Ini Beda Kurikulum Merdeka Belajar dan Kurikulum Sebelumnya, Lebih Baik Mana?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini perbedaan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Kurikulum Merdeka Belajar saat ini sudah diterapkan di dunia pendidikan nasional. Mulai tahun ajaran 2022/2023 para pelajar di SMA/sederajat tidak akan dikotak-kotakkan lagi berdasar peminatan IPA, IPS, maupun bahasa.
Itu semua berkat adanya Kurikulum Merdeka belajar yang diatur dalam Keputusan Mendikbudristek No. 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Lalu seperti apa gambaran umum penerapan Kurikulum Merdeka ini dan apa perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya? Untuk mencari jawaban akan hal itu, artikel kali ini akan mengulasnya.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), pengertian Kurikulum Merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai bentuk dari tindak evaluasi perbaikan Kurikulum 2013.
Sebelumnya, kurikulum ini juga disebut sebagai Kurikulum Prototipe yang merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk mencetak generasi penerus yang lebih kompeten dalam berbagai bidang.
Kurikulum Prototipe adalah bentuk sederhana dari Kurikulum 2013 dengan sistem pembelajaran berbasis pada proyek tertentu (Project Based Learning).
Dimulai sejak tahun 2020 pada masa pandemi Covid-19, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar atau Kurikulum Prototipe ini telah diujicobakan pada setidaknya 2.500 sekolah penggerak dan juga SMK Pusat Keunggulan yang ada di Indonesia.
Hasilnya, sekolah-sekolah yang telah menerapkan kurikulum ini terbukti empat sampai lima bulan lebih maju dibanding sekolah lain yang masih menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013.
Dengan begitu, pemerintah pun berupaya mengembangkan kurikulum ini secara lebih lanjut demi penyesuaian strategi belajar di masa pandemi Covid-19. Peluncuran kurikulum merdeka juga diiringi dengan peluncuran platform Merdeka Mengajar sebagai dukungannya.
Platform Merdeka Mengajar merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dan kepala sekolah yang mesti diunduh terlebih dahulu melalui gawai Android.
Itu semua berkat adanya Kurikulum Merdeka belajar yang diatur dalam Keputusan Mendikbudristek No. 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Lalu seperti apa gambaran umum penerapan Kurikulum Merdeka ini dan apa perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya? Untuk mencari jawaban akan hal itu, artikel kali ini akan mengulasnya.
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), pengertian Kurikulum Merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai bentuk dari tindak evaluasi perbaikan Kurikulum 2013.
Sebelumnya, kurikulum ini juga disebut sebagai Kurikulum Prototipe yang merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk mencetak generasi penerus yang lebih kompeten dalam berbagai bidang.
Kurikulum Prototipe adalah bentuk sederhana dari Kurikulum 2013 dengan sistem pembelajaran berbasis pada proyek tertentu (Project Based Learning).
Dimulai sejak tahun 2020 pada masa pandemi Covid-19, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar atau Kurikulum Prototipe ini telah diujicobakan pada setidaknya 2.500 sekolah penggerak dan juga SMK Pusat Keunggulan yang ada di Indonesia.
Hasilnya, sekolah-sekolah yang telah menerapkan kurikulum ini terbukti empat sampai lima bulan lebih maju dibanding sekolah lain yang masih menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013.
Dengan begitu, pemerintah pun berupaya mengembangkan kurikulum ini secara lebih lanjut demi penyesuaian strategi belajar di masa pandemi Covid-19. Peluncuran kurikulum merdeka juga diiringi dengan peluncuran platform Merdeka Mengajar sebagai dukungannya.
Platform Merdeka Mengajar merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dan kepala sekolah yang mesti diunduh terlebih dahulu melalui gawai Android.