Mewujudkan Masyarakat Indonesia Menjadi World Netizen dengan Kemampuan Bahasa Asing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia diprediksi masuk peringkat enam ekonomi dunia pada 2045. Dan salah satu modal menjadi masyarakat dunia itu adalah kemampuan berbahasa asing yang bisa diasah dengan mengikuti kursus online .
Chief Executive Officer Cetta Ali Akbar mengatakan, visi yang diusung pihaknya adalah menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi world netizen, dengan berusaha menghilangkan batas-batas komunikasi internasional terutama antara Indonesia dan dunia.
Menurut Ali, ini sejalan dengan prediksi Indonesia yang masuk peringkat 6 ekonomi dunia di 2045.
“Hebatnya, itu bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka, tidak mungkin Indonesia ada di sana, kalau kita tidak memiliki modal utama, yaitu bahasa. Kita mau membersamai masyarakat Indonesia untuk berada di level pergaulan dunia,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (24/8/2023).
Ali menambahkan ada bahasan yang menurutnya menarik terkait dengan Indonesia menuju World Netizen yaitu mengampanyekan tagline “Pede Aja Dulu”.
Baca juga: Arti Gelar Pendidikan Jokowi dan Asal Universitasnya
“Ini seperti spirit dan semangat supaya orang-orang pede aja dulu berbicara bahasa asing,” imbuh Ali.
Tak bisa dimungkiri juga bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Dengan menguasainya maka calon pencari kerja akan lebih mudah dilirik perusahaan dan saat sudah bekerja akan terlihat profesional di hadapan atasan.
Hal ini diamini oleh Founder Cetta Arief Hidayatullah. Dia mengatakan, bahasa Inggris baik itu kemampuan secara tertulis dan juga lisan menjadi salah satu syarat kebutuhan skill yang diperlukan dunia kerja.
Hal ini yang mendasari pihaknya membuka Cetta Online Class. "“Cetta dimulai dari Departemen Bahasa Inggris, saat itu kelas pertama berlangsung pada Mei 2020,” tuturnya.
Arief mengatakan, pembukaan kelas pertama Cetta Online Class ketika itu dilandasi sejumlah alasan. Salah satunya memanfaatkan peluang bergesernya sistem pembelajaran dari tatap muka jadi serba online.
Baca juga: Gelar Master (S2) Luar Negeri yang Paling Mudah Mendapatkan Pekerjaan, Apa Saja?
“Rasa kepedulian kami semakin terdorong usai mengamati mayoritas tempat kursus yang terkena dampak pandemi. Akibat diliburkan, banyak siswa tidak belajar apa-apa dan guru berkurang penghasilannya,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, sistem yang membedakan dengan lembaga kursus online lainnya terletak pada hubungan kedekatan antara tutor dan siswa, konten di media sosial, dan model pembelajaran yang fokus pada kemampuan Speaking.
Kemudian, Arief menjelaskan, menyusul berdirinya Cetta English berikutnya lahir Cetta Japanese, lalu Cetta Korean, dan terakhir Mandarin.
Arief memaparkan pencapaian Cetta sejak Mei 2020. Cetta saat ini memiliki total 2105 murid aktif, 589 total kelas aktif yang setiap sesinya berlangsung live stream Zoom, bukan kelas rekaman ya, kelas-kelas tersebut diisi oleh 318 guru aktif, dan terhitung terdapat kurang lebih 17.000 akun teregistrasi.
"Pencapaian Cetta hari ini adalah langkah yang sudah tepat untuk mewujudkan visi menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi world netizen," pungkasnya.
Chief Executive Officer Cetta Ali Akbar mengatakan, visi yang diusung pihaknya adalah menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi world netizen, dengan berusaha menghilangkan batas-batas komunikasi internasional terutama antara Indonesia dan dunia.
Menurut Ali, ini sejalan dengan prediksi Indonesia yang masuk peringkat 6 ekonomi dunia di 2045.
“Hebatnya, itu bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka, tidak mungkin Indonesia ada di sana, kalau kita tidak memiliki modal utama, yaitu bahasa. Kita mau membersamai masyarakat Indonesia untuk berada di level pergaulan dunia,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (24/8/2023).
Ali menambahkan ada bahasan yang menurutnya menarik terkait dengan Indonesia menuju World Netizen yaitu mengampanyekan tagline “Pede Aja Dulu”.
Baca juga: Arti Gelar Pendidikan Jokowi dan Asal Universitasnya
“Ini seperti spirit dan semangat supaya orang-orang pede aja dulu berbicara bahasa asing,” imbuh Ali.
Tak bisa dimungkiri juga bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Dengan menguasainya maka calon pencari kerja akan lebih mudah dilirik perusahaan dan saat sudah bekerja akan terlihat profesional di hadapan atasan.
Hal ini diamini oleh Founder Cetta Arief Hidayatullah. Dia mengatakan, bahasa Inggris baik itu kemampuan secara tertulis dan juga lisan menjadi salah satu syarat kebutuhan skill yang diperlukan dunia kerja.
Hal ini yang mendasari pihaknya membuka Cetta Online Class. "“Cetta dimulai dari Departemen Bahasa Inggris, saat itu kelas pertama berlangsung pada Mei 2020,” tuturnya.
Arief mengatakan, pembukaan kelas pertama Cetta Online Class ketika itu dilandasi sejumlah alasan. Salah satunya memanfaatkan peluang bergesernya sistem pembelajaran dari tatap muka jadi serba online.
Baca juga: Gelar Master (S2) Luar Negeri yang Paling Mudah Mendapatkan Pekerjaan, Apa Saja?
“Rasa kepedulian kami semakin terdorong usai mengamati mayoritas tempat kursus yang terkena dampak pandemi. Akibat diliburkan, banyak siswa tidak belajar apa-apa dan guru berkurang penghasilannya,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, sistem yang membedakan dengan lembaga kursus online lainnya terletak pada hubungan kedekatan antara tutor dan siswa, konten di media sosial, dan model pembelajaran yang fokus pada kemampuan Speaking.
Kemudian, Arief menjelaskan, menyusul berdirinya Cetta English berikutnya lahir Cetta Japanese, lalu Cetta Korean, dan terakhir Mandarin.
Arief memaparkan pencapaian Cetta sejak Mei 2020. Cetta saat ini memiliki total 2105 murid aktif, 589 total kelas aktif yang setiap sesinya berlangsung live stream Zoom, bukan kelas rekaman ya, kelas-kelas tersebut diisi oleh 318 guru aktif, dan terhitung terdapat kurang lebih 17.000 akun teregistrasi.
"Pencapaian Cetta hari ini adalah langkah yang sudah tepat untuk mewujudkan visi menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi world netizen," pungkasnya.
(nnz)