SpoGomi Menyapa Bandung, Olahraga yang Menggugah Kesadaran terhadap Sampah dan Lingkungan
loading...
A
A
A
KOTA BANDUNG - Kota Bandung, yang terkenal dengan semangatnya dalam merangkul inovasi lingkungan, kini menjadi panggung bagi perhelatan olahraga yang tak biasa, yakni SpoGomi, singkatan dari SPO (Sport atau Olahraga) dan GOMI (sampah dalam Bahasa Jepang). Kegiatan yang ketiga kali diadakan di Indonesia ini, berlangsung meriah di kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Sabtu (19/8/2023).
SpoGomi, yaitu “olahraga memungut sampah” dalam bahasa Jepang, telah mencuri perhatian dengan pendekatannya yang unik dalam menggabungkan aktivitas fisik dengan kesadaran lingkungan. Kegiatan ini merupakan kompetisi mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan dengan cara yang seru. Berawal dari Jepang pada tahun 2008, kali ini SpoGomi memasuki ranah kompetisi di Kota Bandung, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan urgensi pengelolaan sampah yang efektif.
Antusiasme yang meluap menyambut perhelatan SpoGomi datang dari berbagai pihak, terbukti lebih dari 35 kelompok peserta terlibat dalam SpoGomi dan 75 peserta lomba cosplay bertanding dengan seru dalam event ini.
Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tamura Misami, First Secretary Mission of Japan to ASEAN Yamazaki Hisamichi, President Director PT Aeon Delight Hideyuki Takeshima, President Director Marubeni Indonesia Shinji Kasai, Vice President of Marubeni Indonesia Tori Takamura, dan President Director PT Yakult Indonesia Persada Hiroshi Kawaguchi.
Selain itu hadir Managing Director Danamon Naoki Mizoguchi, Kepala Divisi Urusan Internasional Direktorat Penanganan Sampah pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kurniawan Akbar, Deputy GM PT. MOL Indonesia Yudhy Hutabarat, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Ketua dan Anggota Pengurus Yayasan Unpar, para mitra dan alumni Unpar serta pengurus lembaga dan organisasi kemahasiswaan juga para mahasiswa Unpar yang turut andil dalam kegiatan SpoGomi.
“Kami melihat bahwa Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang, menunjukkan minat yang semakin tinggi terhadap isu sampah,” ujar pihak SpoGomi.
Mereka mengatakan bahwa SpoGomi kali ini adalah hasil kolaborasi antara Indonesia dan Jepang, dengan perhatian khusus pada partisipasi generasi muda. Kehadiran para cosplayer dengan berbagai baju anime juga semarakkan suasana di acara ini.
Rektor Unpar Prof. Tri Basuki Joewono menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menangani isu lingkungan global. Ia mengapresiasi SpoGomi sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Generasi muda, terutama, dapat melihat SpoGomi tak hanya sebagai kompetisi semata, namun makin membentuk karakter dan kesadaran sebagai bagian dari alam ciptaan.
“Melalui inisiatif dan kerja sama semacam ini, tentu kami berharap kerja sama semacam ini memberi dampak positif. Unpar merasa bangga dan terhormat turut terlibat dalam kegiatan ini. Kami berkomitmen dan selalu mendukung pembangunan budaya ekologis dimana manusia dan alam tak terpisahkan. Juga kegiatan ini semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang,” tuturnya.
Kurniawan Akbar pun menyampaikan pandangannya mengenai masalah sampah di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa jumlah sampah di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi krusial.
Dalam acara ini, peraturan SpoGomi dianggap sebagai elemen integral dalam kompetisi. Meskipun terkait dengan mengumpulkan sampah, SpoGomi sebenarnya adalah bentuk olahraga yang memiliki aturan dan strategi sendiri.
Acara SpoGomi di Kota Bandung memiliki makna penting dalam memperkuat kesadaran dan perubahan perilaku terkait sampah di Indonesia. Harapannya, melalui upaya seperti SpoGomi, kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dapat ditanamkan lebih dalam dalam masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda yang akan menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita.
Lihat Juga: Peringati Sumpah Pemuda, BIPA UI Gelorakan Sikap Nasionalisme dan Gotong Royong Bagi Penutur Asing
SpoGomi, yaitu “olahraga memungut sampah” dalam bahasa Jepang, telah mencuri perhatian dengan pendekatannya yang unik dalam menggabungkan aktivitas fisik dengan kesadaran lingkungan. Kegiatan ini merupakan kompetisi mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan dengan cara yang seru. Berawal dari Jepang pada tahun 2008, kali ini SpoGomi memasuki ranah kompetisi di Kota Bandung, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan urgensi pengelolaan sampah yang efektif.
Antusiasme yang meluap menyambut perhelatan SpoGomi datang dari berbagai pihak, terbukti lebih dari 35 kelompok peserta terlibat dalam SpoGomi dan 75 peserta lomba cosplay bertanding dengan seru dalam event ini.
Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tamura Misami, First Secretary Mission of Japan to ASEAN Yamazaki Hisamichi, President Director PT Aeon Delight Hideyuki Takeshima, President Director Marubeni Indonesia Shinji Kasai, Vice President of Marubeni Indonesia Tori Takamura, dan President Director PT Yakult Indonesia Persada Hiroshi Kawaguchi.
Selain itu hadir Managing Director Danamon Naoki Mizoguchi, Kepala Divisi Urusan Internasional Direktorat Penanganan Sampah pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kurniawan Akbar, Deputy GM PT. MOL Indonesia Yudhy Hutabarat, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Ketua dan Anggota Pengurus Yayasan Unpar, para mitra dan alumni Unpar serta pengurus lembaga dan organisasi kemahasiswaan juga para mahasiswa Unpar yang turut andil dalam kegiatan SpoGomi.
“Kami melihat bahwa Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang, menunjukkan minat yang semakin tinggi terhadap isu sampah,” ujar pihak SpoGomi.
Mereka mengatakan bahwa SpoGomi kali ini adalah hasil kolaborasi antara Indonesia dan Jepang, dengan perhatian khusus pada partisipasi generasi muda. Kehadiran para cosplayer dengan berbagai baju anime juga semarakkan suasana di acara ini.
Rektor Unpar Prof. Tri Basuki Joewono menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menangani isu lingkungan global. Ia mengapresiasi SpoGomi sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Generasi muda, terutama, dapat melihat SpoGomi tak hanya sebagai kompetisi semata, namun makin membentuk karakter dan kesadaran sebagai bagian dari alam ciptaan.
“Melalui inisiatif dan kerja sama semacam ini, tentu kami berharap kerja sama semacam ini memberi dampak positif. Unpar merasa bangga dan terhormat turut terlibat dalam kegiatan ini. Kami berkomitmen dan selalu mendukung pembangunan budaya ekologis dimana manusia dan alam tak terpisahkan. Juga kegiatan ini semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang,” tuturnya.
Kurniawan Akbar pun menyampaikan pandangannya mengenai masalah sampah di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa jumlah sampah di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi krusial.
Dalam acara ini, peraturan SpoGomi dianggap sebagai elemen integral dalam kompetisi. Meskipun terkait dengan mengumpulkan sampah, SpoGomi sebenarnya adalah bentuk olahraga yang memiliki aturan dan strategi sendiri.
Acara SpoGomi di Kota Bandung memiliki makna penting dalam memperkuat kesadaran dan perubahan perilaku terkait sampah di Indonesia. Harapannya, melalui upaya seperti SpoGomi, kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dapat ditanamkan lebih dalam dalam masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda yang akan menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita.
Lihat Juga: Peringati Sumpah Pemuda, BIPA UI Gelorakan Sikap Nasionalisme dan Gotong Royong Bagi Penutur Asing
(ars)