Perjuangan Adib, Daftar MOSMA Sambil Merawat Ibu, Marbot Masjid Ini Diterima Kuliah di AS

Selasa, 22 Agustus 2023 - 09:48 WIB
loading...
Perjuangan Adib, Daftar...
Khoirul Adib, mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang meraih beasiswa MOSMA ke Amerika Serikat. Foto/Kemenag.
A A A
JAKARTA - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Khoirul Adib sukses diterima beasiswa MOSMA ke Amerika Serikat. Marbot masjid ini akan kuliah selama satu semester di Rochester Institute Of Technolgy.

MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) merupakan salah satu program implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. MOSMA berbentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri.

Program ini berlangsung selama 1 semester dengan durasi maksimal 6 bulan. Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal.

Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi


Adib saat ini mahasiswa semester 5 di jurusan Teknologi Informasi. Mahasiswa yang berasal dari Tuban ini mengaku jurusan kuliah yang saat ini ditempuhnya sangat sesuai dengan passionnya.

Baca juga: Kisah Haru, Jadi Yatim sejak Kecil dan Hampir Putus Sekolah Kini Jennie Raih MOSMA ke AS

Dia memang mengaku bisa kuliah di Semarang itu sungguh berkah luar biasa bagi anak desa sepertinya. Namun dia tidak menampik jika dia juga memiliki keinginan bisa mencicipi studi di luar negeri.

Marbot Masjid, Merawat Ibunya yang Sedang Sakit


Di Kota Lumpia, Adib adalah marbot masjid. Dia tinggal di masjid sekaligus merawat, membersihkan, hingga bertanggung jawab dalam hal ibadah shalat serta turut dalam kegiatan keagamaan dan sosial.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, dia harus sering bolak balik Semarang-Tuban-Semarang, menempuh jarak sekitar 280 km sekali jalan. Ibunya sedang sakit, sehingga dia harus merawatnya. Beruntung sudah ada jalan tol, sehingga jarak tempuh bus makin pendek, berkisar 5-6 jam.

Di tengah baktinya kepada ibunda dan masjid, keinginan Adib kuliah di luar negeri tak bisa terhapuskan. Gayung bersambut kala ia mendengar MOSM dari teman-teman kampusnya.

Beasiswa kerja sama Kementerian Agama dan LPDP itu pun menjadi peluang baginya untuk wujudkan mimpi. Dia pun semangat memastikan semua proses pendaftaran ia lengkapi.

"Ini bukan semata tentang mimpi saya, tapi juga harapan orang tua," katanya, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (22/8/2023).

Proses Mendaftar MOSMA


Pendaftaran MOSMA dibuka dari 15 Juni hingga 5 Juli 2023. Total ada 451 pendaftar, dan dari hasil seleksi administrasi, terpilih 192 peserta yang masuk tahap seleksi. Nama Khoirul Adib tercantum dalam pengumumannya.

Tahap wawancara dilakukan secara daring (dalam jaringan), 13-14 Juli 2023, memudahkan Adib untuk tetap bisa sambil merawat ibunya. Sebab, dia tidak harus pergi ke Jakarta.

Selain aspek psikologis dan akademik, Adib juga harus mempersiapkan kemampuannya berbahasa Inggris karena dia ambil pilihan ke Amerika. (Untuk pilihan ke Timur Tengah, salah satu materi tesnya adalah kemampuan Bahasa Arab).

Baca juga: Mengenal Beasiswa PMDSU, Program untuk Meraih Gelar Doktor di Usia Muda

"Semua tahapan saya lalui dan pada saat pengumuman, 18 Juli 2023, ternyata nama saya dinyatakan lolos untuk bisa mengikuti program MOSMA Student Exchange di kampus ternama Amerika Serikat, Rochester Institute Of Technolgy," ujarnya.

"Berita baik ini disambut oleh keluarga. Orang tua saya bangga melihat anaknya bisa mewujudkan cita-citanya. Terima kasih Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas. Terima kasih KementerianAgama," sambungnya.

Ibunda Wafat saat Adib Meraih Prestasi di Korea


Berita bahagia semakin lengkap. Sebab, Khoirul juga lolos seleksi dan menjuarai kompetisi riset teknologi di Korea Selatan.
"Alhamdulillah, sebelum ke Amerika, saya bisa ikut kompetisi riset internasional di Korea Selatan. Alhamdulillah, saya mendapat medali perak," ceritanya.

Di tengah rasa bahagia akan prestasi di Korea Selatan dan peluang kuliah di Amerika, Mahasiswa kelahiran 2002 mendapat kabar duka.
Ibu yang sangat disayangi dan selama ini dirawat, wafat.

Duka makin dalam karena saat itu, Khoirul Adib masih berada di Korea Selatan. Sehingga, dia tidak bisa mengurus jenazah ibunya hingga dimakamkan.

"Namun saya tetap kuat dan harus meneruskan perjuangan ibu, agar bisa menjadi orang bermanfaat untuk semua orang," tekadnya.

Lepas Peluang di Columbia University untuk Merawat Ibu


Adib mengenang, bahwa dia sebenarnya juga mendapat tawaran untuk diterima kuliah satu semester di Columbia University, salah satu Ivy League Universities di Amerika Serikat (salah satu universitas top di AS). Tapi tidak sempat menindaklanjuti pendaftaran, karena sampai penutupan, dia harus merawat ibunya yang sakit keras.

Ibunya sempat membaik sehingga dia bisa ikut kompetisi riset di Korea Selatan. Tapi Allah sudah menetapkan batas usia sang bunda. Semoga almarhumah senantiasa mendapat limpahan rahmah.

"Batal masuk Columbia University, saya alhamdulillah diterima di Rochester Institute of Technology, salah satu universitas bergengsi juga di AS," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4141 seconds (0.1#10.140)