Kurangi Beban Administrasi Dosen, Aplikasi SISTER Berbasis Cloud Diluncurkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi ( Ditjen Diktiristek ) melakukan transformasi dalam pelayanan kepada dosen dengan merilis Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (SISTER) berbasis cloud. SISTER merupakan aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data administrasi layanan dosen.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan, SISTER hadir sebagai satu platform untuk seluruh proses karier dosen yang mendukung transformasi birokrasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka mengurangi beban kerja dosen dalam melaksanakan tugas yang bersifat administratif.
Nizam menambahkan aplikasi SISTER berbasis cloud ini hadir dengan berbagai kemudahan akses yang menjadi jawaban dari persoalan kendala sistem aplikasi SISTER terdahulu. Ia mengungkapkan beberapa kali mendapat keluhan sistem down karena dampak dari search demand yang sangat tinggi dan SISTER yang sebelumnya masih berbasis pada server yang ada di kementerian.
Baca juga: Seleksi Nilai Rapor Universitas Pertamina Dibuka hingga 31 Agustus, Tanpa Tes Tulis
"Untuk mengantisipasi ke depannya, kita mengembangkan SISTER berbasis cloud sehingga akses itu akan lebih reliable, aman, secure, dan mudah bagi rekan-rekan sekalian,” kata Guru Besar UGM ini, melalui siaran pers, Jumat (11/8/2023).
Kini dengan sistem informasi berbasis cloud, seluruh data layanan dosen dapat dihimpun secara otomatis dalam satu sistem. Berbeda dengan SISTER versi sebelumnya, data administrasi layanan dosen tidak sinkron antara SISTER perguruan tinggi dan SISTER pusat di Ditjen Diktiristek.
Selama ini, pengisian data yang dilakukan dosen tersimpan di sistem informasi perguruan tinggi masing-masing, kemudian baru diteruskan oleh operator perguruan tinggi ke pusat. Pemisahan sistem informasi ini kerap menyebabkan data tidak tersimpan dengan baik, sehingga menjadi beban bagi dosen karena harus menginput data berulang kali.
SISTER versi cloud menghadirkan tiga keunggulan utama, yaitu platform yang lebih tersentralisasi, sinkronisasi data secara otomatis, dan peningkatan keandalan sistem. Keunggulan tersebut sangat penting dalam meringankan aktivitas layanan dosen, di antaranya Layanan Perubahan Data Dosen (PDD), Layanan Beban Kerja Dosen (BKD), dan Layanan Sertifikasi Dosen (Serdos). Dengan terobosan terbaru ini, tentu dapat meminimalisir beban administrasi dosen dan meningkatkan efisiensi kerja dosen.
Baca juga: Viral Video Curhatan Santri, UIN Walisongo: Katering di Ma’had Permudah Santriwati Baru
Dengan berbagai kemudahan yang dihadirkan dalam terobosan terbaru layanan aplikasi SISTER berbasis cloud ini, Nizam juga menekankan kepada para dosen untuk tetap secara disiplin dan konsisten melakukan update data kinerja.
“Kalau dilakukan mungkin dalam satu semester hanya butuh satu jam untuk mengupdate kinerja dan secara otomatis akan terlink dengan seluruh database di pangkalan data Dikti. Karier itu bisa secara otomatis diapresiasi atau naik jabatan secara berkala,” ujar Nizam.
Lebih lanjut, ia menuturkan perlunya dan pentingnya koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat guna merasakan manfaat terbaik dari berbagai keunggulan yang dihadirkan dalam terobosan terbaru aplikasi SISTER berbasis cloud.
“Dengan adanya koordinasi antara operator dari perguruan tinggi dan semua pihak, kita bisa memanfaatkan sistem data teroptimal, baik untuk pengembangan karier individu maupun institusi,” pungkas Nizam.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan, SISTER hadir sebagai satu platform untuk seluruh proses karier dosen yang mendukung transformasi birokrasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka mengurangi beban kerja dosen dalam melaksanakan tugas yang bersifat administratif.
Nizam menambahkan aplikasi SISTER berbasis cloud ini hadir dengan berbagai kemudahan akses yang menjadi jawaban dari persoalan kendala sistem aplikasi SISTER terdahulu. Ia mengungkapkan beberapa kali mendapat keluhan sistem down karena dampak dari search demand yang sangat tinggi dan SISTER yang sebelumnya masih berbasis pada server yang ada di kementerian.
Baca juga: Seleksi Nilai Rapor Universitas Pertamina Dibuka hingga 31 Agustus, Tanpa Tes Tulis
"Untuk mengantisipasi ke depannya, kita mengembangkan SISTER berbasis cloud sehingga akses itu akan lebih reliable, aman, secure, dan mudah bagi rekan-rekan sekalian,” kata Guru Besar UGM ini, melalui siaran pers, Jumat (11/8/2023).
Kini dengan sistem informasi berbasis cloud, seluruh data layanan dosen dapat dihimpun secara otomatis dalam satu sistem. Berbeda dengan SISTER versi sebelumnya, data administrasi layanan dosen tidak sinkron antara SISTER perguruan tinggi dan SISTER pusat di Ditjen Diktiristek.
Selama ini, pengisian data yang dilakukan dosen tersimpan di sistem informasi perguruan tinggi masing-masing, kemudian baru diteruskan oleh operator perguruan tinggi ke pusat. Pemisahan sistem informasi ini kerap menyebabkan data tidak tersimpan dengan baik, sehingga menjadi beban bagi dosen karena harus menginput data berulang kali.
SISTER versi cloud menghadirkan tiga keunggulan utama, yaitu platform yang lebih tersentralisasi, sinkronisasi data secara otomatis, dan peningkatan keandalan sistem. Keunggulan tersebut sangat penting dalam meringankan aktivitas layanan dosen, di antaranya Layanan Perubahan Data Dosen (PDD), Layanan Beban Kerja Dosen (BKD), dan Layanan Sertifikasi Dosen (Serdos). Dengan terobosan terbaru ini, tentu dapat meminimalisir beban administrasi dosen dan meningkatkan efisiensi kerja dosen.
Baca juga: Viral Video Curhatan Santri, UIN Walisongo: Katering di Ma’had Permudah Santriwati Baru
Dengan berbagai kemudahan yang dihadirkan dalam terobosan terbaru layanan aplikasi SISTER berbasis cloud ini, Nizam juga menekankan kepada para dosen untuk tetap secara disiplin dan konsisten melakukan update data kinerja.
“Kalau dilakukan mungkin dalam satu semester hanya butuh satu jam untuk mengupdate kinerja dan secara otomatis akan terlink dengan seluruh database di pangkalan data Dikti. Karier itu bisa secara otomatis diapresiasi atau naik jabatan secara berkala,” ujar Nizam.
Lebih lanjut, ia menuturkan perlunya dan pentingnya koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat guna merasakan manfaat terbaik dari berbagai keunggulan yang dihadirkan dalam terobosan terbaru aplikasi SISTER berbasis cloud.
“Dengan adanya koordinasi antara operator dari perguruan tinggi dan semua pihak, kita bisa memanfaatkan sistem data teroptimal, baik untuk pengembangan karier individu maupun institusi,” pungkas Nizam.
(nnz)