca lantunan ayat suci nan indah.

Baca juga: 5 Kampus yang Menyediakan Prodi Teknik Perkeretaapian di PTN, Kedinasan, hingga PTS

Masuk Top 5 Siswa Terbaik di Sekolah


Tugas utamanya untuk belajar di SMAN 1 Soreang pun tetap diutamakan. Hasilnya pun Noni dari sejak kelas 1 hingga 3 selalu masuk 5 besar di sekolahnya.

Ibu Noni, Ika, juga bercerita anak sulungnya ini selain rajin juga cukup bertanggung jawab dengan studinya. Bisa membagi waktu di sela-sela kesibukannya. Terbukti dari prestasi sekolah yang diraih meski setiap hari sibuk mengajar mengaji.

“Anaknya tanggung jawablah dengan dirinya sendiri,”kata Ika.

Anak Sulung yang Diharap Bisa Mengangkat Derajat Keluarga


Ika dan Sarman menyadari meski sehari-hari hidup mereka serba pas-pasan tapi terkait studi mereka tetap berharap kedua anaknya bisa melanjutkan studi melebihi kedua orang tuanya. Ya, Noni adalah anak sulung dan masih mempunyai seorang adik laki-laki yang ada di bangku kelas 5 sekolah dasar.

Sehari-hari Ika berjualan kecil-kecilan alat kebutuhan rumah tangga di rumahnya. Ika juga sesekali membantu catering tetangganya jika ada pesanan. Sementara ayah Noni, Sarman, bekerja di luar kota. Terkadang ia bekerja sebagai tukang bangunan, terkadang pula membantu temannya menjahit.

“Ya dari itu saja, kadang ayahnya di bangunan, kadang menjahit. Pulangnya juga tak tentu,”urai Ika.

Dari pekerjaannya itu penghasilan yang diterima setiap bulan memang tak menentu. Tapi rata-rata ayahnya bisa mencapai 1 juta lebih. Dengan kondisi seperti ini mereka sangat bersyukur karena dari SD hingga SMA Noni berada di sekolah negeri sehingga gratis sekolah.

Diterima di UGM, Kuliah Gratis dengan UKT 0


Pendidikan memang sejatinya tak boleh mengenal status ekonomi. Noni yang orang tuanya mesti berjuang jualan kecil-kecilan dan menjadi tukang bangunan pun bisa diterima kuliah gratis dari UGM dengan Uang Kuliah Tunggal ( UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100% (UKT 0).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)