Peluang Kerja dan Pendidikan Profesi Peneliti di Indonesia, Ini Estimasi Gajinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini pendidikan, skill dan estimasi gaji profesi seorang peneliti. Pekerjaan peneliti di Indonesia belum banyak dilirik oleh banyak masyarakat. Salah satu penyebabnya kesan profesi peneliti yang dianggap kurang menjanjikan.
Benarkah demikian? Jika kita simak secara seksama, sebenarnya profesi menjadi seorang peneliti sangat cerah masa depannya. Terlebih di zaman modern ini dimana model berpikir masyarakat sangat rasional, profesi seorang peneliti tentu sangat dibutuhkan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan mengenai profesi peneliti, pendidikan, skill dan juga perkiraan gajinya.
Pendidikan, Peluang Kerja dan Gaji Profesi Peneliti di Indonesia
• Fisika
• Kimia
• Biologi
• Pertanian
• Peternakan
• Kelautan dan perairan
• Astronomi
• Geografi atau ilmu kebumian
• Teknik (pertambangan, mesin dan lain-lain)
• Para profesor perguruan tinggi negeri bisa mendapatkan gaji hingga Rp15.000.000/bulan.
• Untuk peneliti berstatus ASN, selain gaji juga mendapatkan tunjangan.
-Tunjangan per kelas jabatan 1 sampai 17, mulai dari Rp2.531.250 hingga Rp33.240.000.
Selain itu menurut Perpres No. 100 Tahun 2012 tentang tunjangan jabatan fungsional peneliti, mendapatkan tambahan menurut jenjang jabatannya, sebesar:
• Ahli utama: Rp5.200.000
• Ahli madya: Rp3.000.000
• Ahli muda: Rp1.750.000
• Ahli pertama: Rp1.100.000
• Pertama
• Muda
• Madya
• Utama
2. Pada tahun 2022, dari 254.963 peneliti dan dosen di Indonesia yang tercatat di Science and Technologi Indeks (Sinta), hanya mampu menghasilkan sekitar 7.400 jurnal ilmiah yang terindeks Scopus.
3. Merujuk pada laporan Global Innovation Index (GII) 2021, yang dirilis oleh The World Intellectual Property Organisation (WPO), Wapres mengatakan Indonesia menempati peringkat empat terbawah sebagai negara inovatif di Asia Tenggara.
4.Pada 2018, jumlah peneliti paruh waktu di Indonesia hanya 216 orang per 1.000.000 penduduk.
Benarkah demikian? Jika kita simak secara seksama, sebenarnya profesi menjadi seorang peneliti sangat cerah masa depannya. Terlebih di zaman modern ini dimana model berpikir masyarakat sangat rasional, profesi seorang peneliti tentu sangat dibutuhkan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan mengenai profesi peneliti, pendidikan, skill dan juga perkiraan gajinya.
Pendidikan, Peluang Kerja dan Gaji Profesi Peneliti di Indonesia
Pendikan/Jurusan Peneliti
Untuk menjadi seorang peneliti, ada beberapa jurusan yang bisa Anda ambil:• Fisika
• Kimia
• Biologi
• Pertanian
• Peternakan
• Kelautan dan perairan
• Astronomi
• Geografi atau ilmu kebumian
• Teknik (pertambangan, mesin dan lain-lain)
Estimasi Gaji Peneliti di Indonesia
Gaji peneliti di Indonesia, bermacam-macam, berbeda tergantung tempatnya bernaung.• Para profesor perguruan tinggi negeri bisa mendapatkan gaji hingga Rp15.000.000/bulan.
• Untuk peneliti berstatus ASN, selain gaji juga mendapatkan tunjangan.
-Tunjangan per kelas jabatan 1 sampai 17, mulai dari Rp2.531.250 hingga Rp33.240.000.
Selain itu menurut Perpres No. 100 Tahun 2012 tentang tunjangan jabatan fungsional peneliti, mendapatkan tambahan menurut jenjang jabatannya, sebesar:
• Ahli utama: Rp5.200.000
• Ahli madya: Rp3.000.000
• Ahli muda: Rp1.750.000
• Ahli pertama: Rp1.100.000
Jenjang Karier Peneliti
Peneliti ASN dapat naik karirnya, secara reguler, dalam waktu kurang lebih 2 tahun. Peneliti dapat naik jabatannya ke 1 – 2 jenjang lebih tinggi di atasnya. Dimulai dari peneliti:• Pertama
• Muda
• Madya
• Utama
Di Mana Peneliti Bekerja?
Peneliti biasanya bekerja di lembaga riset, instansi pemerintah hingga di tingkat perguruan tinggi. Walau begitu ada juga peneliti yang bekerja pada swasta maupun peneliti bebas (yang berdiri sendiri).Fakta Dunia Penelitian dan Riset di Indonesia
1.Menurut catatan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini dilebur menjadi BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional), rasio jumlah peneliti di Indonesia, dalam statistik adalah 199 per satu juta penduduk.2. Pada tahun 2022, dari 254.963 peneliti dan dosen di Indonesia yang tercatat di Science and Technologi Indeks (Sinta), hanya mampu menghasilkan sekitar 7.400 jurnal ilmiah yang terindeks Scopus.
3. Merujuk pada laporan Global Innovation Index (GII) 2021, yang dirilis oleh The World Intellectual Property Organisation (WPO), Wapres mengatakan Indonesia menempati peringkat empat terbawah sebagai negara inovatif di Asia Tenggara.
4.Pada 2018, jumlah peneliti paruh waktu di Indonesia hanya 216 orang per 1.000.000 penduduk.
(wyn)