Uang Makan Santri Rp2.000, PKS: Inilah Potret Sebagian Lembaga Pendidikan

Kamis, 30 Juli 2020 - 15:51 WIB
loading...
Uang Makan Santri Rp2.000, PKS: Inilah Potret Sebagian Lembaga Pendidikan
Sejumlah santri di Pondok Pesantren bersama-sama tadarus membaca ayat suci al Quran. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Temuan adanya uang makan para santri sebesar Rp2000 sehari di sebuah pesantren daerah Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mendapatkan sorotan dari kalangan DPR RI. Kali ini, Anggota Komisi X DPR RI, Fahmy Alaydroes yang angkat suara. (Baca juga: Kunjungi Pesantren, Kapolsek Ini Kaget Uang Makan Santri Rp 2 Ribu Sehari)

"Inilah potret kondisi sebagian lembaga pendidikan kita, merana dan sungguh memilukan. Bayangkan, bagaimana mungkin mereka dapat melangsungkan kehidupan dan aktivitas belajar, hanya dengan makan Rp2000 sehari? Boleh jadi ada sekian ratus pesantren seperti ini," ujar Fahmy Alaydroes kepada SINDOnews, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Mendikbud Diminta Cermati 3 Poin Krusial Keberatan Ormas Soal POP )

Apalagi, kata dia, di saat Pandemi COVID-19, situasi dan kondisi ekonomi semakin menekan mereka yang miskin. Fahmy Alaydroes mengatakan, lembaga pendidikan apapun, terlebih pesantren adalah pilar yang menopang moral dan martabat bangsa.

Dia melanjutkan, pesantren adalah lembaga pendidikan yang hadir jauh sebelum negeri ini merdeka, dan tanpa kenal lelah terus berkhidmah mendidik moral iman dan taqwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, amanah utama konstitusi kita.

"Wajah buram potret negeri kita semakin membuat kita semua gelisah dan cemas. Banyak masalah sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, bahkan persatuan bangsa semakin menyeruak tak terselesaikan. Tamparan keras untuk pemerintah," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. (Baca juga: Mayoritas Siswa Tak Miliki HP, Guru SD Ini Rela Keliling Rumah untuk Mengajar )

Menurut Fahmy Alaydroes, perlu ada gerakan nasional kepedulian kepada lembaga-lembaga pendidikan dalam negeri yang merana. "Perlu ada kepekaan sosial dari semua kita,"ungkap legislator asal daerah pemilihan Jawa Barat V ini.

Dia mengatakan, pemerintah harusnya mampu mendata dan memetakan mana-mana lembaga pendidikan yang dalam kondisi kritis. Dia menambahkan, pemerintah harus bijak menggunakan anggaran belanja Negara, harus mengutamakan kebutuhan primer dari rakyatnya. (Lihat foto-foto: Warkop di Tangerang Selatan Sediakan Internet Gratis untuk Anak Sekolah)

"Tunda semua belanja Negara atau program yang belum mendesak. Gerakan nasional peduli pendidikan juga sebaiknya melibatkan pihak swasta, dari kalangan korporasi melalui dana CSR (Corporate Social Responibility) mereka, kalangan ormas bahkan orsospol, termasuk dari lembaga-lembaga kemanusiaan dan lembaga amil zakat (LAZ)," pungkasnya.

Adapun uang makan santri Rp2000 sehari itu terungkap dalam kunjungan Kapolsek Samigaluh Kulonprogo AKP Heru Meiyanto ke sebuah pesantren di wilayah tugasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)