Uang Makan Santri Rp2.000, Gus Nabil: Realita yang Harus Dibantu

Kamis, 30 Juli 2020 - 20:24 WIB
loading...
Uang Makan Santri Rp2.000,...
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, Muchamad Nabil Haroen angkat bicara mengenai uang makan para santri Rp2.000 sehari di Pesantren Al-Falah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, Muchamad Nabil Haroen angkat bicara mengenai uang makan para santri Rp2.000 sehari di Pesantren Al-Falah, Ngargosari, Kulonprogoro, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pria yang akrab disapa Gus Nabil ini mengungkapkan, jumlah pesantren di Indonesia lebih dari 26.000 dengan jutaan santri. (Baca juga: Uang Makan Santri Rp2.000, PKS: Inilah Potret Sebagian Lembaga Pendidikan)

"Jadi memang sangat beragam kondisinya. Ada yang sederhana, ada yang elite dan mewah. Semuanya ada," ujar Gus Nabil Haroen kepada SINDOnews, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Kunjungi Pesantren, Kapolsek Ini Kaget Uang Makan Santri Rp2 Ribu Sehari)

Dia melanjutkan, yang menarik pesantren bisa menampung beragam kalangan, dari latar belakang keluarga yang berbeda. "Ini makna pendidikan sebenarnya," ungkap anggota Komisi IX DPR Fraksi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, kalau hanya menerima siswa cerdas dan dari keluarga kaya, itu mudah saja untuk menghasilkan siswa berprestasi. Maka kata dia, itu kelebihan pesantren yang mau dan mengakomodir banyak pihak.

"Terkait dengan biaya makan harian Rp2.000 di pesantren al-Falah Ngargosari Kulonprogoro, itu realita yang harus dibantu. Saya mengapresiasi Kapolsek Samigaluh Kulonprogo, AKP Heru Meiyanto yang akan membantu dan mengkoordinasi donasi. Itu hal yang baik. Meski, sebelum ada bantuan, sistem pembelajaran di pesantren itu tetap berjalan, dengan dukungan logistik seadanya," ungkapnya.

Bahkan diakuinya di beberapa pesantren lain, juga memberdayakan pertanian atau sayuran dan kolam ikan mandiri. "Jadi pesantren bisa mandiri, dengan sumber daya yang dimiliki. Meski, saya sangat mengapresiasi bantuan dari Kapolsek Samigaluh dan beberapa pihak lain," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, DPR dan pemerintah telah mendorong beberapa kebijakan yang mendukung pemberdayaan pesantren. "Tidak hanya bantuan anggaran dan infrastruktur, tapi juga pemberdayaan untuk menjadikan pesantren lebih mandiri dengan kewirausahaan dan bidang-bidang lain," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1903 seconds (0.1#10.140)